Sesungguhnya agama diturunkan bagi seluruh manusia untuk berahlaq mulia.
Sesungguhnya Alquran diturunkan bagi seluruh manusia agar berahlaq mulia, akan tetapi kebanyakan manusia gagal paham.
Sesungguhnya Alquran diturunkan untuk membenarkan seluruh kitab sebelumnya, akan tetapi kebanyakan manusia gagal paham, meskipun lisan pandai / fasih membaca firnan-Nya.
('Āli `Imrān):78.
وَاِنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيْقًا يَّلْوٗنَ اَلْسِنَتَهُمْ بِالْكِتٰبِ لِتَحْسَبُوْهُ مِنَ الْكِتٰبِ وَمَا هُوَ مِنَ الْكِتٰبِۚ وَيَقُوْلُوْنَ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَيَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ
Artinya :
Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui.
Oleh karena itu jangan ikuti hanya karena banyaknya jika tidak ilmiah, hanya menuruti persangkaannya dan sesat.
(Al-'An`ām):116.
وَاِنْ تُطِعْ اَكْثَرَ مَنْ فِى الْاَرْضِ يُضِلُّوْكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنْ يَّتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنْ هُمْ اِلَّا يَخْرُصُوْنَ
Artinya :
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang yang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti persangkaan belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).
Oleh sebab itu, mulailah berahlaq mulia dengan satu sabda nabi ini untuk memahami seluruh perintah dan larangan-Nya :
Sayangi siapa saja yang di bumi, niscaya sayang kepada mu yang di langit.
Setiap perbuatan akan menghasilkan akibat bagi pelakunya. Jika perbuatan itu baik, pelakunya akan mendapatkan kebaikan di dunia maupun di akhirat.
Sayangilah yang di bumi, niscaya yang di langit akan menyayangi kalian. Demikianlah Rasulullah shollallahu alaihi wasallam menyabdakan.
الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمْ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِي الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاء
Artinya :
Para penyayang akan disayangi oleh ar-Rahmaan (Allah). Sayangilah yang ada di bumi, niscaya yang ada di langit akan menyayangi kalian
(H.R atTirmidzi dari Abdullah bin ‘Amr)
Hadits ini masyhur dikenal dengan sebutan hadits musalsal bil awwaliyyah. Artinya, banyak para Ulama hadits mengijazahkan hadits itu beserta sanad periwayatan kepada muridnya sebagai hadits pertama, dan sebelum menyampaikannya, ia menyatakan: “Ini adalah hadits pertama yang aku riwayatkan dari guruku”. Secara berantai, murid berikutnya nanti akan menyatakan juga kepada muridnya: “Ini adalah hadits pertama yang aku riwayatkan dari guruku”. Demikian seterusnya.
Hal itu seakan-akan memberikan isyarat bahwa ajaran Islam ini landasan utama dan pertamanya dalam muamalah adalah menebar kasih sayang kepada segenap makhluk. Dasar penyampaian ilmu adalah karena kasih sayang.
Karena itu, sebagian Ulama dalam karya-karya mereka tidak jarang mengungkapkan kalimat:
اِعْلَمْ رَحِمَكَ اللهُ
Artinya :
Ketahuilah, semoga Allah merahmatimu….
Beliau ungkapkan kalimat tersebut sebelum menyebutkan sebuah faidah ilmu beserta dalilnya. Sebagai contoh, mudah kita temui kalimat demikian dalam kitab Tsalatsatul Ushul wa Adillatuha yang diajarkan kepada para penuntut ilmu pemula.
Seseorang yang bukan penyayang, dikhawatirkan tidak mendapatkan kasih sayang dari pihak Yang Paling Berkuasa di atas segala-galanya, yaitu Allah Azza Wa Jalla.
مَنْ لَمْ يَرْحَمْ مَنْ فِي الأَرْضِ لَمْ يَرْحَمْهُ مَنْ فِي السَّمَاءِ
Artinya :
Barang siapa yang tidak menyayangi yang di bumi, niscaya ia tidak disayangi oleh yang berada di (atas) langit
(H.R Musaddad)
مَنْ لاَ يَرْحَمُ النَّاسَ لاَ يَرْحَمُهُ اللَّهُ
Artinya :
Barang siapa yang tidak menyayangi manusia, Allah tidak menyayanginya
(H.R atTirmidzi dari Jarir bin Abdillah)
لَا يُرْحَمُ مَنْ لَا يَرْحَمُ وَلَا يُغْفَرُ لِمَنْ لَا يَغْفِرُ
Artinya :
Tidaklah disayangi (oleh Allah) orang yang tidak menyayangi. Tidaklah diampuni (oleh Allah) orang yang tidak mengampuni (kesalahan orang lain)
(riwayat al-Bukhari dalam al-Adabul Mufrod)
Tidak hanya berlaku bagi sikap kasih sayang kepada manusia saja, kepada hewan pun juga semestinya kita bersikap sayang. Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:
وَالشَّاةُ إِنْ رَحِمْتَهَا رَحِمَكَ اللَّهُ
Artinya :
Dan seekor kambing, jika engkau menyayanginya, Allah akan menyayangimu
(H.R Ahmad)
Kanti Suci Project