Al-Qur’an & Pedamaian
Allah
SWT telah menciptakan manusia dan menurunkannya ke muka bumi dengan berbagai
keragaman di dalamnya. Tak hanya manusia saja yang Allah ciptakan dan turunkan
di muka bumi ini, terdapat pula makhluk-makhluk lainnya yang juga tidak
seragam. Contohnya seperti siang dan malam, bulan dan bintang serta hewan dan
tumbuhan.
Dengan
beragamnya makhluk hidup yang diciptakan Allah SWT, diharapkan umat
manusia dapat memiliki toleransi akan
perbedaan tersebut dan menciptakan perdamaian di bumi. Perintah perdamaian itu
sendiri tertuang langsung di dalam Al-Quran. Berikut ini penjalasan tentang beberapa
ayat Al-Quran tentang perdamaian.
Damai
adalah kata yang sekarang ini menjadi semakin penting. Perang dan konflik dengan
berbagai sebab menjadi semakin umum saat ini. Banyak sekali alasan untuk berperang
dan memulai konflik, tetapi tidak ada satu alasan pun yang dapat dibenarkan untuk
itu. Umat manusia membutuhkan kedamaian dan generasi yang moderat untuk kehidupan
yang lebih baik.
Perdamaian
memiliki peran sentral dalam menjaga kesejahteraan dan keberlanjutan kehidupan
manusia di dunia ini. Dalam konteks global, perdamaian menjadi pondasi bagi
pembangunan, kerja sama antarnegara, dan pengembangan manusia. Tanpa
perdamaian, konflik dan ketidakstabilan dapat merajalela, menghancurkan
struktur sosial dan menghambat kemajuan. Oleh karena itu, memahami dan
mempromosikan perdamaian menjadi tugas bersama untuk menciptakan dunia yang
lebih aman dan harmonis.
Islam
sebagai agama rahmatan lil-alamin, atau rahmat bagi seluruh alam, menempatkan
perdamaian sebagai nilai sentral dalam ajarannya. Al-Quran, kitab suci umat
Islam, sering kali menekankan pentingnya hidup dalam kedamaian. Dalam Islam,
perdamaian tidak hanya dianggap sebagai kondisi ketiadaan konflik, tetapi juga
sebagai suatu keadaan yang melibatkan keadilan, kesetaraan, dan penghargaan
terhadap hak asasi manusia. Dalam
menghadapi perbedaan, baik di dalam maupun di antara umat Islam, penting untuk
mengedepankan sikap saling menghormati dan memahami. Islam mendorong umatnya
untuk menjaga kerukunan dan mengatasi perselisihan melalui dialog yang konstruktif.
Sikap saling menghargai perbedaan dalam keyakinan, budaya, dan pandangan hidup
menjadi kunci untuk mencegah terjadinya konflik yang dapat merusak perdamaian.
Dengan membangun pemahaman yang mendalam tentang perbedaan dan mengambil
langkah-langkah preventif, umat Islam dapat menjaga keutuhan dan kedamaian
dalam masyarakat global.
Dalam
Al-Quran ditekankan kepada umat Islam untuk menjalankan peran sebagai ummatan
wasathan (umat tengah) yang mengutamakan moderasi dalam segala aspek kehidupan.
Perdamaian tidak hanya menjadi tanggung jawab individu, tetapi juga merupakan
tanggung jawab kolektif umat Islam untuk menciptakan masyarakat yang adil dan
sejahtera. Islam mengajarkan pentingnya dialog, toleransi, dan penyelesaian
konflik melalui jalan yang damai. Islam
melarang tindakan brutal, pembunuhan sembarangan, dan merusak lingkungan selama
konflik. Prinsip-prinsip ini mencerminkan kepedulian Islam terhadap kemanusiaan
dan menjauhkan umatnya dari tindakan kekerasan yang tidak beralasan. Islam
menempatkan keadilan sebagai salah satu nilai utama. Al-Qur'an menegaskan:
يٰٓاَيُّهَا
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاۤءَ لِلّٰهِ وَلَوْ
عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ اَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ ۚ اِنْ يَّكُنْ غَنِيًّا
اَوْ فَقِيْرًا فَاللّٰهُ اَوْلٰى بِهِمَاۗ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوٰٓى اَنْ تَعْدِلُوْا
ۚ وَاِنْ تَلْوٗٓا اَوْ تُعْرِضُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak keadilan dan saksi karena
Allah, walaupun kesaksian itu memberatkan dirimu sendiri, ibu bapakmu, atau
kerabatmu. Jika dia (yang diberatkan dalam kesaksian) kaya atau miskin, Allah
lebih layak tahu (kemaslahatan) keduanya. Maka, janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu karena ingin menyimpang (dari kebenaran). Jika kamu memutarbalikkan
(kata-kata) atau berpaling (enggan menjadi saksi), sesungguhnya Allah Maha
Teliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan."
Perintah
untuk senantiasa mengedepankan perdamaian banyak tertulis di dalam Al-Qur’an sebagai
sumber utama ajaran Islam. Berikut ini disuguhkan 9 ayat yang mengingatkan dan
memerintahkan umat Islam untuk mewujudkan perdamaian dan menjauhi perselisihan
serta peperangan :
1
Surat Al Baqarah Ayat 224
وَلَا تَجْعَلُوا اللّٰهَ
عُرْضَةً لِّاَيْمَانِكُمْ اَنْ تَبَرُّوْا وَتَتَّقُوْا وَتُصْلِحُوْا بَيْنَ النَّاسِۗ
وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Artinya:
“Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang dari
berbuat baik, bertakwa, dan menciptakan kedamaian di antara manusia. Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
2
Surat Al Baqarah ayat 256
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ
مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ
بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Artinya:
“Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam). Sungguh, telah jelas jalan
yang benar dari jalan yang sesat. Siapa yang ingkar kepada tagut dan beriman
kepada Allah sungguh telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang
tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
3 Surah Ali Imran ayat 103
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
Artinya:
“Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai
berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu
Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara.
(Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya
kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.”
4
Surah An-Nisaa ayat 90
اِلَّا الَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ
اِلٰى قَوْمٍۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ مِّيْثَاقٌ اَوْ جَاۤءُوْكُمْ حَصِرَتْ صُدُوْرُهُمْ
اَنْ يُّقَاتِلُوْكُمْ اَوْ يُقَاتِلُوْا قَوْمَهُمْ ۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَسَلَّطَهُمْ
عَلَيْكُمْ فَلَقَاتَلُوْكُمْ ۚ فَاِنِ اعْتَزَلُوْكُمْ فَلَمْ يُقَاتِلُوْكُمْ وَاَلْقَوْا
اِلَيْكُمُ السَّلَمَ ۙ فَمَا جَعَلَ اللّٰهُ لَكُمْ عَلَيْهِمْ سَبِيْلًا
Artinya:
“Kecuali, orang-orang yang menjalin hubungan dengan suatu kaum yang antara kamu
dan kaum itu ada perjanjian (damai, mereka jangan dibunuh atau jangan ditawan).
(Demikian juga) orang-orang yang datang kepadamu, sedangkan hati mereka berat
untuk memerangi kamu atau memerangi kaumnya. Seandainya Allah menghendaki,
niscaya Dia berikan kekuasaan kepada mereka untuk menghadapi kamu sehingga
mereka memerangimu. Akan tetapi, jika mereka membiarkanmu (tidak mengganggumu),
tidak memerangimu, dan menawarkan perdamaian kepadamu (menyerah), Allah tidak
memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka.”
5
Surah An-Nisaa ayat 114
لَا خَيْرَ فِيْ كَثِيْرٍ مِّنْ نَّجْوٰىهُمْ اِلَّا
مَنْ اَمَرَ بِصَدَقَةٍ اَوْ مَعْرُوْفٍ اَوْ اِصْلَاحٍۢ بَيْنَ النَّاسِۗ وَمَنْ يَّفْعَلْ
ذٰلِكَ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا
Artinya:
“Tidak ada kebaikan pada banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali (pada
pembicaraan rahasia) orang yang menyuruh bersedekah, (berbuat) kebaikan, atau
mengadakan perdamaian di antara manusia. Siapa yang berbuat demikian karena
mencari rida Allah kelak Kami anugerahkan kepadanya pahala yang sangat
besar.”
6
Surah Al Anfal ayat 61
وَاِنْ جَنَحُوْا لِلسَّلْمِ
فَاجْنَحْ لَهَا وَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Artinya:
“(Akan tetapi,) jika mereka condong pada perdamaian, condonglah engkau (Nabi
Muhammad) padanya dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya hanya Dialah
Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
7
Surah Al Hujurat ayat 9
وَاِنْ طَاۤىِٕفَتٰنِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ اقْتَتَلُوْا
فَاَصْلِحُوْا بَيْنَهُمَاۚ فَاِنْۢ بَغَتْ اِحْدٰىهُمَا عَلَى الْاُخْرٰى فَقَاتِلُوا
الَّتِيْ تَبْغِيْ حَتّٰى تَفِيْۤءَ اِلٰٓى اَمْرِ اللّٰهِ ۖفَاِنْ فَاۤءَتْ فَاَصْلِحُوْا
بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَاَقْسِطُوْا ۗاِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ
Artinya:
“Jika ada dua golongan orang-orang mukmin bertikai, damaikanlah keduanya. Jika
salah satu dari keduanya berbuat aniaya terhadap (golongan) yang lain, perangilah
(golongan) yang berbuat aniaya itu, sehingga golongan itu kembali kepada
perintah Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah),
damaikanlah keduanya dengan adil. Bersikaplah adil! Sesungguhnya Allah
mencintai orang-orang yang bersikap adil.”
8
Surat Al Hujurat ayat 10
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا
بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua
saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu
dirahmati.“
9
Surah Al Hujurat ayat 13
يٰٓاَيُّهَا
النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ
لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ
خَبِيْرٌ
Artinya:
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di
sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Teliti.”
Kanti Suci Project