MANUSIA VS ROBOT AI -
KESADARAN VS HUKUM MATEMATIKA
Manusia adalah makhluk berkesadaran karena ia memiliki roh,pikiran dan otak (perangkat lunak dan keras),Kombinasi dari kesemuanya ditambah unsur pengalaman,pengetahuan,memori ingatan dlsb. membentuk apa yang disebut "jiwa". Jadi jiwa tak bisa terbentuk hanya oleh perangkat otak,karena otak tanpa (energi) roh+pikiran tidak akan berfungsi sama dengan otak orang mati
Lalu nurani, akal dan nafsu yang disebut "3 unsur jiwa" adalah ibarat aplikasi yang mengendalikan jalannya pikiran. Bagaimana karakter pikiran yang tengah berjalan dalam diri seseorang dan bagaimana kepribadiannya secara keseluruhan bergantung pada apa yang tengah menguasai pikirannya atau yang paling dominan menguasai pikirannya. Bayangkan ketika pikiran manusia ada dalam kendali nafsu dan ketika ada dalam kendali akal serta nurani,itu akan melahirkan karakter serta perbuatan yang berbeda
Sedang system saraf fungsinya lebih ke mengakomodasi seluruh yang ada pada infrastruktur jiwa tsb sehingga bisa hadir di dunia sadar biologis.Ini seperti isian software yang bisa hadir di layar monitor karena ada fungsi hardware
Atau seperti keberadaan energi listrik,data dalam software dan hardware dalam komputer,walau tidak persis aple to aple setidaknya mendekatkan pada pemahaman.Pikiran karena ia entitas non materi maka pada dasarnya digerakkan oleh energi rohani bukan oleh energi nutrisi yang lebih merupakan pemberi energi pada materi tubuh
Nah bila manusia ingin membuat robot yang full seperti manusia maka itulah konstruksi jiwa-raga yang dimiliki manusia yang mesti diduplikasi.Apakah bisa ?
Sedang sampai saat ini yang bisa diduplikasi dari manusia adalah cara manusia berpikir dan bukan menciptakan robot dengan infrastruktur persis seperti yang membentuk jiwa manusia.Maka bagaimana bisa robot bisa seperti manusia kalau infrastruktur pembentuk nya tak bisa menyamai manusia
Karena robot AI adalah benda dengan teknologi komputasi yang di masukkan kedalamnya software berisi sehimpunan informasi dalam bentuk data data yang telah susun serta dikonsep sebagai sebuah program khusus yang didesain untuk tujuan tertentu sesuai keinginan programmer. Dan bagaimana operasional data data yang beroperasi dalam system AI itu sepenuhnya mengikuti hukum matematika,karena komputasi data disusun berdasar prinsip algoritma Artinya kelak jalannya tidak probabilistik mengikuti prinsip ke acak an
Bandingkan dengan ketika pikiran manusia (perbandingannya; data dalam robot) ber operasi dalam jiwa dan hadir di dunia sadar biologis dengan menggunakan infrastruktur otak,maka ia dikendali oleh kesadaran yang mengikuti hasrat dan kehendak yang bersifat aktual-bukan oleh suatu yang telah diprogram sebelumnya (non aktual). Pikiran tidak berjalan secara matematis misal mengikuti mekanisme tertentu yang dapat dibaca manusia yang menguasai neurosains seperti programmer membaca jalannya data.Sejauh apapun data beroperasi ia tidak akan keluar dari hukum matematika artinya tetep bisa dibaca secara matematis,Sedang kesadaran bersifat aktual maka jalannya pikiran tak selalu bisa di prediksi secara matematis
Atau,penguasaan atas konstruksi system saraf dalam neurosains tidak otomatis bakal bisa membaca isi serta alur jalan pikiran manusia itu karena jalannya pikiran dikendali oleh hasrat dan kehendak aktual,belum lagi bila kedalam alam pikiran manusia hadir secara aktual apa yang disebut "intuisi".Secanggih apapun robot ia tidak akan memiliki intuisi- sesuatu diluar system
Sama halnya dengan penguasaan atas ilmu hardware tak otomatis bisa membuat kita bisa memastikan seluruh apa yang akan hadir di layar (kecuali beberapa), karena operasi komputer ada dalam kendali pengguna,hardware cuma memfasilitasi. Pikiran dikendali hasrat-kehendak,system saraf memfasilitasi apa yang mesti hadir dalam kesadaran biologis
Jadi ketika kita bicara dua entitas ; manusia dan robot kita bicara 2 entitas yang berjalan dengan infrastruktur dan karenanya selalu memiliki karakter berbeda
Sejauh manapun AI berkembang apakah ia akan menjelma menjadi bentuk ber kesadaran atau ia akan berevolusi terus menerus hanya sebatas mengikuti hukum matematika ?
Nah ini penting untuk diketahui agar manusia tidak memandang perkembangan AI dengan pengharapan yang berlebihan yang masuknya ke dunia ilusi
Seperti yg pernah saya tulis keunggulan manusia ketimbang robot AI adalah manusia memiliki kesadaran sedang AI tidak
Kesadaran tidak berjalan secara systematis mengikuti hukum matematika.Tak ada konstruksi matematika yang bisa membaca arah jalan pikiran secara persis karena pikiran dikendali oleh sesuatu yang aktual bukan oleh perangkat yang membuatnya berjalan matematis
Walau ahli neurosain bisa memetakan fungsi system saraf se akurat mungkin dan menyeluruh tapi mereka tidak akan pernah bisa memetakan jalan pikiran manusia secara matematis.
Kanti Suci Project