Pernahkah
kita memanjatkan doa, tetapi merasa bahwa doa tersebut tidak pernah terkabulkan
?
Doa
bisa membuat semua orang menjadi lebih tenang, dan semua orang berharap bahwa doa
akan dikabulkan oleh Allah. Tetapi ada kemungkinan doa tidak dikabulkan, karena
salah melakukan doa.
Setiap
manusia memiliki pengharapan yang demikian tinggi dalam hidup. Ada kalanya bisa
menyelesaikan dengan baik, namun tidak sedikit yang berujung kegagalan. Saat
seperti ini dibutuhkan doa, permintaan kepada Allah SWT agar hajat terkabul.
Tapi tidak semua doa diijabah bahkan tertolak.
Dalam
sabda tersebut, artinya doa merupakan sebuah kewajiban yang harus dilakukan
semua umat. Dengan berdoa, maka manusia dapat berkomunikasi secara langsung
dengan Allah SWT. Sehingga akan diberikan kemudahan dalam menjalani kehidupan.
Doa
yang tidak terkabulkan biasanya disebabkan karena seseorang memiliki niat buruk
yang terselip dalam doanya. Namun, bisa saja ada disebabkan oleh faktor
penghambat lainnya. Berikut penyebab doa tidak terkabul yang wajib diperhatikan
:
Banyak
ulama menyatakan bahwa setiap doa pasti dikabulkan oleh Allah berdasarkan
penafsiran mereka terhadap Al-Qur’an, surat al-Mu’min, ayat 60:
ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ
Artinya:
Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Namun
di sisi lain, para ulama juga sering berbicara tentang hal-hal yang dapat
mengakibatkan tertolaknya doa sebagaimana Rasulullah sendiri pernah mengatakan
bahwa sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang yang hatinya
lalai. Artinya sebetulnya tidak setiap doa pasti dikabulkan karena ada
sebab-sebab tertentu yang menghalanginya.
Sehubungan
dengan itu, Allamah Sayyid Abdullah bin Alawi al-Haddad dalam kitabnya Nafaisul
Uluwiyyah fi al-Masail al-Sufiyyah (Dar al-Hawi, cetakan I, 2003, halaman: 197)
menjelaskan ada lima perkara yang merintangi terkabulnya doa sebagai berikut:
وَ مَنْ لَا يُسْتَجَابُ
لَهُ لِمَوَانِعَ وَ عَوَارِضَ، قَدْ تَعَرَّضَ لَهُ فَمِنْ ذالِكَ: أَكْلُ اْلحَرَامِ وَلُبْسُهُ وَلِإِصْرَارِ عَلىَ ظُلْمِ اْلعِبَادِ،
وَالدُّعَاءُ مع اْلغَفْلَةِ عَنِ اللهِ، لِقَوْلِهِ عَلَيْهِ السَّلاَمُ: "وَاعْلَمُوْا
أَنَّ اللهَ لَا يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافلٍ". وَ مِنْهَا أَنْ يَكُوْنَ
قَاطِعًا لِأَرْحَامِهِ مُشَاحِناً لِبَعْضِ إِخْوَانِهِ اْلمُؤْمِنِيْنَ وَهَاجِرًا
لَهُمْ بِغَيْرِ حَقٍّ.
Artinya:
Doa seseorang bisa saja tidak dikabulkan oleh Allah karena terhalang
rintangan-rintangan tertentu seperti: makan makanan haram, memakai pakaian
haram, tak henti-hentinya menzalimi orang lain, atau doa itu dipanjatkan dengan
hati yang lalai terhadap Allah sebagaimana disinggung Rasulullah: ‘Ketahuilah
oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa dari orang
yang hatinya lalai’. Atau rintangan itu karena telah memutuskan tali
silaturrahim, membenci saudaranya sesama mukmin dan tidak berbicara dengan
mereka tanpa alasan yang bisa dibenarkan.
Dari
kutipan di atas dapat diuraikan kelima perkara yang dapat merintangi
terkabulnya doa sebagai berikut :
1. Makan dan Mengenakan Pakaian Haram
Darah
dan daging kita berasal dari apa yang kita makan. Doa orang yang darah dan
dagingnya berasal dari rezeki yang haram akan merintangi doa itu sampai kepada
Allah.
Demikian
pula apabila pakaian merupakan barang haram, maka Allah akan menolak doa. Oleh
karena itu siapa pun yang menginginkan doanya diterima Allah, maka hendaklah
menjauhkan diri dari mengkonsumsi dan memakai barang-barang haram, baik haram
karena dzatnya atau karena proses mendapatkannya.
Hal
ini sesuai dengan hadits Rasulullah yang diriwayatkan dari Abu Hurairah sebagai
barikut :
ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ
أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ
وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ
لِذَلِكَ
Artinya:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki-laki yang
telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut dan berdebu. Orang itu
mengangkat tangannya ke langit seraya berdoa: ‘Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.’
Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram,
pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah
Allah akan mengabulkan doanya? (HR Muslim).
2. Gemar Berbuat Dzalim
Allah
sangat memperhitungkan perbuatan dzalim seseorang kepada orang lainnya
sebagaimana hal ini dinyatakan dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radliyallahu ‘anhu
sebagai berikut:
وَأَمَّا الظُّلْمُ الَّذِي لا يَتْرُكُهُ الله فَظُلْمُ
الْعِبَادِ بَعْضِهِمْ بَعْضًا حَتَّى يُدَبِّرَ لِبَعْضِهِمْ مِنْ بَعْضٍ.
Artinya:
Adapun kedzaliman yang tidak akan dibiarkan oleh Allah adalah kezaliman manusia
atas manusia lainnya hingga mereka menyelesaikan urusannya.
Hadits
ini sangat penting untuk diperhatikan terutama bagi mereka yang merasa
doa-doanya banyak yang belum dikabulkan oleh Allah selama ini. Bisa jadi
penyebabnya adalah karena mereka sering berbuat zalim kepada orang lain dan
belum menyelesaikannya baik secara moral seperti memohon maaf, maupun secara
hukum seperti menyelesaikan masalahnya sesuai yang dijanjikan atau menurut
kesepakatan bersama.
3. Hatinya Lalai kepada Allah
Yang
dimaksud hati yang lalai terhadap Allah adalah orang yang melupakan Allah dari
kehidupan akhirat dengan meninggalkan yang diperintahkan dan melakukan
larangan. Kelalaian seperti ini akan menjadi rintangan bagi terkabulnya doa
sebagaimana hadits Rasulullah:
وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ لَا يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً
مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ
Artinya:
Ketahuilah oleh kalian semua, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan doa
dari orang yang hatinya lalai. (HR at-Tirmidzi).
4. Memutus Silaturahim
Menyambung
silaturahim adalah perintah Allah sebagaimana ditegaskan di dalam Al-Qur’an
sebagai berikut:
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُواْ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى
خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسٍ۬ وَٲحِدَةٍ۬ وَخَلَقَ مِنۡہَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡہُمَا
رِجَالاً۬ كَثِيرً۬ا وَنِسَآءً۬ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ
وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيۡكُمۡ رَقِيبً۬ا
Artinya:
Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu
dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan dari
keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (QS An-Nisaa’:1)
Oleh
karena itu orang-orang yang memutus silaturahim dengan adalah sama saja dengan
orang-orang yang lalai terhadap perintah Allah SWT. Dengan demikian doa-doa
mereka terkendala oleh persoalan silaturahim ini.
5. Membenci Sesama Muslim
Demikian
juga tidak berbicara dengan mereka tanpa alasan yang bisa dibenarkan. Karena
membenci kepada sesama muslim bertentangan dengan larangan-larangan sebagaimana
ditegaskan dalam hadits Rasulullah berikut ini:
لاَ تَبَاغَضُوا ، وَلاَ تَحَاسَدُوا ، وَلاَ تَدَابَرُوا
، وَكُونُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا ، وَلاَ يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ
فَوْقَ ثَلاَثِ لَيَالٍ
Artinya:
Janganlah kalian saling membenci, saling mendengki, saling membelakangi, dan
saling memutuskan hubungan. Wahai hamba-hamba Allah, hendaklah kalian
bersaudara. Seorang muslim tidaklah dihalalkan untuk mendiamkan sesama muslim
lebih dari tiga hari. (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Sangat
jelas bahwa membenci sesama muslim hingga putus komunikasi selama tiga hari
saja sudah merupakan pelanggaran terhadap larangan agama. Pelanggaran semacam
ini menunjukkan lalainya hati dari menaati perintah dan larangan yang bisa
berakibat tertolaknya doa hingga Allah tidak mengabulkannya.
10 Penyebab Doa Tidak Terkabul
1.
Ada Banyak Dosa yang Masih Terselip
Jika
masih melakukan perbuatan-perbuatan maksiat dan dosa, maka doa tidak akan
dikabulkan oleh Allah SWT. Tanpa disadari, ada banyak dosa yang masih terselip
dalam diri kita saat berdoa. Bahkan ada beberapa kata-kata yang dipanjatkan
dalam doa, tetapi mengandung dosa yang terselip.
2.
Tidak Mengangkat Kedua Tangan Saat Berdoa
Saat
berdoa, wajib mengangkat kedua tangan agar doa terkabul. Aisyah radhiyallahu
‘anha bersabda:
“Sesungguhnya
beliau melihat Rasulullah berdoa sambil mengangkat tangan dan berkata: “Ya
Allah, sesungguhnya saya hanyalah seorang manusia” (Adab Mufrad 613, berkata Al
Hafidl: “Sanadnya shahih.”)
3.
Tidak Menyebut Nama-Nama Allah Saat Berdoa
Allah
SWT memiliki 99 nama yang dikenal dengan Asmaul Husna. Agar doa kita mudah dikabulkan,
sebaiknya sebut nama-nama Allah saat berdoa, seperti “Ya Allah Ya Rahman” atau
“Ya Allah Ya Rahim”. Firman Allah dalam surah Al Araf 180 bersabda :
"Allah SWT, mempunyai asmaul Husna, maka memohonlah kepada-Nya dengan
menyebut Asmaul Husna itu."
4.
Menggunakan Barang dan Mengonsumsi Makanan Haram
Abu
Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata: "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam besabda: “Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang
baik. Sesungguhnya Allah Ta’ala memerintahkan kepada kaum mukminin seperti yang
Dia perintahkan kepada para rasul. Maka, Allah Ta’ala berfirman, ’Wahai para
rasul! Makanlah dari (makanan) yang baik-baik, dan kerjakanlah kebajikan’"
–Qs al-Mu’minûn/23 ayat 51-
Dan
Allah Ta’ala berfirman, "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari
rizki yang baik yang Kami berikan kepada kamu" –Qs al-Baqarah/2 ayat 172-
Kemudian
Rasulullah menyebutkan orang yang lama bepergian; "rambutnya kusut,
berdebu, dan menengadahkan kedua tangannya ke langit, ‘Wahai Rabb-ku, wahai
Rabb-ku,’ sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan
diberi kecukupan dengan yang haram, bagaimana doanya akan dikabulkan?” Hadits
ini shahîh, diriwayatkan oleh: Muslim, No. 1015.
5.
Jarang Melakukan Kewajiban
Walaupun
rajin berdoa tetapi jarang melakukan kewajiban, hal ini bisa menyebabkan doa
tidak terkabul. Pastikan Sahabat Fimela mendekatkan diri kepada Allah, dengan
rajin berdoa dan melakukan semua kewajiban. Usahakan dengan hati, pikiran dan
perbuatan yang suci.
6.
Tidak Pernah Bersyukur
Allah
selalu memberikan kenikmatan dan mencukupi semua kebutuhan umatnya. Namun
sebagai manusia, sering kali kita lupa bersyukur atas nikmat Allah, sehingga
membuat doa tidak terkabulkan. Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi saw bersabda, “
Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu
mensyukuri sesuatu yang banyak.” (H.R Ahmad,4/278)
7.
Sering Melakukan Perbuatan yang Sesat
Tanpa
disadari, ada banyak hal yang dibisikan oleh iblis, dan membuat manusia
melakukan perbuatan yang sesat penuh dengan dosa. Tentu saja hal ini bisa
membuat Allah murka, dan doa tidak dikabulkan. Untuk itu, sucikan diri sebelum
berdoa dan hindari melakukan perbuatan dosa.
8.
Membicarakan Aib Orang Lain
Pernahkan
Sahabat Fimela bergosip dan membicarakan aib orang lain? Jika pernah, sebaiknya
berhenti melakukan perbuatan dosa ini. Karena menyebabkan doa tidak terkabul.
Alla SWT pernah bersabda bahwa:
“Hai
orang–orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya
sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kalian mencari–cari kesalahan
orang lain, serta janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain.
sukakah salah seorang diantara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati
? tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha penerima tobat lagi Maha penyayang.” (Q.S Al Hujurat :
12)
9.
Sombong Dihadapan Allah
Saat
berdoa kepada Allah, tetaplah rendah diri dan jangan pernah menyombongkan diri
dihadapan Allah. Karena Allah tidak menyukai kesombongan yang ada pada umatnya.
Kesombongan rohani dapat menyesatkan dan menimbulkan dosa. Allah SWT pernah
berfirman bahwa:
“Berdoalah
kepada Rabbmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.” (Q.S. Al-A’raf:55)
10.
Tidak Berdoa dengan Kusyuk
Penyebab
doa tidak terkabul yang terakhir adalah karena tidak kusyuk dalam berdoa.
Kekusyukan dalam doa bisa membuatmu lebih fokus kepada Allah, dan melupakan
hal-hal yang bersikap duniawi. Seperti sabda Allah bahwa:
“Sesungguhnya,
mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) segala
kebaikan, dan mereka berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Dan
mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (Q.S. Al-Anbiya’:90)
Kanti
Suci Project