KEISTIMEWAAN HARI RABU MENURUT ISLAM
Dalam setiap hari-hari seminggu memiliki makna dan keistimewaannya masing-masing, begitu juga dengan hari Rabu. Meskipun terlihat seperti hari yang biasa-biasa saja, hari Rabu sebenarnya memiliki nilai dan keberkahan yang dalam. Artikel ini akan menjelaskan tentang istimewanya hari Rabu dan mengungkapkan mengapa kita seharusnya menghargai dan memanfaatkan hari ini dengan baik.
MENURUT SEJARAH ISLAM ADA KEBERKAHAN
Alasan hari Rabu menjadi istimewa, sebab keterkaitannya dengan banyak peristiwa penting dalam sejarah. Dalam tradisi Islam, Rabu adalah hari ketika Allah SWT menciptakan manusia pertama, yaitu Nabi Adam AS. Pada hari Rabu Nabi Ibrahim AS dilepaskan dari api, Nabi Yunus AS dikeluarkan dari perut ikan, dan Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah. Keberkahan dan keistimewaan ini memberikan nilai tambahan pada hari Rabu.
SEGALA DOA DIKABULKAN
Hari Rabu dikaitkan dengan pengampunan dan doa-doa yang dikabulkan. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya pada hari Rabu terjadi peristiwa yang sangat besar bagi umatku, oleh karena itu, bersegeralah beramal pada hari itu. Dan di hari Rabu pula pintu-pintu surga dibuka, dan Allah menerima doa hamba-Nya dengan kondisi tertentu.” Meskipun kita harus berusaha dan berdoa dengan sungguh-sungguh di setiap hari, adanya penekanan pada hari Rabu menunjukkan bahwa ini adalah waktu yang baik untuk memohon ampunan dan mengharapkan keberkahan dari Allah SWT.
INSTROSPEKSI DIRI
Hari Rabu juga dianggap sebagai tengah minggu, di mana kita dapat melakukan introspeksi dan evaluasi diri. Ini adalah kesempatan untuk merefleksikan apa yang telah kita capai selama beberapa hari sebelumnya, mengevaluasi tujuan dan kemajuan kita, serta membuat perbaikan dan penyesuaian yang diperlukan. Merenung pada hari Rabu memberi kita kesempatan untuk mengambil napas dalam dan memulai kembali dengan semangat yang baru.
HARI POTENSI KEBERHASILAN
Menganggap hari Rabu sebagai hari yang istimewa dan memberikan perhatian khusus pada hari ini dapat membantu kita menghadapi sisa minggu dengan semangat dan determinasi yang lebih besar. Ini adalah waktu yang potensial untuk mencapai keberhasilan dan mencapai tujuan kita. Dengan memulai dan menyelesaikan tugas-tugas penting pada hari Rabu, kita dapat membangun momentum dan memotivasi diri untuk mencapai hasil yang lebih baik di sisa minggu.
MENGAMALKAN DENGAN KEBAIKAN
Hari Rabu adalah waktu yang baik untuk mengisi dengan kebaikan dan amal-amal yang bermanfaat. Kita dapat memanfaatkan hari ini untuk melakukan kegiatan sosial, seperti memberi sedekah, berbagi ilmu, membantu orang lain, atau berkontribusi pada masyarakat. Melakukan kebaikan pada hari Rabu tidak hanya memberikan manfaat bagi orang lain, tetapi juga memberikan kepuasan batin dan membawa berkah dalam hidup kita.
Dalam sejarah, kesempatan pengampunan, kesempatan untuk merenung dan memperbaiki diri, potensi keberhasilan, dan kesempatan untuk mengisi dengan kebaikan menjadikan istimewanya hari Rabu. Mari kita hargai dan manfaatkan hari Rabu dengan baik, menjadikannya sebagai waktu yang berarti dalam perjalanan spiritual dan pencapaian pribadi kita.
HARI RABU MENURUT PANDANGAN ISLAM
Dalam Islam, semua hari dalam seminggu memiliki keistimewaannya masing-masing, termasuk hari Rabu.
Di antara hari-hari lain, hari Rabu ternyata memiliki keistimewaan dalam hal amalan memanjatkan doa.
Adapun keistimewaan hari Rabu adalah sebagai berikut :
1. Hari terciptanya cahaya.
Pada hari Rabu, Allah SWT menciptakan cahaya yang mana banyak ulama memanfaatkannya untuk berdoa, memulai majelis, sedekah dan belajar.
Kamu bisa melihat kembali H.R. Muslim No. 2789 untuk mendapatkan hadits tentang penciptaan bumi pada hari Rabu.
Kenapa hari Rabu merupakan hari baik untuk berdoa dan bersedekah ?
Pasalnya, cahaya adalah elemen yang sangat penting bagi seluruh makhluk hidup.
Tanpa cahaya, umat manusia, hewan, dan tumbuhan takkan bisa bertahan hidup.
2. Hari Rabu adalah waktu mustajab untuk memanjatkan doa.
Banyak ulama percaya bahwa hari Rabu adalah waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa.
Karena itulah, semua harus memanfaatkan datangnya hari Rabu dengan banyak-banyak beribadah.
Ibadah baik yang mudah dilakukan pada hari Rabu adalah Dzikir.
Kamu bisa membaca dzikir “Astagfirullahaladzim”
Satu kali berdzikir, maka bisa menghapus satu titik hitam di hari umat Muslim, amalan ini bisa dibacanya selepas sholat fardhu.
3. Nabi Muhammad SAW senang berdoa di hari Rabu
Tertuang dalam hadits Jabir bin Abdillah yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW sangat senang berdoa pada hari Rabu.
Meskipun semua hari dalam Islam baik, tapi hanya ada 3 hari yang spesial di mata Nabi Muhammad SAW.
أن النبي صلى الله عليه وسلم دعا في مسجد الفتح ثلاثا يوم الاثنين، ويوم الثلاثاء، ويوم الأربعاء، فاستُجيب له يوم الأربعاء بين الصلاتين فعُرِفَ البِشْرُ في وجهه، قال جابر: فلم ينزل بي أمر مهمٌّ غليظ إِلاّ توخَّيْتُ تلك الساعة فأدعو فيها فأعرف الإجابة
“Nabi shalallahu ‘alaihi wassalam berdoa tiga kali di Masjid Al Fath, yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu"
Di hari Rabu, Nabi Muhammad SAW berdoa di antara dua shalat.
4. Fatimah az-Zahra punya doa khusus setiap hari Rabu
Setiap hari Rabu, putri Nabi Muhammad SAW, Fatimah az-Zahra punya doa khusus yang ia lontarkan kepada Allah SWT.
Pada hari Rabu, Fatimah selalu memohon kepada Allah SWT melindungi dirinya, memanjatkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dan meminta penjagaan Allah SWT.
Inilah doa khusus yang dibaca Fatimah tiap hari Rabu :
اللهمّ احرسنا بعينك التي لا تنام ، وركنك الذي لا يرام ، وبأسمائك العظام ، وصلّ على محمّد وآله ، واحفظ علين ما لو حفظه غيرك ضاع ، واستر علينا ما لو ستره غيرك شاع ، واجعل كل ذلك لنا مطواعاً ، إنّك سميع الدعاء قريب مجيب
‘Allahummahrusnaa bi’ainikal latii laa tanam, ruknikal ladzii laa yuraam, wa biasmaaikal ‘idzaam wa shalli ‘alaa muhammadin wa aalihi, wahfadz ‘alainaa maa lau hafidzahu ghairuka dhaa’a, wastur ‘alainaa maa lau satarahu ghairuka syaa’a, waj’al kulla dzalika lanaa mithwaa’an, innaka sami’ud du’aa, qariibun mujiib’
Artinya; Ya Allah, jagalah kami dengan mata-Mu yang tidak pernah tidur, dan dengan tiang-Mu yang tidak pernah melemah serta dengan nama-Mu yang agung dan sampaikanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, jagalah kami sebab selain diri-Mu yang menjaganya niscaya ia akan lalai dan tutupilah aib kami sebab andaikan selain-Mu yang menutupinya niscaya justri ia akan menyingkap aib tersebut.
SEBAIKNYA MEMULAI SEGALA PEKERJAAN PADA HARI RABU
Manusia adalah makhluk yang dikaruniai oleh Allah SWT berupa akal dan pikiran. Sekaligus sebagai pembeda dengan makhluk lainnya, sehingga mampu membedakan baik dan buruk. Hal ini berimbas pada kehidupan sehari-hari yang dilalui serta selektif memilih mana yang bermanfaat untuknya.
Berbicara mengenai kehidupan sehari-hari tentu tidak terlepas dari waktu-waktu yang istimewa, misalkan hari Senin dikenal sebagai hari lahirnya Rasulullah, hari Kamis sebagai hari pelaporan amal, hari Jumat sebagai rajanya hari.
Anjuran, untuk memulai segala sesuatu pun mencari hari yang terbaik. Lantas mengapa hari Rabu dikenal sebagai hari baik untuk memulai segala sesuatu.
Dalam kitab ta’limul mutaallim disebutkan bahwa hari Rabu adalah hari baik untuk memulai segala sesuatu, sebab akan selesai dengan sempurna.
ما من شيئ بدئ يوم الأربعاء إلا وقد تم
Artinya: "Tiada segala sesuatu yang dimulai pada hari Rabu, kecuali akan menjadi sempurna".
KEISTIMEWAAN HARI RABU
Namun demikian, dalam riwayat lain disebutkan bahwa hari yang baik untuk menuntut ilmu adalah hari senin. Redaksi ini terdapat dalam kitab Faidul Qadir, Kanzul Ummal, Akhbar Asbahan:
قال النبي صلى الله عليه وسلم : اطلبوا العلم يوم الاثنين ، فإنه ميسر لصاحبه
Artinya: "Rasulullah bersabda, carilah ilmu di hari Senin, sebab para pencari ilmu akan dipermudah."
Bila dipahami keduanya bermakna bahwa hari Senin adalah hari baik untuk menuntut ilmu, sedangkan hari Rabu adalah hari baik untuk memulai segala aktivitas. Dari sini memunculkan pemahaman bahwa hari Rabu lebih mencakup segala aktivitas seperti memilih hari untuk memulai bekerja, memulai berdagang, memulai berkebun, memulai buka toko, memulai membangun rumah, memulai pengajian dan lainnya termasuk menuntut ilmu. Sedangkan hari Senin lebih khusus (mu’ayyan) kepada menuntut ilmu.
Terlepas dari itu semua, Syaikhul Islam Burhanuddin lebih memilih memulai belajar pada hari Rabu. Beliau berpedoman pada: Tiada segala sesuatu yang dimulai pada hari Rabu, kecuali akan menjadi sempurna. Ini juga dilakukan oleh Abu Hanifah. Alasannya adalah:
ﻭﻫﺬﺍ ﻷﻥ ﻳﻮﻡ ﺍﻷﺭﺑﻌﺎﺀ ﻳﻮﻡ ﺧﻠﻖ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻨﻮﺭ، ﻭﻫﻮ ﻳﻮﻡ ﻧﺤﺲ ﻓﻰ ﺣﻖ ﺍﻟﻜﻔﺎﺭ ﻓﻴﻜﻮﻥ ﻣﺒﺎﺭﻛﺎ ﻟﻠﻤﺆﻣﻨﻴﻦ
Artinya: "Dikarenakan hari Rabu adalah hari terciptanya cahaya dan merupakan hari sial bagi kaum kafir, sehingga hari ini berkah bagi kaum mukminin."
Oleh karena itu, tidak mengherankan bilamana beberapa ulama, seperti Syaikh Hamdani memulai segala sesuatu yang baik, termasuk menuntut ilmu pada hari Rabu. Alhasil, kedua hari di atas, yakni Senin dan Rabu memiliki keistimewaan untuk memulai belajar. Semua kembali kepada kesungguhan para pelajar masing-masing.
Kanti Suci Project