Suudzon
(Berprasangka Buruk)
Suudzon
berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu "su'u"
yang berarti jelek, dan "dzon" yang berasal dari kata
"az-zan" yang berarti sangkaan. Dalam Islam, suudzon adalah perbuatan
berburuk sangka atau berprasangka buruk terhadap orang lain tanpa adanya bukti
yang kuat atau jelas.
Suudzon
adalah perbuatan berburuk sangka atau berprasangka buruk. Arti suudzon adalah
berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata, yaitu "su’u"
yang berarti jelek, dan "dzon" yang berasal dari kata "az-zan"
yang berarti sangkaan.
Rasulullah
SAW bersabda: “Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena
prasangka buruk adalah sedusta-dustanya sebuah ucapan.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Agama
Islam sangat melarang prasangka buruk dan ghibah. Larangan itu salah satunya
disebutkan dalam firman Allah SWT di Surat Al Hujarat ayat 12. Surat Al-Hujurat
yang artinya kamar-kamar terdiri dari 18 ayat, merupakan surat ke-49 dan
tergolong surat Madaniyah.
Dalam
bahasa sehari-hari, ghibah sering juga disebut gosip. Dikutip dari buku 'Ruqyah
Syar'iyyah: Terapi Mandiri Penyakit Hati dan Gangguan Jin' oleh Sulthan Adam,
S.Q, dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda,
"Tahukah
kalian apa itu ghibah?" Mereka (para sahabat) menjawab, "Allah dan
Rasul-Nya lebih tahu." Kemudian beliau sallahu'alaihi wasallam bersabda,
"Engkau menyebut-nyebut saudaramu tentang sesuatu yang ia benci."
Kemudian
ada yang bertanya, "Bagaimana menurutmu jika sesuatu yang aku sebutkan
tersebut nyata-nyata apa pada saudaraku?"
Beliau
Rasulullah sallallahu'alaihi wasallam menjawab, "Jika memang apa yang
engkau ceritakan tersebut ada pada dirinya itulah yang namanya ghibah, namun
jika tidak berarti engkau telah berdusta atas namanya". (HR. Muslim 2589
Bab: Al-Birr Was Silah Wal Adab).
Surat
Al-Hujurat ayat 12, menggambarkan tentang bagaimana kita perlu menjauhkan
ghibah dan berprasangka buruk.
Allah
SWT berfirman :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا
تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ
لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ
رَّحِيمٌ
Artinya
: "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk
(kecurigaan), karena sebagian dari prasangka buruk itu dosa. Dan janganlah
sebagian kalian mencari-cari keburukan orang dan menggunjing satu sama lain.
Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudanya yang sudah
mati? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang."
(Al-Hujurat: 12).
Dampak Negatif Suudzon (berprasangka buruk)
Suuzan
atau berburuk sangka tidak boleh dilakukan oleh sesama muslim karena akan
menimbulkan dosa dan kerugian bagi orang tersebut. Selain menimbulkan dampak
negatif, kebiasaan berburuk sangka yang terus menerus akan membawa diri kita
pada suuzan kepada Allah.
Setan
akan selalu membisikan prasangka buruk yang seolah-olah adalah suara hati kita.
Oleh
karena itu, Rasulullah mengajarkan untuk mambaca taawuz atau meludah ke arah
kiri diikuti dengan bacaan taawuz untuk meminta perlindungan pada Allah.
Sebagaimana
Firman Allah dalam Al-Quran yang berbunyi Inna Ba’daz Zanniismunw yang artinya
sebagian dari prasangka adalah dosa. Maksud sebagian dari prasangka adalah
prasangka yang buruk. Orang yang berprasangka buruk maka dirinya sendiri akan
merugi dan yang disangkakan buruk belum tentu merugi.
Bahwa
berburuk sangka dapat menjadi sebab su’ul khatimah dan prasangka baik dapat
menjadi sebab husnul khatimah
Berikut lima dampak negatif Suudzon (berprasangka buruk) seperti ini :
1.
Hati selalu larut pada perasaan cemas, gelisah dan tak
tenang. Terlalu larut pada prasangka buruk akan membuatmu larut pada rasa
cemas, gelisah dan tak tenang. Karena memelihara emosi negatif dalam diri juga
akan membuat aura jiwamu menjadi negatif. Dalam kacamata pengelihatanmu, semua
orang akan terlihat bak musuh dalam selimut, muka dua, penjahat, pengkhianat,
dan lain-lain. Meskipun gak sepenuhnya benar. Tahukah kamu bahwa cara pandangmu
akan menentukan bagaimana cara orang lain melihatmu? Jadi segera ubah kebiasaan
buruk itu agar kamu bisa mendapat kehidupan yang lebih baik.
2.
Membuat permusuhan. Karena terlalu larut pada
prasangka buruk, dirimu akan cenderung menampilkan ekspresi yang tak bersahabat
pada orang yang kamu jumpai. Kamu akan cenderung lebih sensian, mudah marah,
membatasi diri dari pergaulan sehingga dampaknya bisa memperburuk hubungan
pertemananmu, karena orang lain tentu gak akan merasa nyaman berada di dekat
orang yang terlalu berburuk sangka. Caramu menampilkan ekspresi wajah dan
gestur tubuh dapat mempengaruhi cara orang bersikap padamu. Jadi segera ubah
kebiasaan buruk ini agar teman-temanmu tidak semakin menjauh darimu.
3.
Jiwamu akan merasa kesepian. Prasangka buruk yang
terus kamu pelihara akan membuat dirimu merasa kesepian, jiwa kamu menjadi
hampa dan kosong. Kamu merasa bahwa semua orang gak ada yang mau mengerti dan
peduli padamu. Tanpa kamu sendiri sadar, jika itu semua terjadi karena kamu
sendiri yang buat, bukan orang lain. Maka dari itu jangan selalu menyalahkan
orang lain atas segala hal yang terjadi di hidupmu. Saatnya kamu mulai berbenah
dan intropeksi diri untuk hidup yang lebih baik.
4.
Di matamu semua orang terlihat sama, bak musuh dalam
selimut. Pikiran negatif akan selalu timbul jika perasangka buruk masih kamu
pelihara. Sehingga dimatamu semua orang akan terlihat sama, tak bersahabat,
seperti musuh dalam selimut. Sehingga kamu menjadi larut pada rasa cemas dan
gak aman. Tentu ini dampak yang gak baik sebenarnya bagi dirimu, sedangkan kamu
sebagai manusia tentu juga butuh sosok orang lain untuk mengisi hari-harimu.
Maka dari itu, segera ubah cara pandangmu. Atau kamu bisa coba untuk
berkonsultasi pada orang yang ahli di bidangnya, seperti psikolog agar ada yang
membimbing dan menuntunmu untuk bisa lepas dari jeratan yang tak baik ini
sehingga kamu bisa mendapat ketenangan hidup.
5.
Hidupmu menjadi tidak Bahagia. Orang yang dikelilingi
emosi negatif maka yang kembali kedirinya juga negatif. Orang yang selalu
dikelilingi emosi positif maka yang kembali juga positif. Maka dari itu, dengan
membuang segala prasangka buruk dan perlahan demi perlahan mencoba mengubahnya
jadi perasangka baik tentu juga akan mempengaruhi kondisi dalam jiwamu. Kamu
pun bisa merasakan hidup yang tenang dan bahagia.Jika kamu masih memelihara
emosi negatif itu hingga kini, maka kamu akan sulit mendapatkan kebahagiaan.
Menghindari Suudzon (Berprasangka Buruk)
Berprasangka
buruk atau suudzon merupakan sikap yang tidak diperbolehkan dalam Islam.
berprasangka buruk kepada orang lain membuat diri menjadi tidak tenang dan
gelisah. Selain itu juga akan menimbulkan sikap-sikap buruk yang lainnya.
Allah
Ta’ala berfirman dalam Al-Quran surat Al-Hujurat ayat 12 yang artinya :
“Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena
sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang
dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang
suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik
kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang.”
Dalam
hadits juga disebutkan yang diriwayat Imam Tirmidzi dari Abu Hurairah
RadiyaAllau ‘anhu, dimana Rasulullah Shallahu ‘alaihi wassalam bersabdah,
إياكم والظنَّ فإنَّ
الظن أكذَبُ الحديثِ
Artinya
:
Takutlah
kalian berprasangka, karena ia merupakan sedusta-dusta perkataan.
Untuk
menghilang sikap atau perasaan prasangka buruk kepada oranh lain, ada beberapa
tips yang bisa dilakukan diantara sebagai berikut
:
1.
Memperbanyak ibadah dan tawakal kepada Allah Ta’ala. Menjalani
ibadah yang dibarengi dengan tawakal atau berserah diri kepada Allah Ta’ala
dapat membuat hati menjadi lebih tenang dan melupakan segala hal-hal buruk,
apalagi berprasangka buruk ke sesama manusia.
2.
Mempersibuk diri sendiri tanpa menggali kehidupan
pribadi orang lain. Melakukan banyak aktivitas positif dianggap dapat bisa
menjadi salah satu cara untuk menghindari diri dari prasangka buruk. Maka,
persibuklah diri dengan hal-hal yang membuat dirimu berkembang dan tidak
merugikan orang lain.
3.
Mencari lingkungan yang positif. Dalam kehidupan
sehari-hari, kita pasti pernah berada di lingkungan yang suka membicarakan
keburukan orang lain atau hal-hal negatif lainnya. Mulai sekarang, cobalah
untuk mengurangi atau menjauhi orang-orang yang bisa memberikan pengaruh
negatif kepadamu. Hal ini efektif untuk menghindari diri dari prasangka buruk.
Allah
Ta’ala berfirman dalam surat Qaf ayat 37 juga disebutkan yang artinya :
“Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang
mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia
menyaksikannya.”
Umat
Muslim memang diperintahkan untuk selalu menjaga lisan dan perilakunya. Maka
dari itu, lakukanlah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menghindari
prasangka buruk atau suudzon.
Beberapa
hal berikut dapat dilakukan untuk mengatasi diri dari prasangka buruk atau
suudzon :
1.
Perbanyak ibadah dan tawakal. Menjalani ibadah yang
dibarengi dengan tawakal atau berserah diri kepada Allah SWT dapat membuat hati
menjadi lebih tenang dan melupakan segala hal-hal buruk, apalagi berprasangka
buruk ke sesama manusia.
2.
Persibuk diri dengan hal-hal positif. Melakukan banyak
aktivitas positif dianggap dapat bisa menjadi salah satu cara untuk menghindari
diri dari prasangka buruk. Maka, persibuklah diri dengan hal-hal yang membuat
dirimu berkembang dan tidak merugikan orang lain.
3.
Jauhi diri dari orang yang memberikan pengaruh negative.
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti pernah berada di lingkungan yang suka
membicarakan keburukan orang lain atau hal-hal negatif lainnya. Mulai sekarang,
cobalah untuk mengurangi atau menjauhi orang-orang yang bisa memberikan
pengaruh negatif kepadamu. Hal ini efektif untuk menghindari diri dari
prasangka buruk.
Allah
SWT berfirman dalam QS. Qaf ayat 37 yang artinya :
"Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang
mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia
menyaksikannya."
Umat
Muslim memang diperintahkan untuk selalu menjaga lisan dan perilakunya. Maka
dari itu, lakukanlah beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menghindari
prasangka buruk atau suudzon.
Kanti
Suci Project