Lolita oleh Vladimir Nabokov
(1955)
Kisah Nabokov tentang kegialaan seorang pedofil dengan seorang gadis muda diduga melanggar sensor di Inggris, penerbit Prancis Maurice Girodias – juara untuk karya terlarang mengkhususkan diri dalam erotika – mencetak salinan pertama.
Lolita adalah novel yang ditulis oleh penulis Rusia Vladimir Nabokov. Novel ini mengisahkan seorang pria paruh baya, Humbert Humbert (nama samaran), yang menyukai putri tirinya, gadis berusia 12 tahun yang bernama Dolores (Lolita).
Humbert berpendapat kalau Lolita memiliki pendahulu: seorang gadis bernama Annabel Leigh yang ia temui ketika ia masih remaja. Ketatnya pengawasan orang tua Annabel membuat mereka frustrasi dan beberapa bulan kemudian gadis itu meninggal. Humbert melanjutkan kisahnya dengan menggambarkan frustrasinya yang dia sendiri anggap tidak wajar, sampai akhirnya ia menikahi Valeria (Valechka) yang kemudian meninggalkannya. Setelah beremigrasi ke Amerika Serikat, Humbert mengalami mental breakdown. Bagian satu buku ini diakhiri dengan pertemuannya dengan Dolores Haze, anak ibu kosnya di sebuah kota kecil di Amerika.
Bagian dua buku ini berisi buku harian Humbert sebagai anak kos Charlotte Haze yang menceritakan banyak peristiwa dengan Dolores. Charlotte yang jatuh cinta kepada Humbert mengajaknya menikah setelah mengirimkan puterinya ke sebuah perkemahan musim panas. Tetapi, Charlotte minta cerai setelah mengetahui hasrat tak wajar suaminya dari buku harian Humbert. Sebelum Humbert dapat berbuat apa-apa, Charlotte tertabrak mobil di depan rumahnya. Humbert, setelah meyakinkan pengacara Charlotte kalau Dolores adalah puterinya, menjemput anak itu dari perkemahannya. Mereka bercinta di sebuah hotel dan melanjutkan hidup dengan berkeliling Amerika. Dalam narasi ini Humbert banyak menggunakan kata "nymphet", sebuah kata buatan yang berdasar dari ide mitologi Yunani nymph yang berarti bidadari atau gadis muda.
Selama dua tahun Humbert tinggal bersama Lolita dari satu tempat ke tempat lain. Hidup mereka dihantui oleh perassan takut dan cemburu yang berkelebihan, sampai akhirnya gadis itu melarikan diri dengan bantuan seorang yang tidak diketahui. Hambert menghabiskan dua setengah tahun ke depan mencoba mencari Lolita dan kaki tangannya yang ternyata adalah Clare Quilty, seorang kenalan Charlotte yang tahu Lolita waktu ibunya masih hidup.
Novel ini berakhir dengan pertemuan terakhir Humbert dan Lolita, yang sekarang sudah menikah dan akan mempunyai anak. Humbert membalas dendam terhadap Clare Quilty dengan membunuhnya di rumahnya, kemudian menyetir di sebelah jalan yang salah dan ditangkap. Dalam halaman-halaman terakhir buku ini tertutur kalau ia menulis buku ini untuk para juri (pengadil) dan untuk mengabadikan kenangan Lolita sebelum ia mati.
Dalam pendahuluan novel ini, dikemukakan bahwa Dolores meninggal saat melahirkan, Humbert Humbert sebulan sebelumnya dalam penjara karena masalah perut.
Istilah Lolita kemudian sering kali digunakan untuk menggambarkan anak perempuan di bawah umur, umumnya berusia sekitar 12 tahun. Kemudian muncul istilah lolicon atau lolita complex, istilah untuk mereka yang menyukai gadis di bawah umur. Terdapat perbedaan antara pengertian asli (yang menjurus ke pedofil) dengan istilah sehari-hari.
“Aku akan segera turun, dan jika aku jadi kau sayang, aku tak akan bicara dengan orang asing.”
Sepertinya semua orang (nyaris semua deh) sudah tahu ini buku tentang apa. Ketika kata Lolita terdengar, apa yang pertama terbesit? Gadis lugu yang terjebak cinta sama ayah tirinya? Gadis korban pedofil yang menggoda. Kenes dan misterius. Yup, benar sekali. Tapi saya yakin sekali tak banyak yang benar-benar membaca Novel Nabokov hingga tuntas, apalagi untuk di sini di Indonesia. Sulit sekali membayangkan remaja generasi milenial menikmati Lolita. Saya sendiri butuh perjuangan ekstra. Nyaris lima tahun. Dapat Tukar Pinjam sama Tanti Melia Fajrianti dari Bekasi sejak 2010, saya tak langsung bisa menuntaskannya di kesempatan pertama. Terhenti, lalu tertimbun. Di kesempatan kedua, saya coba baca ulang tahun 2012 dan nyerah lagi, tertumpuk. Setahun berselang, saya paksakan menikmati, dan lagi-lagi tersingkir. Baru tahun lalu saya benar-benar focus. Saya baca ulang kilat di bagian kecil yang dulu saya lahap, lalu dengan kekuatan bulan saya menghukummu Lolita. Lunas. Hufh…, ini adalah jenis bacaan yang tak bisa dinikmati santai. Seperti The Sound and Fury yang berbelit, Lolita menawarkan kisah yang tak mudah dicerna dalam sekali duduk, atau terjemahannya ya? Dan memang mayoritas buku berkualitas butuh telaah lebih agar bisa men-sari-kan isi.
Kita akan diajak berselancar ria bersama Hubert Hubert alias HH, seorang yang digambarkan humble, sabar dan baik hati. Ia dibesarkan dari keluarga kaya pemilik hotel Riviera, Swiss. Jatuh hati pada gadis usai 13 tahun bernama Annabel, tamu hotel. Sayangnya percintaan itu kandas karena Anna meninggal dunia terserang tifus. Kisah tak tuntas terhadap anak awal belasan tahun inilah penyebab utama HH semacam idap pedofil. Anak-anak usia jenis ini, ia lebih suka menyebutnya peri asmara atau nymphet.
Setelah dewasa ia merantau ke Amerika, menikah dengan Valeria dan kandas dengan cepat karena istrinya selingkuh. Profesi sebagai professor sastra di Perguruan Tinggi membuatnya romantis dan introvert, karena gaulnya sama Penulis dan Penyair. Di sinilah di sebuah pondokan di Ramsdale, New England awal segalanya bagaimana ia mencinta gadis 12 tahun bernama Dolores Haze, atau yang lebih kita kenal sebagai Lolita. Charlotte Haze, ibunya jatuh hati sama professor, tapi HH jatuh hati sama putrinya. Cinta macam apa ini?! HH yang kini berusia tiga puluh tahunan, dan mau saja menikahi Charlotte hanya agar bisa mendekati Lolita. Pernikahan kedua yang semu ini suatu hari remuk redam. Charlotte menemukan buku harian HH tentang cinta terpendam putrinya. Dengan gusar ia pun berkemas dan segera memberitahukan family-nya untuk pindah. Takdir berkata, ‘Tunggu, tunggu dulu, kisah tak akan senyaman itu bu.’ Charlotte dalam perjalanan mengeposkan surat nass tertabrak mobil hingga tewas. HH yang pernah berbesit ingin membunuh istrinya justru seakan dapat durian runtuh, ia menganggap bahwa ia punya andil untuk kematiannya, dan memang sudah dituliskan Lolita untuknya.
Berikutnya ya, kisah yang sudah banyak kita dengar. Mereka berkelana Amerika. Tinggal dari satu hotel ke hotel lain, dan sesuai rencana HH yang menginginkan tubuh Lolita, merekapun bercinta. Yah, awalnya seakan kita mungkin menganggap itu pemerkosaan, itu pelecehan seksual anak di bawah umur, itu benar-benar tindakan amoral. Kenyataannya, Lolita-pun menerima lebih lapang. Ketagihan, dan menginginkan lebih. Hasrat seksualnya menjadi tinggi dan secara langsung membentuknya menjadi gadis yang lebih cepat dewasa daripada umurnya. Karena usianya yang masih remaja, ia disekolahkan HH. Tapi api cemburu cepat membakar ayah/kekasih ini, ia mudah tersinggung kala melihat keakraban Lolita dengan teman-temannya sehingga mereka berpindah lagi, lelaki tua posesif. HH lalu menganggap Lolita tak perlulah sekolah umum, ia bisa belajar arti kehidupan dari berkelana. Namun mau sampai kapan? Ada kalanya kaki ini juga lelah melangkah.
Akhirnya apa yang ditakutkan HH terjadi, Lolita jatuh hati dengan Penulis drama yang pernah dimainkan Lolita. Clare pun sudah tua, lelaki angkatan HH. Mereka memutuskan kabur, berkelana meningalkan HH yang frustasi dan menggila. Bagian ini benar-benar menyentuh, sampai-sampai mungkin kalian malah bersimpati. Bertahun-tahun tak berkabar suatu ketika HH menerima sepucuk surat dari Lolita yang kehabisan duit. Dengan semangat 45 HH mendatanginya. Lolita kini sudah dewasa, hamil dan waktu menerpanya menjadi perempuan mandiri. HH yang merasa rindu memohon kepadanya untuk kembali, mengajaknya memulai baru. Maukah Lolita bersama dengan lelaki yang sudah merusak masa kecilnya? Berhasilkah HH menjalin asa untuk kesempatan kedua? Nabokov menyajikan kisah panjang itu dengan cara yang tak biasa. Kalian pasti berkali-kali mengernyitkan dahi, dan saat akhirnya di lembar terakhir kalian akan bernafas lega seakan sudah melewati jalur roller coaster yang berliku. Dan mungkin berteriak, ‘Bravo!’
Nama yang aneh, Hubert Hubert. Gara-gara nama ini saya pernah mengusulkan nama putriku yang kedua Hermione Hermione kepada May, tapi ditolak mentah-mentah. “Maksudnya apa coba? Mengulang nama persis, macam ga ada nama lain!” Yah, karena pemberian nama harus kesepakatan bersama tentunya, maka dengan senyum saya ngalah. Padahal kalau dipikir-pikir, terdengar keren ya. Makanya saya terkadang memanggilnya HerHer.
Kovernya terlihat provokatif, namun memang mewakili isi keseluruhan. Gadis berseragam berhadapan dengan lelaki bercelana panjang, necis. Mengedepankan nama Lolita dengan front huruf besar, jelas jualan utamanya. Majalah Time sekalimat bilang, “Satu dari tiga novel paling berpengaruh di dunia…” Yup, saya setuju. Kalau berpengaruh saya setuju, kita pasti setuju tapi kalau terbaik, tunggu dulu. Secara keseluruhan memang novel yang sangat bagus, tapi kalau di rank saya tak akan memasukkannya ke dalam sepuluh besar, apalagi tiga. Bahasanya yang tak nyaman, kisahnya yang tak patut ditiru, dan kaidah cinta yang sungguh bencana.
Vladimir Nabokov (1899-1977) lahir di Rusia, ia menetap di Amerika dan Lolita adalah karya tulis yang paling dikenal. Novel ini di zamannya sulit diterima Pembaca umum karena dianggap tak senonoh. Pertama terbit justru di Perancis oleh Penerbit Olympia Press pada tahun 1955 yang dengan instan menuai sukses penjualan, sesuatu yang kontroversi memang selalu menarik. Hanya butuh setahun untuk dicekal, tapi dua tahun kemudian muncul cetakan berikutnya di Amerika oleh Penerbit G.P. Punam’s Sons. Di sana pun menjadi best seller, dan selanjutntya tak terbendung. Judul aslinya: Lolita, Pengakuan Seorang Duda.
Berkat novel ini, nama Lolita jadi ikonik lalu muncullah kata lolicon atau Lolita complex yang berarti menyukai gadis di bawha umur, istilah lain dari pedofil. Lolita berasal dari bahasa Spanyol yang secara diminutive dari kata lola, dalam bentuk lain bisa Dolores berarti penderitaan. Di Latvia setiap tanggal 30 Mei diperingati sebagai hari nama Lolita.
“Ini dia, kauingat kata-kata Kipling: Une femme est une femme, mais un Caporal est une cigarette? Sekarang kita butuh korek api.” – seorang wanita tetaplah wanita tapi seorang kopral adalah sebatang rokok.
Berikut penulis sajian novel Lolita oleh Vladimir Nabokov (1955) alam bentuk pdf free download :