MUJAHADAH KUBRO
(BIMBINGAN MUJAHADAH)
MUJAHADAH WAHIDIYAH
Mujahadah Wahidiyah atau lazim disebut MUJAHADAH, adalah pengamalan shalawat Wahidiyah atau bagian dari padanya menurut cara dan adab yang dibimbingkan oleh Beliau Mbah KH. Abdul Madjid Ma'ruf Mu’allif Sholawat Wahidiyah Qs wa Ra, Al Ghouts Fii Zamanihi, sebagai penghormatan kepada Rasulullah SAW dan sekaligus merupakan do’a permohonan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang diperuntukkan bagi diri pribadi dan keluarga, bagi bangsa dan negara, bagi segenap umat masyarakat jamii’al ‘alamiin dan bahkan bagi segenap makhluk ciptaan Allah SWT.
Pengasuh Perjuangan Wahidiyah dan Pondok pesantren Kedunglo Al-Munadhdhoroh Kediri Kanjeng Romo Kyai Abdul Majid Ali Fikri Ra. bulan Muharram 1446 H ini memiliki hajatan besar yaitu Upacara ritual atau ceremony Mujahadah Kubro.
Mujahadah kubro adalah acara seremonial dan ritual atau Upacara ritual atau ceremony yang dilaksanakan oleh seluruh pengamal shalawat wahidiyah diseluruh nusantara bahkan secara internasional, seluruh pengamal Wahidiyah bangsa jin dan manusia di seluruh penjuru dunia ikut melaksanakan dan mensukseskannya.
Penyelenggara dan penanggungjawabnya adalah PW Pusat Kedunglo Kediri Jatim.
Beliau Kanjeng Romo Kyai Abdul Majid Ali Fikri Ra Pengasuh Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo Al-Munadhdhoroh Kediri biasanya menunjuk /membentuk Panitia Pelaksana Mujahadah Kubro dengan SK tugas Beliau.
Acara ini diselenggarakan dua kali dalam setahun. Tepatnya pada setiap bulan Muharram dan bulan Rajab yaitu pada hari Kamis mlm Jum'at pertama setelah tanggal lima belas Muharam dan Rajab.
Acara ini diselenggarakan di Pusat lahirnya Shalawat Wahidiyah yakni Pondok Pesantren Kedunglo Al Munadhdharah desa Bandar Lor kecamatan Mojoroto Kota Kediri Jawa Timur Indonesia.
Acara Mujahadah Kubro yang digelar pada bulan Muharram dimaksudkan untuk kembali mengenang dan memperingati ulang tahun lahirnya Shalawat Wahidiyah sekaligus haul Mbah KH.Muhamad Ma'roef Q.S. wa RA. dan haul Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid Qs wa Ra.
Sedangkan mujahadah yang diselenggarakan pada bulan Rajab adalah untuk memperingati peristiwa Isra' Mi'raj Rasulullah SAW sekaligus haul Mbah K.H. Abdoel Madjid Ma'roef Mu'allif Sholawat Wahidiyah Q.S. wa R.A Al-Ghouts Fii Zamanihi.
Mbah KH. Mohammad Ma'roef R.A.adalah pendiri pondok pesantren Kedunglo tempat lahirnya Shalawat Wahidiyah dan Ajarannya. Beliau adalah seorang 'ulama' sepuh pada masa penjajahan. Beliau ikut aktif dalam mengambil dan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia kala itu. Beliau juga terkenal sebagai tokoh agama yang sangat disegani di Kediri.
Pada masa hidupnya beliau aktif di organisasi NU dan sempat menjabat sebagai majlis syuro. Sedangkan Mbah K.H Abdoel Madjid Ma'roef Q.S. wa R.A. adalah putra Mbah Yahi Mohammad Ma'roef Ra. Beliau ikut serta dibawa haji disaat masih bayi. Di tanah suci ini pada setiap tengah malam Mbah Yahi Ma'roef senantiasa membawa putranya dibawah talang mas Ka'bah. Disana Mbah Ma'roef senantiasa berdo'a dan meminta kepada Allah SWT agar putranya kelak dijadikan sebagai seorang yang shalih, berguna dan bermanfaat bagi umat dan masyarakat.
Pasca wafatnya Mbah KH. Muhammad Ma'roef Ra, Mbah K.H. Abdoel Madjid Ma'roef Q.S. wa R.A. memperbanyak riyadlah dan mujahadah karena merasa prihatin terhadap nasib dan kondisi umat masyarakat dikala itu yang jauh meninggalkan n lupa kpd Allah wa Rasulihi SAW.
Beliau mendekatkan diri kepada Allah SWT dan senantiasa puasa disiang harinya. Tidak henti – hentinya beliau memutar tasbih sambil membaca do'a kepada Allah agar segera diberi hidayah untuk bisa menyelamatkan umat dan masyarakat. Amalan yang paling banyak diamalkan Mbah Yahi Madjid kala itu adalah amalan shalawat, diantaranya shalawat nariyah, munjiyat, masisiyah, badawi dan lain sebagainya. Beliau sudah terbiasa mengkhatamkan shalawat nariyah sebanyak 4444 dalam satu jam.
Ditengah–tengah riyadlahnya inilah Mbah Yahi Madjid mendapat Alamat Ghaib (ditemui dan ditugasi oleh Beliau Rosululloh SAW) yang intinya adalah agar beliau segera mengangkat dan menyelamatkan umat dan masyarakat.
Alamat ini terjadi beberapa kali dan pada puncaknya pada sekitar awal tahun 1963 beliau mendapat alamat ghoib lagi. Alamat yang ini lebih keras dan bernada ancaman apabila beliau tidak segera bertindak untuk menyelamatkan umat dan masyarakat.
Pada saat itulah dalam kondisi hati yang senantiasa tawajuh dihadapan Allah SWT dan hati yang syauq kepada Allah dan Rasulullah SAW lahirlah dari kandungan beliau shalawat yang pertama dari rangkaian shalawat wahidiyah yaitu shalawat ma'rifat yang isinya adalah memohon kepada Allah SWT agar ditenggelamkan kedalam samudera tauhidnya Allah sehingga tidak bisa melihat, mendengar, menemukan, merasakan, bergerak, dan diam kecuali diliputi dengan kesadaran kepada Allah SWT. Kemudian disusul dengan shalawat yang kedua "Alloohumma Yawahidu yaa ahad, yaa wajidu yaa jawad sholli wasalllim wa baarik 'alaa sayyidiinaa Muhammad wa 'ala aali sayyidinaa Muhammad....dst...."
Shalawat inilah yang pada akhirnya dikenal sebagai Shalawat Wahidiyah yang mempunyai mafaat dan faedah untuk menjernihkan hati dan ma'rifat Billah wa Rosuulihi SAW.
Pelaksanaan Mujahadah Kubro ini dibagi menjadi lima gelombang.
Gelombang pertama dilaksanakan pada malam jum'at.
Gelombang pertama ini disponsori oleh PW Pusat dan PW Daerah serta santriwan santriwati pondok pesantren Kedunglo.
Gelombang kedua dilaksanakan pada malam Sabtu. Gelombang ini disponsori oleh jama'ah ibu– ibu. Seluruh petugas acara sampai pengisi kuliah dipercayakan kepada ibu–ibu.
Disusul selanjutnya gelombang remaja yang dilaksanakan pada malam minggu. Semua yang bertugas adalah dari remaja.
Dilanjutkan dengan gelombang kanak–kanak yang dilaksanakan pada hari Ahad pagi. Yang bertugas pada acara inipun diambil dari kanak–kanak wahidiyah.
Puncak acara ini adalah pada malam Senin atau malam terakhir yakni gelombang bapak–bapak. Biasanya sepanjang jalan dari perempatan Bandar Kidul sampai Bandar lor penuh sesak dipadati mujahidin dan mujahidat dari antero nusantara.
Ada yang berasal dari Jawa, Bali, Sumatera, Flores, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Papua, bahkan dari negeri manca. Para petugas acarapun juga berasal dari berbagai daerah di belahan Nusantara.
Sebelum acara mujahadah kubro dilaksanakan, biasanya seluruh pengamal shalawat wahidiyah dimanapun berada menyongsong acara ini dengan berpuasa sunnah dan mujahadah.
Sebelum MUJAHADAH Kubro ada penyongsongan dengan mujahadah 40-an. Yaitu mujahadah selama 40 hari berturut–turut yang dilaksanakan sesuai dengan bilangan yang ada dalam lembaran shalawat wahidiyah.
Setelah itu dilaksanakan mujahadah nonstop selama beberapa hari sampai selesainnya acara pada malam senin.
Selain itu mereka yang bertugas sebagai security diharuskan melaksanakan mujahadah keamanan untuk mempersiapkan hati dan bathin mereka dalam mengamankan jalanya mujahadah kubro.
Tidak hanya berhenti disitu petugas pentas yang tampil dalam acara seremonial inipun diharuskan mempersiapkan diri secara maksimal baik dhahir maupun bathin. Selain mereka mempersiapkan diri dengan fisik mereka, merekapun harus mempersiapkan diri dengan mujahadah penyongsongan yang biasanya dengan bilangan peningkatan seribu atau limaribuan.
Hal inilah yang mungkin akan sangat membedakan acara-acara yang digelar dalam kegiatan mujahadah shalawat wahidiyah dengan kegiatan-kegiatan yang lain.
Kalau kegiatan-kegiatan diluar wahidiyah seringkali ada guyon dan humor, maka di dalam acara-acara seremonial wahidiyah nyaris tidak pernah dijumpai humor.
Acara wahidiyah senantiasa diliputi rasa khusyu', haru dan syahdu. Bahkan tidak jarang mujahidin dan mujahidat menangis ditengah1tengah mujahadah. Isak tangis mujahidin dan mujahidat seringkali terdengar disaat-saat acara seremonial sedang berlangsung. Hal ini jarang terjadi didalam acara ceramah dan pengajian-pengajian diluar wahidiyah.
Mujahadah kubro memang sebuah sarana audiensi kepada Allah SWT wa rasulihi SAW. Oleh sebab itulah pada setiap acara beliau Kanjeng Romo Kyai Abdul Majid Ali Fikri RA senantiasa mengingatkan kepada para pengamal agar disaat berada di kedunglo jangan sampai ada yang ingat kepada selain Allah.
Artinya masih memikirkan dunia yang ending-endingnya akan membuat mereka lupa akan tujuan awal ke kedunglo hingga pulang dari kedunglo dengan hampa tanpa membawa hasil apapun.
Kali ini mujahadah kubro akan dilaksanakan besok pada Kamis sore, tanggal 25 sampai Senin pagi, tanggal 29 Juli 2024.
Bagi para muslimin muslimat yang ingin lebih mengenal tentang shalawat wahidiyah dan ajarannya boleh dan silahkan hadir di acara mujahadah kubro.
Namun demikian yang ingin hadir disarankan dan dianjurkan untuk mempersiapkan hati dan bathinnya untuk benar-benar mencari n memohon hidayah Allah SWT bukan untuk maksud lain yang tidak baik.
Dan bagi para pengamal shalawat wahidiyah dimanapun berada mari hadir di acara yang penuh barakah ini. Dan akhirnya saya ucapkan :
"SELAMAT MENGIKUTI DAN MENGHADIRI MUJAHADAH KUBRO DALAM RANGKA "PERINGATAN HAUL HADLROTUSY-SYEH MBAH KH. MUHAMMAD MA'ROEF QS WA RA, DAN HAUL KANJENG ROMO KH. ABDUL LATIF MADJID QS WA RA SERTA PERINGATAN ULANG TAHUN LAHIRNYA SHOLAWAT WAHIDIYAH Tahun 1446 H/ 2024 M".
Semoga kita benar-benar mendapat hidayah, bisa menghadiri dan mengikuti Mujahadah Kubro dan dapat mengambil hikmah, barokah dan manfaat yang sebesar-besarnya dari acara ini untuk diri kita sekeluarga, leluhur kita dan terutama memperjuangkan umat dan masyarakat sadar kembali "FAFIRRUU ILALLAAH WA RASUULIHI SAW "
Aamin.
'Allahu A'lam bi Al Shawab….
AL-FAATIHAH
MUJAHADAH
------
AL-FAATIHAH !.
يَاشَافِعَ الْخَلْقِ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ * عَلَيْكَ نُوْرَ الْخَلْقِ هَادِيَ الأَنَامِ
وَأَصْـلَهُ وَرُوْحَهُ أَدْرِكْنِي * فَقَدْ ظَلَمْتُ أَبَدًا وَرَبِّـنِي 3
وَلَيْسَ لِي يَا سَـيِّدِي سِوَاكَ * فَإِنْ تَرُدَّ كُنْتُ شَخْصًا هَالِكًا
يَا سَــيِّدِي يَارَسُولَ اللهِ
يَأَيُّهَا الْغَـوْثُ سَـلاَمُ اللهِ * عَلَيْكَ رَبِّـنَي بِإِذْنِ اللهِ
وَانْظُرْ إِلَيَّ سَيِّدِي بِنَظْـرَةٍ * مُوْصِلَةٍ لِلْحَـضْرَةِ الْعَلِيّةِ 3
يَاشَافِعَ الْخَلْقِ حَـبِيْبَ اللهِ * صَلاَتُهُ عَلَيْكَ مَعْ سَلاَمِهِ
ضَلَّتْ وضَلَّتْ حِيْلَتِي فِي بَلْدَتِي* خُذْ بِيَدِي يَاسَيِّدِي وَالأُمَّةِ 3
يَا سَيِّدِي يَا رَسُولَ اللهِ x 7
AL- FAATIHAH
KETERANGAN :
Tolong di like/di suka, dibagikan ke seluruh Pengamal Wahidiyah, dan ditanggapi sebagai bahan RENUNGAN DAN DISKUSI KITA BERSAMA. ANDA BOLEH BERTANYA JAWAB, BERKOMENTAR, BOLEH KONFIRMASI (TABAYYUN) DLL KEPADA KAMI, WA 082226668817.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan besar berkahnya tuk kita semuanya tanpa kecuali.
Terima kasih
Jazaa kumulloohu khoirooti wa sa'aadaatid dun-ya wal aakhiroh. Amiin !.
Selamat berjuang Fafirruu Ilalloh wa Rosuulihi SAW min yaumina hadzaa ilaa yaumil qiyaamah.
Aamiin
Sumber informasi dari :
AHMAD DIMYATHI, S. AG, Kediri, 25 Juli 2024