WANITA DALAM PANDANGAN ISLAM
By, Rr. Rahma Kanthi Suci
Wanita adalah sosok yang kerap kali menjadi perbincangan
yang tiada habisnya. Sesuatu yang menyangkut wanita akan terus mendapat
perhatian untuk dibicarakan. Bagi sebagian orang, wanita adalah masyarakat
kelas dua. Ia tidak berhak untuk berpendapat bahkan mengurus dirinya sendiri.
Semuanya diatur oleh laki-laki. Di satu sisi ada yang begitu memuja wanita.
Hidup seakan mati tanpanya, segala yang dilakukannya adalah untuk wanita.
Disisi lain banyak para filosofis menganggap wanita
sebagai biang keladi terjadinya berbagai bentuk bencana dan tindak kriminalitas
di dunia. Negara hancur karena wanita. Seorang pangeran bahkan ada yang rela
menanggalkan mahkotanya kerajaannya karena wanita. Pertikaian muncul akibat
perebutan wanita. Bahkan muncul permasalahan dari kaum agama bahwa wanitalah
yang menyebabkan Nabi Adam as. turun ke bumi. Wanita dianggap penyebab
terjadinya dosa.
Pandangan Manusia
Terhadap Wanita
Secara umum ada dua kelompok manusia dalam memandang
wanita, yaitu:
a. Kelompok yang berbaik sangka kepada wanita,
Seorang pujangga pernah
berkata:
Kaum wanita itu bagaikan minyak kesturi…
Yang diciptakan untuk kita…
Setiap kita tentu merasa senang mencium aromanya…
Seorang ibu ibarat sekolah…
Apabila kamu siapkan dengan baik…
Berarti kamu menyiapkan satu bangsa yang harum namanya…
…Dibalik keberhasilan setiap Pemimpin ada wanita…
Yang diciptakan untuk kita…
Setiap kita tentu merasa senang mencium aromanya…
Seorang ibu ibarat sekolah…
Apabila kamu siapkan dengan baik…
Berarti kamu menyiapkan satu bangsa yang harum namanya…
…Dibalik keberhasilan setiap Pemimpin ada wanita…
b. Kelompok yang menjadi musuh wanita, Pujangga lain
berkata :
Kaum wanita itu bagaikan syaithan…
Yang diciptakan untuk kita…
Kita berlindung kepada Allah…
Bila ada kerusakan di bumi ini lihat wanitanya…
Yang diciptakan untuk kita…
Kita berlindung kepada Allah…
Bila ada kerusakan di bumi ini lihat wanitanya…
Satu hal yang perlu direnungi bersama adalah baik
kelompok yang memuja maupun yang membencinya terkadang melakukan tindakan
eksploitasi terhadap keberadaan wanita. Seringkali wanita tidak menyadari bahwa
apakah dirinya dieksploitasi (dimanfaatkan) atau dimuliakan. Oleh karena itulah
setiap muslim perlu mengetahui bagaimana Islam memperlakukan wanita.
Berdasarkan lembaran sejarah, kita mengetahui bagaimana wanita dapat memiliki
dirinya sendiri dan menyadari keberadaannya tidak hanya sebagai saudara dari
laki-laki namun yang terpenting adalah hamba Allah SWT yang sama-sama menyembah
Allah SWT.
Islamlah yang membebaskan wanita dari anggapan buruk
terhina memiliki anak perempuan. Kisah Umar bin Khatab menjelaskan bagaimana
budaya Arab jahiliyah terhadap wanita, sehingga ia rela menguburkan anak
perempuannya agar tidak mendapat malu. Pada saat itu wanita menjadi harta
warisan bila ayahnya wafat. Islam pulalah yang mengajarkan kedua orang tua untuk
merawat dan mendidik anak perempuannya bila keduanya ingin masuk syurga.
Pandangan Islam
Terhadap Wanita
Dalam Islam, wanita bukanlah musuh atau lawan kaum
laki-laki. Sebaliknya wanita adalah bagian dari laki-laki demikian pula
laki-laki adalah bagian dari wanita, keduanya bersifat saling melengkapi. (QS.
Ali Imran (3) : 195)
Dalam Islam tidak pernah dibayangkan adanya pengurangan
hak wanita atau penzhaliman wanita demi kepentingan laki-laki karena Islam
adalah syariat yang diturunkan untuk laki-laki dan perempuan. Akan tetapi ada
beberapa pemikiran keliru tentang wanita yang menyelusup ke dalam benak
sekelompok umat Islam sehingga mereka senantiasa memiliki persepsi negatif
terhadap watak dan peran wanita. Salah satu contohnya adalah perlarangan wanita
keluar rumah untuk menuntut ilmu dan mendalami agama dengan alasan ada orang
tua dan suami yang yang berhak dan berkewajiban mendidik serta memberikan
pelajaran. Akibatnya mereka menghambat wanita dari pancaran ilmu pengetahuan
dan memaksanya hidup dalam kegelapan dan kebodohan.
1. Laki-laki dan wanita dari asal yang sama, QS. An
Nisaa’ (4) : 1
2. Tanggung jawab kemanusiaan seorang wanita, QS. Ali Imran (3) : 195
3. Pembebasan wanita dari kezhaliman jahiliyah, QS. An Nahl (16) : 58-59
4. Pembebasan wanita dari pengharaman hal yang baik pada masa jahiliyah. Seringkali wanita diharamkan untuk memakan sesuatu atau memiliki sesuatu. Ketika Islam datang maka pengharaman itu digugurkan, sehingga wanita memperoleh hak yang sama mengenai hal ini, QS. Al An’aam (6) : 139
5. Pembebasan dari harta warisan dan dalam perkawinan, QS. An Nisaa’ (4) : 19
6. Pembebasan dari buruknya hubungan keluarga akibat perkawinan. Pada masa jahiliyah, wanita yang telah menikah dengan bapaknya dapat diturunkan kepada anak yang dilahirkannya sehingga akan menimbulkan kerancuan dan kehancuran dalam keluarga namun setelah Islam datang semua itu diharamkan, QS. An Nisaa’ (4) : 22-23
7. Penegasan tentang karakteristik wanita muslimah :
2. Tanggung jawab kemanusiaan seorang wanita, QS. Ali Imran (3) : 195
3. Pembebasan wanita dari kezhaliman jahiliyah, QS. An Nahl (16) : 58-59
4. Pembebasan wanita dari pengharaman hal yang baik pada masa jahiliyah. Seringkali wanita diharamkan untuk memakan sesuatu atau memiliki sesuatu. Ketika Islam datang maka pengharaman itu digugurkan, sehingga wanita memperoleh hak yang sama mengenai hal ini, QS. Al An’aam (6) : 139
5. Pembebasan dari harta warisan dan dalam perkawinan, QS. An Nisaa’ (4) : 19
6. Pembebasan dari buruknya hubungan keluarga akibat perkawinan. Pada masa jahiliyah, wanita yang telah menikah dengan bapaknya dapat diturunkan kepada anak yang dilahirkannya sehingga akan menimbulkan kerancuan dan kehancuran dalam keluarga namun setelah Islam datang semua itu diharamkan, QS. An Nisaa’ (4) : 22-23
7. Penegasan tentang karakteristik wanita muslimah :
a. Wanita dan pria memiliki peran yang berbeda-beda
sesuai dengan karakteristiknya masing-masing, QS. Al Lail (92) : 1-4
b. Menutup aurat
Bila kita mau merenungi dan mengambil hikmah dari perintah Allah kepada muslimah untuk menutup aurat pada dasarnya adalah menjaga dan melindungi wanita itu dari kemungkinan negatif dari pandangan manusia yang melihatnya serta menjaganya agar dapat aman beraktivitas, QS. An Nur (24) : 31
Bila kita mau merenungi dan mengambil hikmah dari perintah Allah kepada muslimah untuk menutup aurat pada dasarnya adalah menjaga dan melindungi wanita itu dari kemungkinan negatif dari pandangan manusia yang melihatnya serta menjaganya agar dapat aman beraktivitas, QS. An Nur (24) : 31
c. Mendapat balasan yang sama dengan laki-laki di
akhirat, QS. Al Hadid (57) : 12
Sering dikatakan bahwa wanita adalah separuh dari
masyarakat yang tidak boleh disepelekan, ditelantarkan, atau dirampas haknya.
Perkataan ini benar, bahkan boleh jadi pengaruh perempuan lebih besar dari
sekedar jumlah ini. Oleh karena itu, para ulama, pemikir, pemimpin, da'i dan
pendidik telah memikirkan masalah perempuan. Mereka juga menyerukan agar
menghargai perempuan dengan memberikan hak-haknya seperti belajar,
beraktivitas, memikul tanggung jawab, menikah dengan laki-laki yang disukainya,
dan lain-lain.
Kita sebagai umat Islam memiliki Piagam Ilahi yang telah mengormati perempuan setinggi-tingginya, memberi tempat seluas-luasnya, dan menyelamatkannya dari kegelapan jahiliyah. Piagam itu, tiada lain adalah Al-Quranul Karim yang menghormati perempuan sebagai manusia, sebagai wanita, sebagai anak, sebagai istri, sebagai ibu, dan sebagai anggota masyarakat.
Kita sebagai umat Islam memiliki Piagam Ilahi yang telah mengormati perempuan setinggi-tingginya, memberi tempat seluas-luasnya, dan menyelamatkannya dari kegelapan jahiliyah. Piagam itu, tiada lain adalah Al-Quranul Karim yang menghormati perempuan sebagai manusia, sebagai wanita, sebagai anak, sebagai istri, sebagai ibu, dan sebagai anggota masyarakat.
Telah menjadi suatu ijma' bagi kaum Muslimin di semua Negara
dan di setiap masa pada semua
golongan fuqaha, ulama, ahli-ahli hadis dan ahli tasawuf, bahwa
rambut wanita itu termasuk perhiasan yang wajib ditutup, tidak
boleh dibuka di hadapan orang yang bukan muhrimnya.
Adapun sanad dan dalil dari
ijma' tersebut ialah ayat Al-Qur'an:
"Katakanlah kepada wanita yang beriman, 'Hendaklah mereka
menahan pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kerudung ke dadanya, ..." (Q.s.
An-Nuur: 31).
Maka, berdasarkan ayat di atas, Allah swt.
telah melarang bagi wanita Mukminat untuk
memperlihatkan perhiasannya. Kecuali yang lahir
(biasa tampak). Di antara para ulama, baik dahulu maupun sekarang, tidak
ada yang mengatakan bahwa rambut wanita itu termasuk
hal-hal yang lahir; bahkan ulama-ulama yang
berpandangan luas, hal itu digolongkan perhiasan yang
tidak tampak.
Dalam tafsirnya, Al-Qurthubi mengatakan,
"Allah swt. Telah melarang kepada kaum wanita, agar
dia tidak menampakkan perhiasannya
(keindahannya), kecuali kepada orang-orang tertentu; atau
perhiasan yang biasa tampak."
Ibnu Mas'ud berkata, "Perhiasan yang
lahir (biasa tampak) ialah pakaian."
Ditambahkan oleh Ibnu Jubair, "Wajah" Ditambah
pula oleh Sa'id Ibnu Jubair dan Al-Auzai, "Wajah, kedua tangan
dan pakaian."
Ibnu Abbas, Qatadah dan Al-Masuri Ibnu
Makhramah berkata, "Perhiasan (keindahan) yang lahir itu ialah celak,
perhiasan dan cincin termasuk dibolehkan (mubah)."
Ibnu Atiyah berkata, "Yang jelas bagi saya ialah
yang sesuai dengan arti ayat tersebut, bahwa wanita diperintahkan untuk tidak
menampakkan dirinya dalam keadaan berhias yang indah dan supaya
berusaha menutupi hal itu. Perkecualian pada bagian-bagian
yang kiranya berat untuk menutupinya, karena darurat dan sukar, misalnya
wajah dan tangan."
Berkata Al-Qurthubi, "Pandangan Ibnu
Atiyah tersebut baik sekali, karena biasanya wajah dan kedua tangan
itu tampak di waktu biasa dan ketika melakukan
amal ibadat, misalnya salat, ibadat haji dan sebagainya."
Hal yang demikian ini sesuai dengan apa
yang diriwayatkan oleh Abu Daud dari Aisyah r.a. bahwa ketika Asma' binti
Abu Bakar r.a. bertemu dengan Rasulullah saw, ketika itu Asma' sedang
mengenakan pakaian tipis, lalu Rasulullah
saw.
memalingkan muka seraya bersabda:
"Wahai Asma'! Sesungguhnya, jika seorang
wanita sudah sampai masa haid, maka
tidak layak lagi bagi dirinya menampakkannya, kecuali ini ..." (beliau mengisyaratkan
pada muka dan tangannya).
Dengan demikian, sabda Rasulullah saw. itu menunjukkan
bahwa rambut wanita tidak termasuk
perhiasan yang boleh ditampakkan, kecuali wajah dan
tangan.
Allah swt. telah memerintahkan
bagi kaum wanita Mukmin, dalam ayat di atas,
untuk menutup tempat-tempat yang biasanya
terbuka di bagian dada. Arti Al-Khimar itu ialah "kain
untuk menutup kepala," sebagaimana
surban bagi laki-laki, sebagaimana
keterangan para ulama dan ahli tafsir. Hal ini
(hadis yang menganjurkan menutup kepala) tidak terdapat
pada hadis manapun.
Al-Qurthubi berkata, "Sebab
turunnya ayat tersebut ialah bahwa pada masa itu kaum wanita jika
menutup kepala dengan akhmirah (kerudung), maka kerudung itu
ditarik ke belakang, sehingga dada, leher dan telinganya tidak
tertutup. Maka, Allah swt. memerintahkan untuk menutup bagian mukanya,
yaitu dada dan lainnya."
Dalam riwayat Al-Bukhari, bahwa Aisyah r.a.
telah berkata, "Mudah-mudahan wanita yang berhijrah itu dirahmati
Allah." Ketika turun ayat tersebut, mereka segera merobek pakaiannya untuk
menutupi apa yang terbuka.
Ketika Aisyah r.a. didatangi oleh Hafsah, kemenakannya,
anak dari saudaranya yang bernama Abdurrahman r.a. dengan memakai kerudung
(khamirah) yang tipis di bagian lehernya, Aisyah r.a.
lalu berkata, "Ini amat
tipis, tidak dapat menutupinya."
Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1.000
lelaki yang soleh…
Di akhirat nanti ada 4 golongan lelaki yg akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka yg tidak memberikan hak kpd wanita dan tidak menjaga amanah itu. Mereka ialah:
1. Ayahnya :
Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak mempedulikan anak2 perempuannya didunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat,mengaji dan sebagainya Dia membiarkan anak2 perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dgn hanya memberi kemewahan dunia sahaja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.
( Duhai lelaki yg bergelar ayah, bagaimanakah hal keadaan anak perempuanmu sekarang? Adakah kau mengajarnya bersolat & saum?..menutup aurat?.. pengetahuan agama?.. Jika tidak cukup salah satunya, maka bersedialah utk menjadi bahan bakar neraka jahannam.)
2. Suaminya
Apabila sang suami tidak mempedulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul! bebas di pejabat, memperhiaskan diri bukan utk suami tapi utk pandangan kaum lelaki yg bukan mahram. Apabila suami mendiam diri walaupun seorang yg alim dimana solatnya tidak pernah bertangguh, saumnya tidak tinggal, maka dia akan turut ditarik oleh isterinya bersama-sama ke dlm neraka. (p/s; Duhai lelaki yg bergelar suami, bagaimanakah hal keadaan isteri tercintamu sekarang?. Dimanakah dia?
Bagaimana akhlaknya? Jika tidak kau menjaganya mengikut ketetapan syari'at, maka terimalah hakikat yg kau akan sehidup semati bersamanya di 'taman' neraka sana .)
3. Kakak Laki" nya
Apabila ayahnya sudah tiada,tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh ke bahu abang-abangnya dan saudara
lelakinya. Jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya sahaja dan adiknya dibiar melencong dari ajaran Islam, tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.
(Duhai lelaki yg mempunyai adik perempuan, jgn hanya menjaga amalmu, dan jgn ingat kau terlepas.kau juga akan dipertanggungjawabk an diakhirat kelak...jika membiarkan adikmu bergelumang dgn maksiat... dan tidak menutup aurat.)
4. Anak2 lelakinya
Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yg haram disisi Islam. bila ibu membuat kemungkaran mengumpat, memfitnah, mengatai dan sebagainya.. .maka anak itu akan disoal dan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak....dan nantikan tarikan ibunya ke neraka.
Di akhirat nanti ada 4 golongan lelaki yg akan ditarik masuk ke neraka oleh wanita. Lelaki itu adalah mereka yg tidak memberikan hak kpd wanita dan tidak menjaga amanah itu. Mereka ialah:
1. Ayahnya :
Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak mempedulikan anak2 perempuannya didunia. Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat,mengaji dan sebagainya Dia membiarkan anak2 perempuannya tidak menutup aurat. Tidak cukup kalau dgn hanya memberi kemewahan dunia sahaja. Maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.
( Duhai lelaki yg bergelar ayah, bagaimanakah hal keadaan anak perempuanmu sekarang? Adakah kau mengajarnya bersolat & saum?..menutup aurat?.. pengetahuan agama?.. Jika tidak cukup salah satunya, maka bersedialah utk menjadi bahan bakar neraka jahannam.)
2. Suaminya
Apabila sang suami tidak mempedulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul! bebas di pejabat, memperhiaskan diri bukan utk suami tapi utk pandangan kaum lelaki yg bukan mahram. Apabila suami mendiam diri walaupun seorang yg alim dimana solatnya tidak pernah bertangguh, saumnya tidak tinggal, maka dia akan turut ditarik oleh isterinya bersama-sama ke dlm neraka. (p/s; Duhai lelaki yg bergelar suami, bagaimanakah hal keadaan isteri tercintamu sekarang?. Dimanakah dia?
Bagaimana akhlaknya? Jika tidak kau menjaganya mengikut ketetapan syari'at, maka terimalah hakikat yg kau akan sehidup semati bersamanya di 'taman' neraka sana .)
3. Kakak Laki" nya
Apabila ayahnya sudah tiada,tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh ke bahu abang-abangnya dan saudara
lelakinya. Jikalau mereka hanya mementingkan keluarganya sahaja dan adiknya dibiar melencong dari ajaran Islam, tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.
(Duhai lelaki yg mempunyai adik perempuan, jgn hanya menjaga amalmu, dan jgn ingat kau terlepas.kau juga akan dipertanggungjawabk an diakhirat kelak...jika membiarkan adikmu bergelumang dgn maksiat... dan tidak menutup aurat.)
4. Anak2 lelakinya
Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yg haram disisi Islam. bila ibu membuat kemungkaran mengumpat, memfitnah, mengatai dan sebagainya.. .maka anak itu akan disoal dan dipertanggung jawabkan di akhirat kelak....dan nantikan tarikan ibunya ke neraka.
( Duhai anak2 lelaki....
sayangilah ibumu.... nasihatilah dia jika tersalah atau terlupa.... karena ibu
juga insan biasa... lepas dari melakukan dosa... selamatkanlah dia dr menjadi
'kayu api' neraka....jika tidak, kau juga akan ditarik menjadi penemannya.)
............
Lihatlah.... .betapa hebatnya tarikan wanita bukan sahaja di dunia malah diakhirat pun tarikannya begitu hebat.
Maka kaum lelaki yg bergelar ayah/suami/kakak atau anak harus memainkan peranan mereka.
Firman Allah S.W.T
"Hai anak Adam, peliharalah diri kamu serta ahlimu dari api neraka dimana bahan bakarnya ialah manusia, jin dan batu-batu... ."
Lihatlah.... .betapa hebatnya tarikan wanita bukan sahaja di dunia malah diakhirat pun tarikannya begitu hebat.
Maka kaum lelaki yg bergelar ayah/suami/kakak atau anak harus memainkan peranan mereka.
Firman Allah S.W.T
"Hai anak Adam, peliharalah diri kamu serta ahlimu dari api neraka dimana bahan bakarnya ialah manusia, jin dan batu-batu... ."