Adab Ketika Makan dan Minum
Adab makan menurut Islam meliputi mengucapkan basmalah, menggunakan tangan kanan, makan secukupnya dan tidak berlebihan, duduk saat makan, serta menghindari meniup makanan atau minuman yang panas. Adab-adab ini bertujuan untuk mendapatkan keberkahan dari Allah, menjaga kesehatan, dan membentuk akhlak mulia.
Sebelum makan
- Mencuci tangan: Pastikan tangan bersih sebelum dan sesudah makan.
- Membaca basmalah: Mulailah makan dengan membaca "Bismillahirrahmanirrahim" atau doa sebelum makan lainnya.
- Memastikan makanan halal: Konsumsi hanya makanan dan minuman yang halal.
- Menghidangkan makanan dengan benar: Sajikan makanan dengan cara yang baik.
Saat makan
- Makan dengan tangan kanan: Gunakan tangan kanan untuk makan dan minum sesuai sunnah Rasulullah SAW.
- Duduk saat makan: Makanlah sambil duduk dengan sopan. Hindari makan sambil berdiri, terutama saat minum.
- Makan dari bagian yang terdekat: Ambil makanan dari bagian yang paling dekat dengan Anda.
- Tidak meniup makanan panas: Tunggu makanan dan minuman hingga sedikit mendingin sebelum dimakan, jangan ditiup.
- Makan secukupnya: Makanlah secukupnya, jangan sampai berlebihan atau kenyang.
- Mengambil makanan yang jatuh: Jika ada makanan yang jatuh, ambillah dan bersihkan jika memungkinkan, dan jangan dibuang.
- Menggunakan peralatan yang diperbolehkan: Hindari menggunakan peralatan makan dari emas atau perak.
- Makan bersama: Sebisa mungkin, makanlah bersama keluarga atau teman-teman.
Setelah makan
- Berhenti sebelum kenyang: Berhentilah makan sebelum merasa terlalu kenyang.
- Membaca doa setelah makan: Ucapkan syukur dan doa setelah selesai makan.
- Tidak mencela makanan: Jangan mencela makanan atau mengeluh tentang makanan yang disajikan.
- Tidak menyisakan makanan: Berusahalah untuk tidak menyisakan makanan.
Tentang Adab Makan Dan Minum
Makan tidak jalan-jalan, makan tidak berantakan. Ambillah yang terdekat, seperti Rasulullah, ambillah yang terdekat seperti Rasulullah.
Itu adalah penggalan lirik yang sering saya senandungkan ketika anak-anak mulai tidak tertib ketika makan. Tema berkisah hari adalah mengenai adab makan dan minum. Berikut perintah dan larangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai adab ketika makan dan minum.
Adab ketika Makan dan Minum
1. Memakan makanan dan minuman yang halal
يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
“Hai para rasul, makanlah yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Mu`minun: 51)
2. Mendahulukan makan daripada shalat jika makanan telah dihidangkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila makan malam telah dihidangkan dan shalat telah ditegakkan, maka mulailah dengan makan malam dan janganlah tergesa-gesa (pergi shalat) sampai makanmu selesai.” (Muttafaqun ‘alaih)
3. Tidak makan dan minum dengan menggunakan wadah yang terbuat dari emas dan perak. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang minum pada bejana perak sesungguhnya ia mengobarkan api neraka jahanam dalam perutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
4. Jangan berlebih-lebihan dan boros. Sesungguhnya berlebih-lebihan adalah di antara sifat setan dan sangat dibenci Allah Ta’ala sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Isra` ayat 26-27 dan Al-A’raf ayat 31. Berlebih-lebihan juga merupakan ciri orang-orang kafir sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Seorang mukmin makan dengan satu lambung, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh lambung.” (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Jangan menyantap makanan dan minuman dalam keadaan masih sangat panas ataupun sangat dingin karena hal ini membahayakan tubuh. Mendinginkan makanan hingga layak disantap akan mendatangkan berkah berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,“Sesungguhnya yang demikian itu dapat mendatangkan berkah yang lebih besar.” (HR. Ahmad)
6. Dianjurkan memuji makanan dan dilarang mencelanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mencela makanan sama sekali. Apabila beliau menyukainya, maka beliau memakannya. Dan apabila beliau tidak suka terhadapnya, maka beliau meninggalkannya. (HR. Muslim)
7. Membaca tasmiyah (basmallah) sebelum makan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang di antara kalian makan, hendaklah ia membaca ‘Bismillah’(dengan menyebut nama Allah). Jika ia lupa membacanya sebelum makan maka ucapkanlah ‘Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi’ (dengan menyebut nama Allah pada awal dan akhir -aku makan-)” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi). Manfaat membaca basmallah di setiap makan adalah supaya setan tidak ikut makan apa yang kita makan. Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang duduk bersama seseorang yang sedang makan. Orang itu belum menyebut nama Allah hingga makanan yang dia makan itu tinggal sesuap. Ketika dia mengangkat ke mulutnya, dia mengucapkan, ‘Bismillaahi fii awwalihii wa aakhirihi’. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tertawa dibuatnya seraya bersabda, “Masih saja setan makan bersamanya, tetapi ketika dia menyebut nama Allah maka setan memuntahkan semua yang ada dalam perutnya.” (HR. Abu Dawud dan An-Nasa`i)
8. Makan dan minum dengan tangan kanan dan dilarang dengan tangan kiri. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian makan, makanlah dengan tangan kanan dan minumlah dengan tangan kanan, karena sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kirinya.” (HR. Muslim). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam mendoakan keburukan bagi orang yang tidak mau makan dengan tangan kanannya. Seseorang makan di hadapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam dengan tangan kirinya, maka beliau bersabda, “Makanlah dengan tangan kananmu.” Orang itu menjawab, “Saya tidak bisa.” Beliau bersabda, “Semoga kamu tidak bisa!” Orang tersebut tidak mau makan dengan tangan kanan hanya karena sombong. Akhirnya dia benar-benar tidak bisa mengangkat tangan kanannya ke mulutnya. (HR. Muslim)
9. Makan mulai dari makanan yang terdekat.Umar Ibnu Abi Salamah radhiyallahu’anhuma berkata, “Saya dulu adalah seorang bocah kecil yang ada dalam bimbingan (asuhan) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tangan saya (kalau makan) menjelajah semua bagian nampan. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam menegur saya, ‘Wahai bocah bacalah bismillah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari yang terdekat denganmu.’ Maka demikian seterusnya cara makan saya setelah itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)Hadits ini sekaligus sebagai penguat dari kedua adab makan sebelumnya dan menjelaskan bagaimana cara menasihati anak tentang adab-adab makan. Lihatlah bahwa nasihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam sangat dipatuhi oleh Umar Ibnu Abi Salamah pada perkataan beliau, “ … demikian seterusnya cara makan saya setelah itu.“
10. Memungut makanan yang jatuh, membersihkannya, kemudian memakannya. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Jika salah satu dari kalian makan lalu makanan tersebut jatuh, maka hendaklah ia memungutnya dan membuang kotorannya kemudian memakannya. Jangan ia biarkan makanan itu untuk setan.” (HR. At-Tirmidzi). Sungguh betapa mulianya agama ini, sampai-sampai sesuap nasi yang jatuh pun sangat dianjurkan untuk dimakan. Hal ini merupakan salah satu bentuk syukur atas makanan yang telah Allah Ta’ala berikan dan bentuk kepedulian kita terhadap fakir miskin.
11. Makan dengan tiga jari (yaitu dengan ibu jari, telunjuk, dan jari tengah) kemudian menjilati jari dan wadah makan selesai makan. Ka’ab bin Malik radhiyallahu ’anhu berkata, “Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam makan dengan tiga jarinya. Apabila beliau telah selesai makan, beliau menjilatinya.” (HR. Muslim). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian selesai makan, maka janganlah ia mengusap jari-jarinya hingga ia membersihkannya dengan mulutnya (menjilatinya) atau menjilatkannya pada orang lain.” (HR. Bukhari dan Muslim)
12. Cara duduk untuk makan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku tidak makan dengan bersandar.” (HR. Bukhari) Maksudnya adalah duduk yang serius untuk makan.
13. Apabila lalat terjatuh dalam minumanNabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila lalat jatuh pada minuman salah seorang dari kalian maka hendaklah ia mencelupkan lalat tersebut kemudian barulah ia buang, sebab di salah satu sayapnya ada penyakit dan di sayap yang lain terdapat penawarnya.” (HR. Bukhari)
14. Bersyukur kepada Allah Ta’ala setelah makan. Ada banyak cara bersyukur atas kenikmatan yang Allah Ta’ala berikan kepada kita, salah satunya dengan lisan kita selalu memuji Allah Ta’ala setelah makan (berdoa setelah makan). Salah satu doa setelah makan yaitu, “alhamdulillaahi hamdan katsiiran thayyiban mubaarakan fiihi ghaira makfiyyin walaa muwadda’in walaa mustaghnan ‘anhu rabbanaa.”(Segala puji bagi Allah dengan puja-puji yang banyak dan penuh berkah, meski bukanlah puja-puji yang memadai dan mencukupi dan meski tidak dibutuhkan oleh Rabb kita.”) (HR. Bukhari)
15. Tidak makan sambil berdiri dan boleh minum sambil berdiri, tetapi yang lebih utama sambil duduk. Dari Amir Ibn Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya radhiyallahu ’anhum, dia berkata, “Saya melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri dan sambil duduk.” (HR. Tirmidzi, hadits hasan shahih). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seorang laki-laki minum sambil berdiri. Qatadah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kami bertanya kepada Anas, ‘Kalau makan?’ Dia menjawab, ‘Itu lebih buruk -atau lebih jelek lagi-.’” (HR. Muslim)
16. Minum tiga kali tegukan seraya mengambil nafas di luar gelas.Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sebanyak tiga kali, menyebut nama Allah di awalnya dan memuji Allah di akhirnya. (HR.Ibnu As-Sunni dalam ‘Amalul Yaumi wallailah (472). Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum, beliau bernafas tiga kali. Beliau bersabda, “Cara seperti itu lebih segar, lebih nikmat dan lebih mengenyangkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
17. Bernafas di dalam gelas dilarang oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabdanya, “Apabila salah seorang dari kalian minum, janganlah ia bernafas di dalam gelas.”(HR. Bukhari)
Kisah Umar bin Abi Salamah
Ketika berkisah kepada anak-anak saya fokus mengisahkan kisah Umar bin Abi Salamah, salah seorang sahabat Nabi ﷺ yang kecil yang bernama Umar bin Abi Salamah.
Umar bin Abi Salamah berkata: Kata beliau, “Saya adalah seorang anak kecil yang tinggal sesekali di rumah Nabi ﷺ “. Karena beliau ikut membantu pekerjaan yang ada di dalam rumah Nabi ﷺ. Karena beliau sering tinggal di rumah Nabi ﷺ, maka beliaupun juga sering pula makan bersama Nabi ﷺ.
Kebiasaan orang Arab ketika mereka makan mereka memakai nampan yang besar, kemudian setelah itu mereka makan dua tiga empat orang dalam satu nampan secara bersama-sama.
Ketika sedang suasana makan kata Umar bin Abi Salamah: “Dan ketika makan suatu saat tangan saya itu piknik kemana-mana.”
Ketika seperti itu Nabi ﷺ melihat apa yang dilakukan oleh seorang anak kecil Umar bin Abi Salamah. Apa gerangan yang dilakukan oleh Nabi ﷺ? Kata Nabi ﷺ begitu melihat Umar bin Abi Salamah melakukan sebuah kesalahan, Nabi ﷺ berkata:
“Wahai anakku ucapkanlah ‘Bismillah’ sebelum engkau makan dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah dari makanan yang terdekat denganmu”. HR. Bukhori dan Muslim 5376.
Wallahu a’lam bisshowab.
Sumber Referensi :
- Adab Makan dan Minum Sesuai Tuntunan Nabi, Abu Hudzaifah Ath-Thalibi, Penerbit : Media Sholih.
- Pustaka Oasis Kids: Apa Kata Rasul Tentang Makan?, Herlina S, Penerbit : Gramedia Widiasarana Indonesia
Kanti Suci Project


