Asbabul Wurud
Hadis
telah menjadi pentunjuk jalan bagi umat islam yang kedua setelah al-quran.
Hadis dalam konteks fungsional menjadi penjelas dari kitab Al-quran yang
pembahasannya bersifat umum. Tidak berhenti di situ, hadis juga berfungsi
sebagai mengatur ketetapan yang belum ada di alquran. Namum salah satu
permasalahannya adalah sebagai umat islam memahami sebuah hadis tidaklah
semudah yang dibayangkan, harus di perlukan ilmu yang cukup dalam memahami
hadis
Dalam
mengambil pemahaman yang terdapat dalam hadis, tidak cukup dengan cara
mengartikannya saja, apalagi hadis yang ada konteks asbabul wurud dalam
penyampainnya. Hadis yang mempunyai asbabul wurud harus mencari konteks latar
belakang dari penyampaian hadis tersebut, bagaimana situasi dan kondisi yang
terjadi pada hadis yang disampaikan.
Tanpa
melihat latar belakang dari penyampaian hadis, maka akan sulit dalam memahami
sebuah hadis, bahkan dapat menunjang terjadinya kekliruan tatkala ingin
memahami hadis. Maka asbab al-wurud adalah ilmu yang penting dalam meraih
pemahaman dalam satu hadis yang mempunyai sebab dalam penyampainya, sama hal
nya dengan asbabun nuzul, memahami sebuah ayat tanpa mengetahui sebab
penurunannya, maka akan berpotensi kekeliruan .
Asbabul
wurud berasal dari kalimat bahasa arab yaitu سبب yang bermakna sebab atau
kronologi terjadinya suatu kejadian dan ورود bermakna datang, seperti yang di
sebutkan dalam kamus al munawwir. Maka dapat di artikan bahwa asbabul secara
bahasa adalah kronologi terjadinya sesuatu.
Secara
terminologi, dalam persfektif ilmu hadits, ababul wurud adalah salah satu illmu
yang menjelaskan tentang sebab datangnya sebuah hadits dan menjelaskan keadaan
sosial yang terjadi pada saat hadits itu di sampaikan. Ada juga pendapat bahwa
“asbabul wurud adalah sesuatu yang terjadi pada saat hadis itu muncul” ( Nur
Ad-Din 1997). Imam Al-Suyuthi mengatakan “asbabul wurud adalah alat untuk
menentukan hadis yang bersifat umum atau khusus, mutlaq atau muqayyad” (Abdul
Mustaqim 2001).
Asbabul
wurud ini menjadi salah satu bukti bahwa keadaan sosial itu mempengaruhi
konteks munculnya sebuah hadits, karena sebagian arti dari asbabul wurud adalah
perkara yang membatasi makna dari satu hadits, dari segi umum atau
khusus,mutlak dan selanjutnya. Tidak semua sabda nabi SAW mempunyai asbabul wurud.
Cara mengetahui asbabul wurud suatu hadits adalah dengan cara mendengar dari
sahabat yang menjadi saksi kejadian munculnya satu hadits. Asbabul wurud ini
bersangkutan kepada konteks sosial, karena pada penyampaian hadits itu
menentukan kepada siapa hadits itu diberikan. asbabul wurud adalah satu alat
untuk mengetahui apakah hadits yang diberikan bersifat kesuluruhan atau
khusus.hadis sendiri itu dua tipe, yang pertama, memiliki sebab, dan yang kedua
tidak memiliki sebab, hadist yang datang tanpa memiliki sebab itu lebih banyak
dari hadis yang ada unsur sebab. Karena memang nabi di utus untuk mengembangkan
agama tanpa harus menunggu ada sebab. (Abdul Majid 2014).
Ahli
agama membahas ada tiga macam asbabul wurud yang pertama, karena ada ayat
alquran yang kurang jelas dan sulit untuk dimengerti, sehingga memaksa nabi
untuk menyampaikan satu hadits, yang tujuan nya untuk memperjelas kesulitan
yang ada pada ayat alquran tersebut (Adli Fadli 2015). Kedua karena sebuah
hadits, yang mana para sahabat, kesulitan dalam memahami tersebut, sehingga
nabi menjelaskan dengan menyampaikan satu hadits lainnya, yang tujuannya untuk
menjelaskan lebih mendetail. Ketiga, karena ada satu perkara yang terjadi pada
sahabat. Artinya ada satu amalan yang di lakukan sahabat yang membuka masalah,
kemudian nabi meluruskan nya dengan satu hadits.
Ulama
hadits mengatakan asbabul wurud itu penting dalam konteks hadits. Salah satunya
adalah untuk menghapus hal-hal yang tidak jelas yang terdapat dalam sebuah
hadis (fazlur Rahman 1984). Banyak orang yang salah memahami sebuah hadis
karena tidak paham tentang sebab penurunan hadis tersebut dan tidak mengerti
bagaimana keadaan sosial tatkala hadis tersebut di sampaikan, maka dengan itu,
asbabul wurud bisa menjadi jawaban dari persoalan tersebut. Betapa banyak
perselisihan hanya di akibatkan salah memahami makna yang terdapat suatu hadis.
Dan hal yang menunjang perselisahan tersebut, tentunya belum memahami asbabul
wurud secara keseluruhan
Sababul
Wurud atau istilah jamaknya "Asbabul Wurud" adalah peristiwa yang
melatarbelakangi timbul hadits. Dengan mengetahui latar belakang timbulnya
hadits, maka penerapannya akan lebih tepat.
Menurut
Imam As Suyuthi dalam bukunya yang berjudul Asbabul Wurud: Sebab-sebab
Munculnya Hadits Nabi menyebutkan bahwa para ahli bahasa mengartikan sabab
dengan fathah pada sin dan ba' sebagai tali. Dalam kitab Lisan Al-Arab
disebutkan bahwa penggunaan kata ini untuk makna tersebut merupakan dialek
Hudzail. Ibnu Manzhur memilih makna sebagai segala sesuatu yang dijadikan perantara
kepada yang lain.
Adapun
mengenai wurud, para ulama mengatakan, bahwa lafazh wurud dan mawarid berarti
pancaran atau air yang dialirkan. Tidak ada penuturan tentang definisi kata ini
dari para ahli hadits.
Hadits
merupakan salah satu sumber ajaran Islam yang menduduki posisi sanngat
signifikan, baik secara struktural maupun fungsional. Apabila memahami sebuah
hadits, tidak cukup apabila hanya melihat teks haditsnya saja, khususnya ketika
hadits tersebut mempunyai asbabul wurud, maka kita harus melihat konteksnya.
Artinya,
apabila seorang muslim ingin menggali pesan moral dari suatu hadits, maka
hendaknya untuk memperhatikan konteks historisnya kepada siapa Nabi SAW
menyampaikan hadits tersebut. Hal ini berkitan dengan asbabul wurud.
Menurut
Said Aqil Husin Munawar yang dikutip dari Jurnal Ilmiah Sintesa, asbabul wurud
merupakan susunan idhafah yan berasal dari kata asbab dan al-qurud. Kata asbab
adalah bentuk jamak dari kata sabab yang berarti sesuatu yang dapat
menghubungkan kepada sesuatu yang lain atau penyebab terjadinya sesuatu.
Sedangkan kata wurud memiliki arti datang atau sampai. Maka apabila
disimpulkan, asbabul wurud diartikan bahwa asbabul wurud adalah sebab-sebab
datangnya sesuatu.
Secara
singkat, asababul wurud al-hadits merupakan suatu ilmu pengetahuan yang
membicarakan tentang sebab-sebab Nabi Muhammad SAW menuturkan sabdanya
dikarenakan adanya peristiwa atau pertanyaan dari para sahabat.
Urgensi Mempelajari Asbabul Wurud
Dalam
menetahui peristiwa yang menjadi latar belakang wurudnya suatu hadits tergolong
penting karena dapat membantu memahami makna yang terkandung dalam hadits
secara penuh atau sempurna. Urgensi mempelajari asbabul wurud antara lainnya
adalah :
1.
Menentukan adanya takhshish hadits yang bersifat umum.
2.
Membatasi pengertian hadits yang masih mutlak.
3.
Mentafshil (memerinci) hadits yang masih bersifat
global.
4.
Menentukan ada atau tidak adanya naskh-mansukh dalam
suatu hadits.
5.
Menjelaskan 'Illat atau sebab-sebab yang ditetapkan
suatu hukum.
6.
Menjelaskan maksud suatu hadits yang masih musykil
atau sulit dipahami.
Contoh
mengenai fungsi asbabul wurud hadits yaitu untuk menentukan adanya takhsish
terhadap suatu hadits yang 'am misalnya hadits yang berbunyi :
"Sholat
orang yang sambil duduk pahalanya separoh dari orang yang sholat sambil
berdiri." (HR. Ahmad).
Pengertian
"sholat" dalam hadits tersebut masih bersifat umum. Artinya dapat
berarti shalat fardhu dan sunnah. Jika ditelusuri melalui asbabul wurudnya,
maka akan dapat dipahami bahwa yang dimaksud "shalat" dalam hadits
itu adalah sholat sunnah, bukan sholat fardhu. Inilah yang dimaksud dengan
takhshish, yaitu menentukan kekhususan suatu hadits yang bersifat umum dengan
memperhatikan konteks asbabul wurud.
Berikut
tentang penulis sampaikan Asbabul Wurud di ambil dari berbagai sumber :