Allah Tempat Mengadu
Setiap
masalah yang terjadi dalam hidup manusia menjadi salah satu tolok ukur
kebijakan dalam bersikap. Bagaimana sikap seseorang ketika ia sedang sedih atau
senang. Dan pada dasarnya tidak semua persoalan harus diadukan kepada setiap
orang. Cukuplah Allah yang menjadi tempat kembali, tempat pulang, tempat
bercerita, dan tempat mengadu dari semua problematika hidup yang dialami.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Yusuf ayat 86,
قَالَ اِنَّمَآ اَشْكُوْا
بَثِّيْ وَحُزْنِيْٓ اِلَى اللّٰهِ وَاَعْلَمُ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ86
Artinya
:
“Dia
(Ya’qub) menjawab: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan
dan kesedihanku.” (QS. Yusuf: 86).
Sungguh,
tempat yang pantas untuk kita mengadukan segala persoalan hanyalah Allah Swt.
Tidak ada hal yang lebih baik selain Allah tempat bergantung. Berkeluh-kesah
kepada manusia tidak menjamin cerita kita didengar dan diterima, tidak juga
menjamin bahwa kita akan merasa tenang setelahnya. Akan tetapi, bercerita
kepada Allah, memohon kepada Allah, sesungguhnya Allah akan mengabulkan
permohonan itu. Sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah
ayat 186,
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ
عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا
لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
Artinya
:
“Dan
apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 186).
Mungkin
boleh saja bercerita kepada makhluk, akan tetapi yang paling utama adalah kita
mengadukan terlebih dahulu kepada Allah Swt. Berceritalah kepada manusia lain
sesuai dengan kadarnya, artinya tidak berlebihan dan tidak gegabah
mempergunakan media sosial sebagai tempat curahan hati.
Sebagaimana
yang disebutkan dalam Al-Qur’an surah Az-Zumar ayat 36,
اَلَيْسَ اللّٰهُ بِكَافٍ
عَبْدَهٗۗ وَيُخَوِّفُوْنَكَ بِالَّذِيْنَ مِنْ دُوْنِهٖۗ وَمَنْ يُّضْلِلِ اللّٰهُ
فَمَا لَهٗ مِنْ هَادٍۚ
Artinya
:
“Bukankah
Allah itu cukup untuk hamba-Nya.” (QS. Az-Zumar: 36).
Ayat
di atas menerangkan bahwa kita sebagai hamba seharusnya tidak lagi membutuhkan
tempat bergantung selain Allah Swt., karena Allah yang memiliki segalanya dan
Maha Mengetahui semua yang tidak kita ketahui.