MAKNA TOKOH WAYANG YUDHISTIRA DIJAMAN WALISANGA
Tokoh pertama dalam keluarga Pendawa yaitu Yudhistira. Yudhistira oleh para wali digunakan untuk menyampaikan kalimat Syahadat. Dalam cerita pewayangan, Yudhistira memiliki sebuat jimat yang bernama Kalimosodo yang tertulis dalam secarik kertas yang dia simpan dalam gelangnya. Jimat itu berisi kalimat Syahadat.
Dalam cerita wayang versi wali yang berjudul Jamus Kalimosodo, Yudhistira sebagai tokoh utamanya, digambarkan sebagai tokoh cinta damai, tidak suka berperang. Bahkan, dia dipaksa ikut berperang karena dimarahi oleh ibunya. Saking marahnya ibunya karena keengganannya untuk berperang, sampai-sampai ibunya berkata:’’Kalau kamu tidak ikut berperang, kembalikan air susu yang sudah kamu hisap dari ibu.’’ Barulah dia akhirnya dengan terpaksa mengikuti perintah ibunya. Meski tidak suka berperang, tapi dia teguh pada kebenaran. Dan ketika berperang, Yudhistira hanya mengambil Jimat Kalimosodonya, lalu dilemparkan ke medan perang. Dan perangpun langsung bubar, selesai. Orang jadi tidak ingin lagi berperang, langsung berdamai. Juga digambarkan bahwa meninggalnya pun setelah Yudhistira bisa mengungkap misteri Kalimat Syahadat. Dari cerita ini sesungguhnya para wali ingin menyampaikan bahwa Islam itu Rahmatan lil ‘alamin, kehadirannya membawa perdamaian. Begitulah kehebatan para wali menitipkan ajaran.
Sumber tulisan diambil dari Buku Ngaji Filsafat (Jawa) dengan Judul MATI SEBELUM MATI, BUKA KESADARAN HAKIKI, Buah Karya DR. Fahruddin Faiz
Koleksi artikel Kanti Suci Project