HASAD ADALAH SIFAT DENGKI
Agama Islam sangat mengutamakan pendidikan akhlak karena tugas utama diutusnya Nabi Muhammad SAW ke muka bumi adalah untuk menyempurnakan akhlak mulia. Dalam Islam akhlak terbagi HASAD (DENGKI) 2, yaitu :
1. Akhlak terpuji (akhlak mahmudah) dan.
2. Akhlak tercela (akhlaq madzmumah).
Di antara contoh akhlak terpuji adalah sabar, jujur, ikhlas, syukur, tawadhu, adil, amanah dan lain-lain. Adapun contoh akhlak tercela adalah hasad, takabbur, munafik, kikir, riya, dengki dan lain sebagainya.
Semua akhlak tercela merupakan penyakit hati yang berbahaya dan harus dihindari terutama penyakit hasad. Hasad adalah sifat dengki, sifat ini merupakan dosa pertama yang dilakukan makhluk Allah yaitu Iblis yang tidak patuh atas perintah Allah untuk sujud kepada Adam As.
Para mufassir seperti Ar-Razi, Al-Qurthubi, Abu Hayyan al Andalusi dan lainnnya sepakat bahwa hasad yaitu harapan seseorang akan hilangnya nikmat dari orangorang yang dihasadkannya, atau benci dan tidak senang ketika dia melihat kebaikan ada pada diri orang yang dia hasadkan. Berikut informasi mengenai hasad adalah sifat dengki dan cara mencegahnya sebagai berikut :
HASAD (DENGKI)
Hasad adalah sifat dengki yang membahayakan, sebab dapat membinasakan seseorang apabila tidak segera bertaubat kepada Allah SWT. Ketika sifat dengki ini terdapat dalam hati maka tergolonglah dia menjadi orang yang paling merugi karena nilai kebaikan yang dimilikinya dihapus oleh sifat hasadnya.
Hasad sama maknanya dengan dengki atau iri hati yaitu terdapat perasaan tidak senang dalam dirinya ketika orang lain mendapatkan kesenangan atau kenikmatan. Ia lebih senang ketika orang lain dalam kesusahan serta menginginkan hilangnya nikmat yang diperoleh oleh orang lain.
Imam al-Gazali berpendapat bahwa hasad adalah membenci kebahagiaan atau kenikmatan yang telah Allah berikan kepada orang lain dan ingin lenyapnya kenikmatan yang dimiliki orang tersebut. Timbulnya rasa dengki ini karena kurangnya rasa syukur dalam dirinya dengan melihat orang lain melebihi dari dirinya baik dari segi reputasi dan wibawa.
Hasad atau dengki adalah perasaan tidak senang, terhadap orang yang mendapatkan nikmat dari Allah. Orang yang memiliki sifat hasad selalu iri hati jika melihat orang lain hidup senang, merasa bahwa yang berhak memiliki segala sesuatu itu hanyalah dirinya sendiri.
Hasad ini memiliki beragam ciri-ciri. Maka penting bagi kita semua untuk mengetahuinya, agar penyakit satu ini tidak berkelanjutan dan tidak menjadi akut, di antaranya :
1. Senang dengan kesalahan saudaranya.
Salah satu ciri-ciri hasad adalah seseorang senang dengan kesalahan saudaranya. Dia akan menganggap kealpaan kawannya sebagai celaan besar. Karena, menurut dia saudaranya merupakan saingan dalam hal popularitas. Sehingga ketika dia melakukan kesalahan, itu adalah sesuatu yang dapat mengangkat dirinya lebih tinggi dari saudaranya tadi.
2. Senang jika saudaranya tidak hadir dalam suatu permasalahan ketika mereka berselisih.
3. Dia menganggap saudaranya sebagai rival baginya, maka ketika temannya absen dalam suatu permasalahan diskusi, tak ada yang membantah ucapannya. Dia merasa bahwa hal ini dapat mengangkat posisinya dari temannya.
4. Senang dan lega jiwanya, jika saudaranya dicela atau dibicarakan aibnya.
5. Dia bahkan tidak melarang orang-orang untuk menghibahinya dan juga tidak membelanya. Maka tak dipungkiri lagi, ini adalah suatu keharaman.
6. Melecehkan saudaranya, jika ada yang bertanya tentangnya.
7. Ketika ada yang bertanya tentang keadaan saudaranya, seakan-akan ini adalah kesempatan emas baginya untuk melejitkan pamor dari temannya tersebut. Ia akhirnya menjatuhkan dan merendahkan temannya.
8. Merasa sempit ada yang bertanya kepada saudaranya tentang suatu perkara.
9. Ketika mereka berada di satu majelis, lalu temannya ditanya tentang sesuatu, niscaya bara hasad yang menyala pada dirinya akan menebarkan rasa sempit pada jiwanya, kemudian dia menampakkan ketidakterimaan atas hal itu dan menganggapnya sebagai musibah terbesar bagi dirinya.
10. Mengurangi faedah atau ilmu yang disampaikan oleh temannya.
11. Terkadang dia mencari jawaban dari suatu permasalahan yang mengganjal pikirannya, lembar demi lembar, buku demi buku, dan seterusnya dia telusuri namun hasilnya nihil.
12. Jika telah sampai berita bahwa saudaranya mengetahui perkara tersebut dia akan meremehkan faedahnya dan tidak menyebarkannya. Lain halnya jika orang lain yang mengetahuinya, dia akan memuji dan mendoakannya.
13. Berupaya menyalahkan ucapan saudaranya dan membantahnya.
14. Dia berusaha keras mencari cacat ucapan saudaranya bahkan walaupun ucapannya dia sendiri yang salah, demi terobatinya rasa hasad dalam jiwanya. Atau terkadang dia berusaha memalingkan ucapan saudaranya dari maksudnya, dan menakwil-nakwil ucapannya ke arah yang salah. Tak kita ragukan lagi, ini merupakan penyakit yang harus kita buang sejauh-jauhnya.
3. Dampak Negatif Hasad.
Larangan melakukan hasad disebabkan karena mengandung beberapa efek negatif, di antaranya :
a. Hasad adalah salah satu sifat Iblis karena Iblis tidak mau melaksanakan perintah Allah untuk sujud kepada Adam a.s. Sifat dengki tidak bermanfaat bagi orang yang dengki karena dengki akan merusak amal kebaikan, sama halnya pendengki selalu gelisah dan tidak senang karena hatinya tidak rela jika melihat orang lain mendapat kenikmatan.
Setiap kali ada orang mendapat kenikmatan ia gelisah dan menderita batin.
Jauhilah olehmu sifat dengki, sesungguhnya dengki itu akan memakan kebajikan sebagaimana api memakan kayu bakar “ (HR. Abu Daud)
b. Di samping itu hasad juga merusak tatanan masyarakat. Hasad merusak pergaulan mudah tidak harmonis dan tidak tulus. Hasad akan memunculkan rasa curiga mencurigai. Hasad juga kerap kali menimbulkan fitnah di tengah-tengah masyarakat;
c. Orang yang memiliki sifat hasad pasti tidak pernah merasa bahagia, sebab hatinya selalu gelisah jika ada orang lain memperoleh kebahagiaan. Hatinya meronta jika orang lain mendapatkan karunia. Maunya semua kebahagian dan karunia Allah hanya diberikan kepadanya
d. Mengarah kepada perbuatan maksiat. Dengan berlaku hasad secara otomatis seseorang pasti melakukan pula hal-hal seperti ghibah, mengumpat, dan berdusta;
e. Sikap hasad juga bisa mengarah kepada fisik, misalnya ingin mencelakakan orang bahkan bisa berujung pada kejahatan pembunuhan;
f. Mejerumuskan pelakunya masuk ke neraka;
g. Menyakiti hati orang lain;
h. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak bermanfaat;
i. Mematikan hati, menyebabkan pelakunya tidak memahami hukum dan ketentuan Allah;
j. Membuat dirinya hina di hadapan Allah dan di hadapan sesama.
4. Upaya Menghindari Perilaku Hasad.
Sifat hasad dapat dihindari dengan cara membiasakan sikap atau perilaku berikut ini :
a. Menanamkan kesadaran bahwa sifat dengki akan membuat seseorang menderita batin;
b. Menumbuhkan kesadaran bahwa akibat dari dengki itu adalah permusuhan dan permusuhan akan membawa petaka;
c. Kita saling mengingatkan dan saling menasehati;
d. Bersikap realistis melihat kenyataan ;
Mempunyai pendirian dan tidak mudah terprovokasi;
CARA MENCEGAH HASAD
Orang yang terdapat iri hati dalam dirinya tidak akan dapat merasakan kehidupan yang normal, sebab hatinya selalu resah ingin melihat orang lain mengalami kesulitan. Untuk memuaskan rasa iri hatinya maka ia akan melakukan berbagai hal untuk menghilangkan kenikmatan yang dimiliki oleh orang lain.
Setiap orang pasti dihinggapi oleh penyakit dengki dan tidak peduli siapa pun dia dan sifat ini memang karakter yang sudah melekat dalam diri manusia. Ada sebagian orang bisa mengendalikannnya sehingga ia tidak terjerumus dalam perbuatan dengki.
Namun, sebagian orang lainnya tidak bisa mengendalikan sifat dengki yang ada dalam dirinya sehingga ia terjerumus dalam perbuatan tercela dan segala perbuatannya selalu didasari dengan rasa kedengkian yang mengakibatkan terputusnya silaturahmi antara sesama manusia dan terjadinya permusuhan.
Adapun berikut ini cara mencegah hasad adalah :
1. Memahami konsep takdir Allah SWT dengan benar menurut syariat Islam, dengan paham akan konsep takdir Allah, maka kita akan paham juga dengan segala nikmat, rizki, serta apapun yang kita alami tidak terlepas dari ketentuan takdir Allah. Dengan demikian, semoga tidak timbul dalam diri kita perasaan iri dan dengki terhadap nikmat yang didapat orang lain.
2. Senantiasa memohon kepada Allah SWT, agar dihindarkan dari berbagai macam penyakit hati termasuk hasad.
3. Senantiasa mendalami dan memahami kedudukan Alquran dan Hadits, agar dapat belajar dan memahami akidah Islam yang benar, baik itu tentang keimanan, maupun syariat dan kemudian mengamalkannya. Karena akidah yang benar merupakan sumber segala kebaikan dan perbaikan.
4. Jadikanlah akhirat sebagai tujuan akhir, karena di akhirat kita akan hidup kekal selamanya.
5. Jangan jadikan dunia dan segala perhiasannya sebagai acuan dalam hidup, karena dunia ini hanya sementara.
6. Senantiasa berusaha membersihkan hati dengan melakukan kebaikan-kebaikan menurut syariat Islam.