ISLAM
Islam (bahasa Arab: ٱلْإِسْلَام, translit.
al-’Islām, dengarkan) adalah sebuah agama (Dīn, bahasa Arab: دٖين) monoteisme
Abrahamik yang berpusat terutama di sekitar Al-Qur'an, sebuah teks agama yang
diimani oleh umat Muslim sebagai kitab suci (kitābullāh) dan firman langsung
dari Tuhan (muslim menyebutnya sebagai Allāh) seperti yang diwahyukan kepada
Muhammad, nabi Islam yang utama dan terakhir. Pada 2020, Islam diperkirakan
dianut oleh 1,9 miliar orang di seluruh dunia sehingga menjadi agama terbesar
kedua setelah Kekristenan.
Muslim percaya bahwa Islam adalah versi
lengkap dan universal dari iman primordial yang diturunkan berkali-kali melalui
nabi-nabi sebelumnya seperti Adam, Ibrahim, Musa, dan Isa (Yesus). Wahyu
sebelumnya ini dikaitkan dengan Yudaisme dan Kristen, yang dianggap dalam Islam
sebagai agama pendahulu spiritual. Mereka juga menganggap Al-Qur'an, ketika
disimpan dalam bahasa Arab Klasik, sebagai wahyu Tuhan yang tidak berubah dan
terakhir bagi umat manusia. Seperti agama Abrahamik lainnya, Islam juga
mengajarkan tentang Penghakiman Terakhir, di mana orang yang saleh akan
dimasukkan ke surga (Jannah) dan orang yang jahat akan dihukum di neraka
(Jahannam). Konsep dan praktik keagamaan termasuk Rukun Islam dianggap sebagai
ibadah wajib dan mengikuti hukum Islam (syarīʿah), yang menyentuh hampir setiap
aspek kehidupan, dari perbankan dan keuangan dan kesejahteraan hingga peran
perempuan dan lingkungan. Kota Makkah, Madinah, dan Yerusalem adalah rumah bagi
tiga situs paling suci dalam Islam, dalam urutan menurun: Masjidil Haram,
Masjid Nabawi, dan Masjid Al-Aqsa, masing-masing.
Islam
"Islam" dalam bahasa Arab adalah
bentuk kata benda infinitif kuadri-literal (maṣdar rubā‘ī). Bentuk kata kerja
sempurna aktif triliteralnya (fi‘l māḍi ṡulaṡī mabnī ma‘lūm) adalah salima (سلم,
"selamat"). Arti semantik dari bentuk kuadri-literalnya ini adalah
tunduk dan patuh (khadha‘a wa istaslama), berserah diri, menyerahkan,
memasrahkan (sallama), mengikuti (atba‘a), menunaikan, menyampaikan (addā),
atau masuk dalam kedamaian, keselamatan, atau kemurnian (dakhala fi al-salm au
al-silm au al-salām). Semua istilah yang seakar kata dengan “islām” berhubungan
erat dengan makna keselamatan, kedamaian, dan kemurnian.
Secara istilah, Islam bermakna penyerahan
diri; ketundukan dan kepatuhan terhadap perintah Allah serta pasrah dan
menerima dengan puas terhadap ketentuan dan hukum-hukum-Nya. Pengertian
“berserah diri” dalam Islam kepada Tuhan bukanlah sebutan untuk paham
fatalisme, melainkan sebagai kebalikan dari rasa berat hati dalam mengikuti
ajaran agama dan lebih suka memilih jalan mudah dalam hidup. Seorang muslim
mengikuti perintah Allah tanpa menentang atau mempertanyakannya, tetapi
disertai usaha untuk memahami hikmahnya.
Istilah "Islam" juga dapat
diartikan sebagai agama yang diberikan oleh Allah kepada Muhammad sebagai jalan
keselamatan di dunia dan akhirat yang ajarannya dilandasi oleh tauhid dan
diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan manusia.
(Ingatlah) ketika Tuhan
berfirman kepadanya (Ibrahim), “Berserah dirilah!” Dia menjawab, “Aku berserah
diri kepada Tuhan seluruh alam.” Qur'an Al-Baqarah:131
إِذْ
قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ ۖ قَالَ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
Islam sebenarnya juga dipakai untuk menyebut
keyakinan monoteistik yang diyakini bersama oleh agama-agama samawi (saat ini
Judaisme dan Kekristenan); lihat QS al-Maidah ayat 44, QS Ali Imran ayat 67 dan
52. Namun, Islam lebih populer digunakan untuk agama yang dibawa oleh Muhammad
sebagaimana terdapat dalam sebuah ayat Al-Qur'an yang diturunkan di akhir-akhir
masa kenabiannya:
Pada hari ini telah Aku sempurnakan
agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridhai
Islam sebagai agamamu.
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دٖينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ
عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضٖيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دٖينًا
Qur'an Al-Ma’idah:3
اَلْحَمْدُ
لِلَّهِ حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ واَلصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍاَلْمَبْعُوْثِ
رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ اهْتَدَى بِهُدَاهُ وَعَمِلَ
بِسُنَّتِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أًمَّا بَعْدُ؛ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ
اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ
الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya
berwasiat kepada diri saya sendiri dan kepada saudara-saudara sekalian, marilah
kita tingkatkan Islam, iman dan taqwa kita kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala
karena hanya dengan Islam, iman dan taqwa itulah kita akan mendapatkan
kebahagiaan baik di dunia terlebih lagi Insya Allah di akhirat.
As-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab dalam
kitab “Ushul Tsalatsah”, berkata:
اْلإِسْلاَمُ
هُوَ اْلاِسْتِسْلاَمُ لِلَّهِ بِالَّتْوِحْيِد وَاْلاِنْقِيَادُ لَهُ بِالطَّاعَةِ
وَاْلاِبْتِعَادُ عَنِ الشِّرْكِ.
Artinya: “Islam itu ialah berserah diri
kepada Allah dengan meMaha EsakanNya dalam beribadah dan tunduk dengan
melakukan ketaatan dan menjauhkan diri dari syirik.”
Sebagaimana firman Allah dalam surat
Al-Baqarah ayat 112:
Artinya: “(Tidak demikian), bahkan
barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah sedang ia berbuat kebajikan,maka
baginya pahala pada sisi TuhanNya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka
dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”
Adapun sendi-sendi Islam itu ada lima
sebagaimana yang telah disabdakan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim.
عَنْ
عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: بُنِيَ اْلإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ؛ شَهَادَةُ أَنْ
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلاَةِ وَإِيْتَاءِ
الزَّكَاةِ وَحَجِّ الْبَيْتِ وَصَوْمِ رَمَضَانَ.
Artinya: “Dari Abdillah bin Umar
Radhiallaahu anhu Berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
Salam bersabda: “Islam itu didirikan atas lima perkara:
Bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak
disembah dengan benar selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah
1. Mendirikan
shalat
2. Mengeluarkan
zakat.
3. Menunaikan
ibadah haji
4. Berpuasa
di bulan Ramadlan.”
Inilah sendi-sendi Islam, yang menyebabkan
seseorang keluar dari lingkaran kekafiran dan yang menyebabkan seseorang masuk
Surga dan jauh dari siksa Neraka.
Lima sendi tersebut di atas merupakan
rukun Islam. Barangsiapa menjalankannya dengan sempurna, maka ia termasuk
muslim yang sempurna imannya, dan barangsiapa yang meninggalkan seluruhnya,
maka ia adalah kafir yang nyata. Dan barangsiapa mengingkari salah satu dari
padanya, maka para ulama’ bersepakat bahwa ia bukan muslim. Dan barangsiapa
yang meyakini seluruhnya dan ia menelantarkan salah satu darinya selain
syahadat maka ia adalah fasiq dan barangsiapa yang beramal hanya sebatas
lisannya saja tanpa dibarengi dengan I’tikad, maka ia adalah munafiq.
Allah Ta’ala berfiman dalam surat Ali
Imran ayat 19
Maksud dari ayat di atas, bahwa
sesungguhnya tidak ada agama yang diterima di sisiNya dari seseorang selain
Islam.
Maka barang siapa menganut suatu agama selain
syari’at nabi Muhammad Shallallaahu alaihi wa Salam setelah diutusnya beliau,
maka agama itu tidak di terima di sisi Allah Subhannahu wa Ta’ala .
Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat
85.
Artinya: “Dan barangsiapa mencari agama
selain agama Islam, maka sekali-kali tidak akan diterima daripadanya, sedang ia
di akhirat kelak termasuk golongan orang yang merugi.”
Yakni barangsiapa menjalankan agama selain
apa yang disyari’atkan oleh Allah kepada RasulNya, maka tak akan diterima
daripadanya di sisi Allah dan ia kelak di akhirat termasuk di antara
orang-orang yang merugi.
Sebagaimana sabda nabi Muhammad
Shallallaahu alaihi wa Salam dalam hadist yang shahih:
Artinya: “Sesungguhnya agama (yang benar)
di sisi Allah hanyalah Islam”.
َنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا
فَهُوَ رَدٌّ.
Artinya: “Barangsiapa melakukan suatu
amal, yang tidak didasari keterangan kami, maka ia adalah tertolak”.
Berdasarkan hadist di atas telah jelas
sekali bagi para hamba yang beriman kepada Allah dan hari akhir, bahwa apa saja
yang berhubungan dengan syariat, baik dari segi aqidah maupun ibadah, baru akan
diterima di sisi Allah apabila hal itu sesuai dengan apa-apa yang telah
diajarkan oleh Allah kepada RasulNya. Sebagaimana yang telah difirmankan oleh
Allah dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 31.
Artinya: “katakanlah: “Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu.” Allah maha Pengampun lagi Maha penyayang.”
Dan Allah Ta’ala telah berfirman pula,
dalam surat Al-Hasyr ayat 7.
Artinya: “Apa yang diberikan oleh rasul
maka terimalah ia. Dan apa yang di larangnya bagimu maka tinggalkanlah dan
bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukumanNya.”
Bila dipandang dari sejak syari’at di
turunkan sampai hari akhir nanti, maka Islam itu dapat dibagi dua, yaitu:
1. Islam
dipandang dari segi umum
2. Islam
dipandang dari segi khusus
Islam dipandang dari segi umum, bahwa
sejak rasul yang pertama sampai hari akhir nanti, syari’at mereka adalah Islam
yang berarti, tunduk beribadah hanya kepada Allah semata, karena itu mereka
disebut Al-Muslimun.
Islam dipandang dari segi khusus, bahwa
sejak diutusnya Rasul yang terakhir, yang mana ia adalah penyempurna bagi
syari’at sebelumnya, serta menjadi penutup bagi segenap rasul, maka barangsiapa
dari ummat manusia, yang tidak beriman kepada Nabi Muhammadsaw, maka ia kafir.
Sebagaimana yang tersebut di dalam hadist
yang shahih bahwa Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّهُ قَالَ: وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ
بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِيْ أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ اْلأُمَّةِ يَهُوْدِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ
ثُمَّ يَمُوْتُ وَلَمْ يُؤْمِنُ بِالَّذِيْ أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ
النَّارَ. (رواه مسلم)
Artinya: Dari Abu Hurairah Radhiallaahu
anhu, dari Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam, beliau bersabda: “Demi dzat
yang diri Muhammad berada di tanganNya, tidaklah seseorang mendengar tentang
aku dari umat ini, baik itu kaum Yahudi atau kaum Nasrani, kemudian meninggal
sementara ia belum mau beriman kepada apa yang aku bawa, melainkan ia akan
menjadi penghuni Neraka.” (hadits Muslim)
َقُولُ
قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.
الْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ؛ مَعَاشِرَ الْمُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ.
Kita harus yakin bahwa Islam, adalah agama
yang benar di sisi Allah dan selainnya adalah batil Dan kita meyakini, bahwa
Islam adalah agama yang telah sempurna. Sebagaimana telah tersebut dalam
Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 3:
Artinya: “Pada hari ini telah aku
sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu ni’matKu, dan
telah ku-ridlai Islam itu jadi agama bagimu”.
Itulah Islam, Allah telah memberi kabar
kepada nabiNya dan kepada seluruh kaum mu’minin, bahwa Ia (Allah) telah
menyempurnakan bagi mereka Islam sebagai agama.
Dengan keputusan Allah ini, sekaligus
merupakan kemenangan bagi kaum mu’minim dan merupakan kesempurnaan dalam
beragama.
Maka selesailah tugas Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa Salam dalam mengemban tugasnya dalam menyampaikan agama,
dan bagi kaum mukminin, mereka tidak butuh lagi pengurangan ataupun penambahan
selamanya.
Semoga Allah selalu membimbing kita semua
ke jalan yang diridhaiNya. Amin.
اَللَّهُمَّ
صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ
سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَحْيِنَا عَلَى اْلإِسْلاَمِ وَأَمِتْنَا عَلَى اْلإِيْمَانِ.
اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ
باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا
وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ
رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ
اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى
وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ.
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.