Konsep Tuhan
Konsep Tuhan adalah gagasan tentang Tuhan yang terbentuk dari hasil pemikiran manusia. Konsep ini didasarkan pada pengalaman batin dan lahiriah, serta penelitian rasional.
Konsep Tuhan berbeda-beda di setiap agama. Berikut adalah beberapa konsep Tuhan dalam agama-agama tertentu :
Islam
Konsep Tuhan dalam Islam adalah Allah yang Maha Tinggi, Maha Kuasa, Maha Tahu, dan Maha Pengasih. Allah diyakini sebagai pencipta alam semesta, hakim, dan penentu takdir.
Kristen
Konsep Tuhan dalam Kristen adalah Tritunggal, yaitu Tuhan yang memiliki tiga pribadi, yaitu Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Yesus Kristus diyakini sebagai penyelamat umat manusia.
Hindu
Konsep Tuhan dalam Hindu adalah Brahman, yang tidak memiliki bagian atau atribut. Brahman tidak memiliki sifat-sifat kemanusiaan, seperti penyayang, pelindung, dan pengasih.
Konsep Tuhan juga dapat dibedakan berdasarkan alirannya, seperti monoteisme, henoteisme, dan deisme.
Konsep Tuhan dalam Islam adalah Allah yang Maha Esa, Pencipta alam semesta, dan Hakim yang Maha Tahu. Konsep ini dijelaskan dalam Al-Qur'an, salah satunya dalam Surat Al-Ikhlas.
Dalil-dalil konsep Tuhan dalam Islam di antaranya :
- Surat Al-Ikhlas ayat 1-4 yang menyatakan bahwa Allah Maha Esa, tempat meminta, tidak beranak, dan tidak diperanakkan
- Surat Al-An'am ayat 1 yang menyatakan bahwa Allah menciptakan langit dan bumi, dan menjadikan gelap dan terang
- Surat Ash-Shad ayat 65 yang menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa
- Surat Al-Insan ayat 30 yang menyatakan bahwa Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana
Konsep Tuhan dalam Islam juga mencakup :
- Allah adalah Penentu Takdir
- Allah adalah Zat yang Maha Tinggi dan Nyata
- Allah adalah Zat yang Abadi
- Allah adalah Hakim bagi semesta alam
- Allah adalah Rabb yang menciptakan alam raya dan seisinya
- Allah adalah satu-satunya pemberi hukum yang tertinggi
Dalam surat-surat dan ayat-ayat di dalam Al-Quran banyak yang mene- rangkan tetang konsep ketuhanan yaitu Allah sebagai Rabb yang pencipta alam raya dan seisinya. Selain dari hal tersebut Al-Quran menerangkan keesaan Allah sebagai wujud konsep ketuhanan dalam agama Islam.
Konsep Tuhan menurut Al-Qur'an adalah Allah sebagai Zat Maha Tinggi yang Esa, Pencipta alam semesta, dan Hakim bagi seluruh makhluk.
Berikut beberapa konsep Tuhan menurut Al-Qur'an :
- Allah adalah Maha Esa, tidak beranak, dan tidak diperanakkan.
- Allah adalah tempat meminta segala sesuatu.
- Allah adalah Pencipta yang Maha Kuat dan Maha Tahu.
- Allah adalah Penentu Takdir.
- Allah adalah Yang Abadi.
- Allah adalah Rabb yang menciptakan alam raya dan seisinya.
- Allah adalah Tuhan dan Penguasa alam semesta.
- Allah menetapkan periode kehidupan bagi setiap manusia.
Konsep Tuhan dalam Al-Qur'an juga dijelaskan melalui sifat-sifat dan nama-nama mulia-Nya.
Al Qur'an Menjawab Pertanyaan Mendasar Tentang Tuhan
(Prof. Dr. H. Imam Suprayogo)
Adalah hal yang bersifat naluriah, alami atau sebagai sunnatullah, tatkala manusia selalu menanyakan tentang eksistensi dirinya, apa yang seharusnya diperbuat, dan siapa sebenarnya pencipta semua yang ada ini. Pertanyaan semacam itu selalu muncul dan tentu menuntut jawaban hingga memuaskan. Namun hal yang diinginkan itu tidak akan mudah diperoleh, atau juga bahkan tidak tahu seharusnya diberikan oleh siapa. Seseorang yang lahir ke dunia, kecuali melalui kitab suci, tidak akan mengetahui tentang keberadaan dirinya maupun juga tentang lingkungannya.
Pertanyaan tentang asal muasal manusia tersebut juga menjadi kajian antropologis. Disebutkan bahwa manusia selalu merasakan adanya sesuatu yang menguasai dirinya, dan kemudian sesuatu itu disebut sebagai tuhannya. Apa yang dipandang atau dipercayai sebagai tuhan adalah beraneka ragam konsepnya. Sementara orang, menyebut tuhan adalah sesuatu yang dianggap besar dan serba menentukan, hingga akhirnya digambarkan bahwa pencipta itu adalah hal-hal yang berukuran besar, misalnya berupa bulan, bintang, dan atau matahari. Sementara lainya menganggap tuhan adalah apa saja yang dirasakan memiliki kekuatan luar biasa, sehingga akhirnya menganggap batu, gunung, pepohonan, dan sejenisnya adalah sebagai tuhan.
Sebagai contoh sederhana tentang adanya naluri keberagamaan itu tampak dari apa yang dilakukan oleh orang desa. Mereka misalnya membuat sesajian berupa bunga jenis tertentu, kemenyan, dan lain-lain yang kemudian diletakkan di atas batu atau di bawah pohon besar yang dipercayai bahwa di temat itu terdapat kekuatan ghaib. Selain itu, pada saat tertentu, misalnya ketika terjadi gerhana matahari atau gerhana bulan, orang desa memukul kentongan atau apa saja yang ada agar bulan dan matahari itu selamat dari gangguan makhluk lainnya. Melalui peristiwa yang tidak selalu dipahami itu maka tampak bahwa adanya kesadaran terhadap keberadaan tuhan.
Kepercayaan dan juga apa yang dilakukan oleh orang desa sebagaimana contoh tersebut adalah terkait dengan konsep ketuhanan dan ternyata juga bersifat universal. Ada saja dalam sejarah kemanusiaan dan bahkan hal itu juga dijelaskan oleh al Qur'an tentang kepercayaan yang terkait dengan konsep ketuhanan itu. Oleh karena tidak mendapatkan penjelasan dari kitab suci, orang atau sekelompok orang, menganggap bahwa tuhan bisa diciptakan. Sebagai caranya menemukan tuhan itu, maka manusia menciptakan apa saja, gambar manusia misalnya, yang dibuatnya sendiri dan kemudian disebut sebagai tuhannya. Bahkan, ada juga yang mengklaim bahwsa dirinya sebagai tuhan.
Al Qur'an diturunkan untuk memberikan jawaban tentang pertanyaan mendasar menyangkut ketuhanan dimaksud. Dijelaskan oleh Al Qur'an bahwa Tuhan itu adalah Maha Esa, tempat meminta, tidak beranak dan juga tidak diperanakkan, dan tidak ada sesuatupun yang menyamai-Nya. Melalui al Qur'an, diperkenalkan bahwa Tuhan memiliki nama-nama atau sebutan dan sifat-sifat yang Mulia. Oleh karena ilmu yang diberikan kepada manusia amat terbatas, maka manusia tidak akan mampu memahami Tuhan secara sempurna. Bahkan manusia dilarang terlalu jauh memikirkan dan merenungkan tentang Tuhan, dan hanya dianjurkan untuk memikirkan dan merenungkan tentang ciptaan-Nya.
Membuktikan terhadap adanya Tuhan tidak akan berhasil jika hanya dilakukan melalui kekuatan nalar atau pikirannya. Keberadaan dan semua hal tentang Tuhan adalah berada di luar jangkauan pikiran manusia. Oleh karena itu, sekuat apapun pikiran seseorang maka tidak akan mampu menjangkau tentang Dzat Tuhan. Segala upaya untuk mengetahui tentang Tuhan tidak akan berhasil, dan hanya dalam batas-batas tertentu, hal dimaksud bisa diperoleh melalui pemahaman terhadap ciptaan-Nya. Baik melalui al Qur'an maupun hadits nabi, manusia disebutkan tidak akan mampu mengetahui hakekat yang sebenarnya tentang Tuhan.
Namun manusia, sebagaimana nalurinya, selalu berusaha untuk memperoleh pengetahuan itu dan bahkan juga kasih sayang-Nya. Melalui petunjuk al Qur'an pula, manusia diberi penjelasan tentang cara mendekatkan diri pada-Nya, dan bagaimana memperoleh kesih sayang, ridha, dan kebahagiaan yang ingin diraih. Penjelasan dari al Qur'an itu dipahami oleh sementara orang yang pada dirinya menyandang keimanan, dan tidak demikian bagi mereka yang tidak dibuka hatinya. Al Qur'an menjadikan hati seseorang meraih ketenangan oleh karena pertanyaan mendasar tentang Tuhan telah terjawab olehnya.
Konsep Ketuhanan dalam Islam dan Dalilnya
Ketuhanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat keadaan Tuhan atau segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan.
Konsep ketuhanan dalam Islam adalah salah satu konsep sentral dalam ajaran agama Islam. Hal ini lebih mengacu kepada keyakinan dasar umat Muslim tentang Allah SWT beserta dengan sifat-sifat-Nya.
Dalam ajaran Islam, umat Muslim hanya menyembah dan mempertuhankan Allah SWT, tiada lain selain Dia. Untuk itu, umat Muslim perlu mempunyai kesadaran tauhid dalam dirinya. Tauhid adalah keyakinan akan keesaan Allah SWT sebagai Tuhan yang telah menciptakan, memelihara, dan menentukan segala sesuatu yang ada di alam ini.
Dengan mempelajari dan memahami konsep ketuhanan dalam Islam, maka kaum Muslimin akan semakin meningkatkan keimanannya kepada Allah SWT dengan cara mengerjakan ibadah fardhu dan sunnah.
Konsep Ketuhanan dalam Islam
Mengutip pada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, Ketuhanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat keadaan Tuhan atau segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan. Sedangkan Tuhan dalam bahasa arab disebut ilaah yang berarti dalam "Ma'bud" (yang disembah). Perkataan ilah, yang selalu diterjemahkan "Tuhan", dalam Al-Qur'an dipakai untuk menyatakan berbagai objek yang dibesarkan atau dipentingkan manusia.
Dalam konsep Islam, Ketuhanan disebut dengan menyembah Allah SWT dan meyakini bahwa Allah sebagai Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam. Islam menitikberatkan konseptualisasi Tuhan sebagai Yang Tunggal dan Maha Kuasa.
Agama Islam yang diturunkan Allah ta'ala kepada manusia melalui rasul-rasul-Nya, berisi hukum-hukum yang mengatur hubungan manusia dengan Allah ta'ala, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta.
Konsep ketuhanan dalam Islam artinya adalah meyakini. menyembah, dan mempertuhankan Allah SWT, tiada lain selain Dia. Selain itu, Ketuhanan berarti tunduk kepadaNya, merendahkan diri di hadapanNya, takut dan mengharapkanNya, kepadaNya tempat berpasrah ketika berada dalam kesulitan, berdo'a dan bertawakkal kepadaNya untuk kemaslahatan diri, meminta perlindungan dari padaNya, dan menimbulkan ketenangan di saat mengingatNya dan terpaut cinta kepadaNya.
Dalil tentan Ketuhanan dalam Islam
Ada beberapa surat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang Ketuhanan dalam Islam, adalah sebagai berikut :
1. Surat Al-Ikhlas ayat 1-4
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas:1-4)
2. Surat Al-An’am ayat 1
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمٰتِ وَالنُّوْرَ ەۗ ثُمَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُوْنَ
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi, dan menjadikan gelap dan terang, namun demikian orang-orang kafir masih mempersekutukan Tuhan mereka dengan sesuatu."
3. Surat Ash-Shad ayat 65
قُلْ اِنَّمَآ اَنَا۠ مُنْذِرٌ ۖوَّمَا مِنْ اِلٰهٍ اِلَّا اللّٰهُ الْوَاحِدُ الْقَهَّارُ
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan, tidak ada tuhan selain Allah Yang Maha Esa, Maha Perkasa,"
4. Surat al-Insan ayat 30
وَمَا تَشَاۤءُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًاۖ
Artinya: "Tetapi kamu tidak mampu (menempuh jalan itu), kecuali apabila Allah kehendaki Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."
Berikut ini terdapat beberapa elemen konsep Ketuhanan dalam Islam yang perlu anda ketahui, yakni :
1. Kepercayaan kepada Allah yang Satu
Ajaran Islam menganut monoteisme ketat (Tauhid). Umat Islam meyakini bahwa hanya ada satu Allah yang Maha Kuasa, Maha Bijaksana, dan Maha Pengasih. Tidak ada yang setara dengan-Nya, dan tidak ada Tuhan selain-Nya. Ini dikenal sebagai Tauhid Rububiyyah (kepercayaan kepada Allah sebagai Pencipta dan Penguasa semesta).
2. Ketuhanan dalam Ibadah (Tauhid Uluhiyyah)
Konsep ini mengajarkan bahwa semua bentuk ibadah dan penghambaan harus hanya ditujukan kepada Allah. Umat Islam dilarang menyembah atau mengabdi pada sesuatu selain Allah, termasuk berhala, patung, atau makhluk lainnya. Ini mencakup shalat, puasa, zakat, dan ibadah-ibadah lainnya.
3. Sifat-sifat Allah
Islam mengajarkan berbagai sifat dan atribut Allah yang dinyatakan dalam Al-Quran dan Hadis. Beberapa sifat-sifat tersebut mencakup Rahman (Maha Pengasih), Rahim (Maha Penyayang), Al-Quddus (Maha Suci), Al-Hakim (Maha Bijaksana), dan sifat-sifat lain yang menunjukkan kekuasaan, kasih sayang, dan kebijaksanaan Allah.
4. Allah sebagai Pencipta
Islam mengajarkan bahwa Allah adalah Pencipta segala sesuatu di alam semesta. Tidak ada yang ada kecuali karena kehendak-Nya, dan Dia mengatur segala sesuatu dengan sempurna.
5. Pengabadian diri kepada Allah
Konsep ini mencakup pengabdian diri secara penuh kepada Allah dalam segala aspek kehidupan. Muslim diharapkan untuk hidup sesuai dengan ajaran agama, menjalankan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya.
6. Kepercayaan pada Hari Kiamat
Umat Islam meyakini bahwa ada Hari Kiamat di mana semua manusia akan dihidupkan kembali dan akan diadili oleh Allah atas perbuatan mereka di dunia. Orang-orang yang beriman akan mendapatkan pahala, sedangkan yang berdosa akan mendapatkan hukuman.
Konsep ketuhanan dalam Islam sangat penting karena menjadi dasar bagi seluruh ajaran dan praktik keagamaan. Keimanan kepada Allah, pengabdian kepada-Nya, dan mengikuti ajaran-Nya adalah prinsip-prinsip utama dalam hidup seorang Muslim. Selain itu, konsep ketuhanan dalam Islam juga mencerminkan hubungan yang mendalam antara manusia dan Allah, di mana manusia mencari petunjuk, pengampunan, dan rahmat-Nya dalam hidup mereka.
Sumber referensi :
- Dikutip dari berbagai sumber berita online & Wikipedia
Koleksi Artikel Kanti Suci Project