PENCIPTAAN ALAM TAGHYIR
1. PENCIPTAAN ALAM BAHIYYAH
Pada hari Ahad terjadi proses penciptaan Alam Bahiyyah, yaitu Allah menciptakan lautan partikel fundamental (بَحْرُ الجَوْهَر الْفَرْد) melalui Thobî'ât Panas.
Alam Thobi'i memancarkan Thobî'ât Panas sangat berlimpah sehingga lautan partikel fundamental (yaitu quark dan gluon) bergejolak dalam keadaan plasma mentah.
Maka Alam pada saat itu terdiri dari: Thobî'ât Panas yang di dalamnya terkandung partikel quark dan partikel gluon namun tak menyatu karena terhalang oleh Thobî'ât Panas, sehingga menjadi lautan partikel fundamental (بَحْرُ الْجَوْهَر الْفَرْد), yang dibungkus oleh Lathōiful Muhammadiyyah. Dalam Fisika Kuantum, Lathōiful Muhammadiyyah disebut Medan Inflasi.
2. PENCIPTAAN ALAM ROWHIYYAH
Pada hari Senin terjadi proses penciptaan Alam Rowhiyyah, yaitu Allah menciptakan Jauhar Murokkab yang menjadi pembentuk inti atom, melalui Thobî'ât Dingin.
Lathōiful Muhammadiyyah (yang membungkus Alam Thobi'i) mengembang
Maka Thobî'ât Panas keluar dari lautan partikel fundamental
Alam Thobi'i memancarkan Thobî'ât Dingin yang menenggelamkan lautan partikel fundamental (بَحْرُ الْجَوْهَر الْفَرْد)
Berbeda dengan Thobî'ât Panas yang menghalangi pertemuan Jauhar dengan Jauhar, Thobî'ât Dingin justru menarik untuk mendekatkan Jauhar dengan Jauhar dan setiap Thobî'ât Dingin dapat menembus Jauhar.
Maka quark satu dengan quark lainnya mendekat, sedangkan partikel gluon menjadi lem perekat diantara quark.
Energi Nuklir Kuat memancar yang mempercepat gerakan pertemuan quark dengan quark, sehingga tampak saling bertabrakan, sedangkan gluon segera menjadi perekat yang menyebabkan quark satu dengan quark lainnya tak bisa berpisah.
Penyatuan antar quark dan gluon membentuk Proton dan Neutron.
Dengan demikian terciptalah kumpulan Jauhar Murokkab yaitu Proton dan neutron.
Maka Alam saat itu terdiri dari: Kumpulan Jauhar Murokkab yang tenggelam dalam Thobî'ât Dingin dan Energi Nuklir Kuat, dibungkus oleh Thobî'ât Panas dan kulitnya adalah Lathōiful Muhammadiyyah.
Lathōiful Muhammadiyyah mengembang sehingga batasan Alam bertambah luas.
وَٱلسَّمَآءَ بَنَيْنَٰهَا بِأَيْي۟دٍ وَإِنَّا لَمُوسِعُونَ
Artinya:
Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami) dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa (QS. Adz Dzâriyât: 47)
Lathōiful Muhammadiyyah sebagai medan inflasi menyebabkan partikel saling menjauh, sementara Nuklir Kuat menarik massa pada antar partikel agar saling mendekat dan menempel.
Dari tetesan keringat Ruh Al A'zhom kemudian Allah menjadikan Ruh bunga mawar, memancarkan Lathōiful Hubb (kumpulan Energi Cinta).
Energi Cinta menjadi penengah diantara dua Energi yang bertentangan, maka terjadilah putaran fibonacci, maka partikel-partikel pun membentuk lingkaran fibonacci (berbentuk seperti obat nyamuk bakar)
Syekh Jalaluddin Ar Rumi berkata: Alam Semesta tercipta melalui putaran Roda Cinta.
Lingkaran fibbonacci memberi peluang adanya Energi yang menekan ke tengah dan juga Energi yang menekan keluar atau mengembangkan Alam.
Melalui Tarian Sufi, proses penciptaan Alam dapat dikenang, maka tangan kanan yang menadah untuk meraih anugerah dari Sang Maha Cinta, sedangkan tangan kiri membentuk gerakan memberi sebagai simbol bahwa Siapa yang Cinta pada Pencipta, maka ia akan cinta pada setiap makhluk ciptaan-Nya, cinta pada makhluk diwujudkan dengan pemberian berupa harta, ilmu, tenaga dan do'a.
Dari tetesan keringat Ruh Al A'zhom kemudian Allah ciptakan padi, sebagai percontohan bagi berbagai partikel bahwa puncak pencapaian perubahan demi perubahan adalah mencapai Aqwât (Nutrisi) yaitu menjadi protein dan karbohidrat sebagaimana yang terdapat pada padi tersebut. Padi sebagai simbol kekuatan zhohir, sedangkan bunga mawar sebagai simbol kekuatan bathin.
Thobî'ât Dingin mengganda menyebabkan partikel berat yaitu Proton lebih berlimpah dibandingkan Neutron.
Proton 1 + Proton 1 = Proton 2, Positron dan Neutrino
Proton 2 + Proton 1 = Proton 3 dan pancaran Sinar Gamma
Proton 3 + Proton 3= Proton 4, Proton 1 dan Proton 1.
Neutron 1 + Neutron 1= Neutron 2
Reaksi Fusi Nuklir pertemuan Proton dengan Proton menyebabkan terpancarnya Sinar Gamma (نُوْر اللَّطِيْفَة)
Memancarnya Sinar Gamma menembus ke luar Lathōiful Muhammadiyyah,
Menyebabkan munculnya Haba (High Boson) dari Haqiqoh Kulliyyah masuk ke dalam Sinar Gamma
Al Haba juga menyatu dengan Alam Thobi'i,
Sinar Gamma yang dilimpahi Haba (High Boson) berubah menjadi elektron dan positron.
Kumpulan proton dan neutron digerakkan oleh Energi Fusi Nuklir yang menyebabkan keseluruhannya menyatu membentuk Plasma raksasa.
Nuklir Lemah memancar menyebabkan kumpulan partikel elektron mengelilingi Bola Plasma raksasa.
Positron masuk ke dalam Haqiqoh Kulliyyah dan keluar kembali bersama munculnya Hayula yang sebelumnya pernah lenyap,
Positron mengelilingi Hayula tersebut. Kemunculannya dengan menabrak Bola Plasma yang dikelilingi elektron.
Lathōiful Muhammadiyyah beserta Bola Plasma pecah, menjadi 12.000 gelembung Alam.
Menurut Ja'far Shodiq: Terdapat 12.000 Alam Aflak. (Penjelasan ada di Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka). Aflak yang terdiri dari 7 lapis langit tempat kita adalah salah satunya. Istilah Fisika Kuantum adalah Univers yang merupakan salah satu dari Multivers.
Di dalam tiap gelembung terjadi ledakan dari pertemuan materi dan anti materi yang saling melenyapkan.
Hayula yang sebelumnya tak menyatu dengan Alam Thobi'i itu pecah menjadi kumpulan anti materi yang memisahkan ikatan plasma sehingga menjadi plasma yang lebih kecil dengan sangat berlimpah. ☆ Plasma-plasma tersebut bergerak dalam lingkaran fibbonacci dan masing-masing dikelilingi oleh elektron.
Allah Berfirman:
اِنَّهٗ هُوَ يُبْدِئُ وَيُعِيْدُۚ
Sungguh, Dialah yang memulai penciptaan dan yang mengembalikan keadaan semula (yaitu lenyap). (QS. Al Buruj: 13)
Menurut Imam Asy'ari, hukum pada ayat tersebut juga berlaku pada tingkat Dzarroh (Atom) juga pada yang lebih kecil dari itu. Tercipta- lenyap, lalu tercipta-lenyap.
Elektron lenyap lalu muncul positron, kemudian positron lenyap lalu muncul elektron. Begitu pun keadaan antara proton dan anti proton, neutron dan anti neutron.
Tanpa ledakan tersebut maka Alam hanya berupa Bola Plasma. Ruang kosong yang berada diantara partikel merupakan syarat sempurnanya penciptaan Alam.
Hayula yang tersembunyi saat awal penciptaan ibarat wawu yang tersembunyi diantara kaf dan nun. Pada kata كُنْ , kaf ibarat pancaran dari bagian Akal Kulli yaitu partikel quark, nun ibarat pancaran dari Nafsu Kulli yaitu partikel gluon, dan wawu ibarat partikel anti materi dari Alam Adam Ma'dum. Maka wawu dihadirkan kembali untuk memberikan ruang diantara partikel. Sinar Gamma dari Elektromagnetik lalu dilimpahi Haba (High Boson) dari Alam Kosong kemudian berubah menjadi partikel elektron. Maka sesudah wawu ditampakkan menjadi كَوْنٌ (keberadaan), melalui proses يَكُوْنُ (Dia jadikan ada). Seluruh keberadaan disebut Pohon Keberadaan (شَجَرَةُ الْكَوْن)
3. PENCIPTAAN ALAM JAWALIYYAH
Pada hari Selasa terjadi proses penciptaan Alam Jawaliyyah, yaitu Allah menciptakan Ma'âdin atau Dzarroh atau atom.
وَالذَّارِيَاتِ ذَرْوًا
Demi (angin) yang menerbangkan kumpulan atom dengan kuat.
وَمَا يَعْزُبُ عَن رَّبِّكَ مِن مِّثْقَالِ ذَرَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ وَلَا فِى ٱلسَّمَآءِ وَلَآ أَصْغَرَ مِن ذَٰلِكَ وَلَآ أَكْبَرَ إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
Artinya:
Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar atom di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak pula yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh). (QS. Yunus: 61)
Dzarroh = Al Ma'âdin = Atom
Dzarroh diartikan atom, mengikuti pendapat Imam Asy'ari
Gaya Tarik Coloumb antara elektron dan Proton menyebabkan terbentuknya atom.
Proton 1 + elektron 1= protium (Hidrogen 1)
Proton 1 + Neutron 1 + elektron 1 = deuterium ( Hidrogen 2)
Proton 1 + Neutron 2 + elektron 1= tritium (Hidrogen 3).
Hidrogen + Hidrogen = Hidrogen 2 (detrium), neutrino dan positron.
Hidrogen 2 + Hidrogen 1 = Helium 4 dan pancaran Sinar Gamma
Hidrogen 2 + Hidrogen 2 = Helium 4
Helium 3 + Helium 4 = Berilium dan pancaran Sinar Gamma
Berilum mengeluarkan neutrino maka menjadi Litium.
Berilum + elektron 1= Boron
Boron + elektron 1 = Carbon
Carbon + elektron 1 = Nitrogen
Nitrogen + elektron 1= Oksigen
4. PENCIPTAAN ALAM UNSURI
Pada hari rabu tercipta unsur api, unsur udara, dan unsur air. Maka Alam Jawaliyyah berada di tengah dan Alam Unsuri berada di sekelilingnya.
CH4 + 2O2 = CO2 + 2H2O
Carbon + Hidrogen 4 = CH4 (gas metana)
CH4 + 2O2 + Thobî'ât Panas & Thabi’at Kering = Api
Api yang menyelimuti Alam Jawaliyyah kemudian berubah menjadi gas dan air.
CO2 + Thabi’ât Panas & Thobî'ât Basah = menjadi gas yang menyelimuti Alam Jawaliyyah
2H2O + Thabi’at Dingin + Thobî'ât Basah = menjadi laut yang naik ke atas, tertarik oleh Arsy, sehingga Arsy berada di atas aiِr
وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ وَّكَانَ عَرْشُهٗ عَلَى الْمَاۤءِ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ۗ
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan ‘Arsy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya. (QS. Hud: 7)
وَلَا رَطْبٍ وَّلَا يَابِسٍ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
Tidak ada sesuatu yang basah maupun yang kering, melainkan tertulis dalam Kitab yang nyata. (QS. Al An'am: 59).
Saat sebagian besar Alam berupa gas. Di tengahnya terdapat Alam Jawaliyyah yang terus mengalami perubahan menjadi kumpulan galaksi bintang. (Proses penciptaan galaksi bintang cukup panjang, dianggap cukup)
5. PENCIPTAAN ALAM ISTIHÂLAH
Falak Adnâ
Allah menjadikan lapisan 4 Thobî'ât menjadi 3 bagian.
Inilah Alam Thobi'i yang berada di dalam Samâid Dunyâ (Galaksi Bima Sakti).
4 Thobî'ât masuk ke dalam Alam Unsuri, maka dari penyatuan tersebut tercipta 3 Falak Adnã.
Masing-masing pecah menjadi 4 zodiak
وَٱلسَّمَآءِ ذَاتِ ٱلْبُرُوجِ
Demi langit yang mempunyai gugusan bintang,
Bagian 1
1. Allah menciptakan Zodiak Aries dari Thobî'ât Panas dan Kering
2. Allah menciptakan Zodiak Taurus dari Thobî'ât Dingin dan Kering
3. Allah menciptakan Zodiak Gemini dari Thobî'ât Panas dan Basah
4. Allah menciptakan Zodiak Cancer dari Thobî'ât Dingin dan Basah
Bagian 2
5. Allah menciptakan Zodiak Leo dari Thobî'ât Panas dan Kering
6. Allah menciptakan Zodiak Virgo dari Thobî'ât Dingin dan Kering
7. Allah menciptakan Zodiak Libra dari Thobî'ât Panas dan Basah
8. Allah menciptakan Zodiak Scorpio dari Thobî'ât Dingin dan Basah dan Basah
Bagian 3
9. Allah menciptakan Zodiak Sagitarius dari Thobî'ât Panas dan Kering
10. Allah menciptakan Zodiak Capricorn dari Thobî'ât Dingin dan Kering
11. Allah menciptakan Zodiak Aquarius dari Thobî'ât Panas dan Basah
12. Allah menciptakan Zodiak Pisces dari Thobî'ât Dingin dan Basah
Falak Al Atlas
Allah menciptakan Falak Al Atlas yaitu Orbit Tak Berbintang.
Falak Al Atlas ini memisahkan antara Orbit berbintang satu dengan lainnya. Sehingga tercipta Galaksi- Galaksi. Antara Galaksi satu dengan Galaksi lainnya dipisahkan oleh Falak Al Atlas.
Kumpulan Bintang menjadi Gugus Bintang atau Rasi Bintang (الْبُرُوْج)
Kumpulan Gugus Bintang membentuk Galaksi (كَوْكَب)
Kumpulan Galaksi membentuk Gugus Galaksi atau Cluster (الْكَوَاكِبُ) Kumpulan Cluster membentuk Super Cluster (جمع الكواكب), semua itu berada dalam Gelembung Bola Langit atau Univers (السَّمَاء) yang dalam Dimensi Alam Goib terdiri dari lapisan - lapisan yaitu mencapai 7 lapis Langit (سَبْعَ سَمَاوَاتِ)
Setelah berjalan selama 54. 000 tahun, kemudian Allah menciptakan Dar ad Dunyâ, melalui tahap penciptaan dua bagian yang akhirnya menyatu.
Bagian 1, Ruh Api dibungkus oleh Ruh Angin
Bagian 2. Ruh Tanah terkandung di dalam Ruh Air.
Jauhar Fard- Jauhar Murokkab- Ma'âdin di dalam bagian 1 membentuk magma pembentuk Bumi.
Jauhar Fard- Jauhar Murokkab- Ma'âdin di dalam bagian 2 menjadi Awan Molekul yang kaya dengan Unsur-unsur Hayati. Awan Molekul tersebut mengelilingi Bintang atau magma pembentuk Bumi yaitu penciptaan bagian 1. Di dalam Awan Molekul tersebut, Unsur- unsur Hayati mendapatkan pancaran Hayyun dari Lathōiful Muhammadiyyah yang memenuhi Awan Molekul, maka pancaran yang memenuhi Awan Molekul tersebut disebut Ruh Rohmaaniy. Dengan adanya Ruh Rohmâni maka Kumpulan Unsur Hayati dalam Awan Molekul, membentuk susunan berbagai jenis Asam Amino.
Awan Molekul semakin bertambah berat, maka ia semakin turun mendekati magma pembentuk Bumi.
Penciptaan Bumi pada Hari Kamis.
Lalu separuh Awan Molekul yaitu bagian bawahnya tertarik Gravitasi dan turun sebagai Hujan Molekul. Maka tercipta lautan yang
mendidih menyelimuti magma pembentuk Bumi.
أَلَمْ نَجْعَلِ ٱلْأَرْضَ كِفَاتًا
Artinya: Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul, (QS. Al Mursalat: 25)
kata كِفَاتًا pada ayat tersebut; ada yang mengartikan tempat berkumpul dan ada yang mengartikan Gravitasi.
Lalu Besi menabrak Bumi, maka masuk ke dalam Bumi, sedangkan materi - materi yang ringan naik ke atas.
وَاَنْزَلْنَا الْحَدِيْدَ فِيْهِ بَأْسٌ شَدِيْدٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ مَنْ يَّنْصُرُهٗ وَرُسُلَهٗ بِالْغَيْبِۗ اِنَّ اللّٰهَ قَوِيٌّ عَزِيْزٌ ٢٥
Kami menurunkan besi yang mempunyai kekuatan hebat dan berbagai manfaat bagi manusia agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun (Allah) tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa. (QS. Al Hadid : 25)
Lautan menjadi buih yang terus bertambah sehingga dari kumpulan buih tersebut tercipta daratan yang membungkus Bintang di dalamnya, maka ia sudah disebut Bumi.
6. PENCIPTAAN ALAM AJSÂM
Penciptaan Bumi pada Hari Jum'at beserta penciptaan Tumbuhan dan Hewan.
Separuh Awan Molekul yang masih ada menjadi Hujan Molekul yang menyebabkan tercipta lautan di atas daratan tersebut. Maka jadilah sebagian daratan dan sebagian besar lautan. Berbarengan selama Hujan turun, terjadi kebocoran pada tanah di bawah laut yang disebut Hidrothermal, maka berbagai jenis Unsur dari lahar Panas di dalam Bumi keluar dan masuk ke dalam lautan. Unsur dari Hujan Awan bergabung membentuk sel. Bumi memancarkan Ruh Jasmani dan Awan memancarkan Ruh Rohmâni yang menyatu dalam setiap penciptaan sel pembentuk makhluk hidup.
Selama Hujan Molekul dan Hidrothermal berlangsung, berbarengan pula di dalam lautan terjadi proses penciptaan Al Muwalladât ( makhluk- makhluk yang dilahirkan) melalui tahapan dari penciptaan benda-benda tak bergerak, tetumbuhan, hingga penciptaan hewan-hewan, semua itu terjadi selama 71.000 tahun sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Futuhat Al Makiyyah jilid 1 karya Ibnu Arobi
Syekh Jalaluddin Ar Rumi berkata: Langit adalah maskulin sedangkan Bumi adalah feminin, maka ketika Langit memancarkan unsur kehidupan menyebabkan hidupnya Bumi.
Hujan dari Awan Molekul ibarat pancaran mani sedangkan Hidrothermal pada Bumi ibarat cairan pelumas yang menyambut kehadiran pancaran Langit. Lalu hiduplah segala jenis makhluk di Bumi.
Koleksi artikel Kanti Suci Project