Allah tidak akan merubah nasib (seseorang) suatu kaum apabila ia tidak ingin atau mau merubah nasibnya sendiri
Allah
tidak akan merubah nasib (seseorang) suatu kaum apabila ia tidak ingin atau mau
merubah nasibnya sendiri (QS. Ar-Ra’d : 11).
Janganlah
hidup di dalam ketakutan terhadap ketidak-mungkinan, Hiduplah di dalam harapan
baik dan optimisme terhadap yang mungkin. Kegagalan hanya terjadi bila kita
menyerah.
Ar-Ra'd, Ayat 11 :
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ
بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِۗ اِنَّ اللّٰهَ
لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ
اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗۚ وَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ
١١
lahû
mu‘aqqibâtum mim baini yadaihi wa min khalfihî yaḫfadhûnahû min amrillâh,
innallâha lâ yughayyiru mâ biqaumin ḫattâ yughayyirû mâ bi'anfusihim, wa idzâ
arâdallâhu biqaumin sû'an fa lâ maradda lah, wa mâ lahum min dûnihî miw wâl
Artinya :
Baginya
(manusia) ada (malaikat-malaikat) yang menyertainya secara bergiliran dari
depan dan belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah
tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri
mereka. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak ada yang
dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Tafsir Tahlili :
Tidak
saja mengetahui sesuatu yang tersembunyi di malam hari dan yang tampak di siang
hari, Allah, melalui malaikat-Nya, juga mengawasinya dengan cermat dan teliti.
Baginya, yakni bagi manusia, ada malaikat-malaikat yang selalu menjaga dan
mengawasi-nya secara bergiliran, dari depan dan dari belakangnya. Mereka
menjaga dan mengawasinya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah Yang Mahakuasa
tidak akan mengubah keadaan suatu kaum dari suatu kondisi ke kondisi yang lain,
sebelum mereka mengubah keadaan diri menyangkut sikap mental dan pemikiran
mereka sendiri. Dan apabila,yakni andai kata,Allah menghendaki keburukan
terhadap suatu kaum dan ini adalah hal yang mustahil bagi Allah-maka tak ada
kekuatan apa pun yang dapat menolaknya dan tidak ada yang dapat menjadi
pelindung bagi mereka selain Dia.
Dalam
surat Ar-Rad ayat 11, Allah SWT berfirman tentang manusia yang diiringi
malaikat sepanjang hari. Ayat ini juga menegaskan bahwa nasib seseorang
ditentukan sendiri oleh dirinya. Allah SWT tidak merubah nasib, kecuali atas
usaha orang itu sendiri.
Surat
Ar-Rad adalah surah ke-13 dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri atas 43 ayat dan
termasuk golongan surat Makkiyah. Ar-Rad memiliki arti Guruh (Petir), sesuai
dengan ayat ke-13 tentang petir yang bertasbih sambil memuji-Nya.
Pada
ayat 11 surat Ar-Rad, Allah SWT menjelaskan adanya malaikat yang menemani
setiap manusia. Malaikat ini memiliki tugas khusus untuk mengawasi segala
gerak-gerik yang dilakukan manusia itu sendiri.
Tak
hanya itu, pada ayat 11 juga menegaskan bahwa nasib seseorang ditentukan oleh
usahanya sendiri. Allah SWT bahkan tidak akan mengubah nasib suatu kaum, jika
bukan kaum tersebut yang mengubahnya. Nasib ini berlaku bagi kebaikan dan juga
keburukan yang mereka perbuat.
Surat Ar-Ra'd Ayat 11
لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ
مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ
ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ
أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ
مِن وَالٍ
Lahụ
mu'aqqibātum mim baini yadaihi wa min khalfihī yaḥfaẓụnahụ min amrillāh,
innallāha lā yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirụ mā bi`anfusihim, wa iżā
arādallāhu biqaumin sū`an fa lā maradda lah, wa mā lahum min dụnihī miw wāl
Artinya
: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di
muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya
Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada
pelindung bagi mereka selain Dia.
Tafsir Surat Ar-Rad Ayat 11
Tafsir
Kementrian Agama (Kemenag)
Menurut
tafsir Kemenag, surat Ar-Rad ayat 11 menjelaskan tentang kuasa Allah SWT yang
Maha Mengetahui. Tidak saja mengetahui sesuatu yang tersembunyi di malam hari
dan yang tampak di siang hari, Allah SWT, melalui para malaikat-Nya, juga
mengawasi dengan cermat dan teliti.
Bagi
manusia, ada malaikat-malaikat yang selalu menjaga dan mengawasi-Nya secara
bergiliran, dari depan dan dari belakangnya. Mereka menjaga dan mengawasinya
atas perintah Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT yang Maha Kuasa tidak akan
mengubah keadaan suatu kaum dari suatu kondisi ke kondisi yang lain, sebelum
mereka mengubah keadaan diri menyangkut sikap mental dan pemikiran mereka
sendiri.
Dan
apabila, andaikata, Allah SWT menghendaki keburukan terhadap suatu kaum -dan
ini adalah hal yang mustahil bagi Allah- maka tak ada kekuatan apa pun yang
dapat menolaknya dan tidak ada yang dapat menjadi pelindung bagi mereka selain
Dia.
Tafsir Al-Mishbah
Ulama
tafsir Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menjelaskan bahwa sesungguhnya
Allah-lah yang memelihara kalian (manusia). Setiap manusia memiliki sejumlah
malaikat yang bertugas -atas perintah Allah SWT- untuk menjaga dan
memeliharanya.
Mereka
ada yang menjaga dari arah depan dan ada juga yang menjaga dari arah belakang.
Demikian pula, Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu bangsa dari susah
menjadi bahagia, atau dari kuat menjadi lemah, sebelum mereka sendiri mengubah
apa yang ada pada diri mereka sesuai dengan keadaan yang akan mereka jalani.
Apabila
Allah SWT telah berkehendak memberikan bencana kepada suatu bangsa, tidak akan
ada seorang pun yang dapat melindungi mereka dari bencana itu. Tidak ada
seorang pun yang mengendalikan urusan kalian hingga dapat menolak bencana itu.
Tafsir al-Jalalain
Dalam
tafsir al-Jalalain yang disusun oleh Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin
as-Suyuthi, surat Ar-Rad ayat 11 menjelaskan tentang, (Baginya) manusia (ada
malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran) para malaikat yang
bertugas mengawasinya (di muka) di hadapannya (dan di belakangnya) dari
belakangnya (mereka menjaganya atas perintah Allah SWT) berdasarkan perintah
Allah SWT, dari gangguan jin dan makhluk-makhluk yang lainnya.
(Sesungguhnya
Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum) artinya Dia tidak mencabut dari
mereka nikmat-Nya (sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka
sendiri) dari keadaan yang baik dengan melakukan perbuatan durhaka.
(Dan
apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum) yakni menimpakan azab
(maka tak ada yang dapat menolaknya) dari siksaan-siksaan tersebut dan pula
dari hal-hal lainnya yang telah dipastikan-Nya (dan sekali-kali tak ada bagi
mereka) bagi orang-orang yang telah dikehendaki keburukan oleh Allah (selain
Dia) selain Allah sendiri (seorang penolong pun) yang dapat mencegah datangnya
azab Allah terhadap mereka.
Tafsir Al-Thabari
Dalam
buku Jami' al-Bayan fi Ta'wil Al-Qur'an, tafsir yang disusun Imam Abu Ja'far
Muhammad bin Jarir ath-Thabari menjelaskan bahwa setiap manusia selalu
didampingi oleh malaikat pada siang-malam yang silih berganti. Malaikat siang
datang, pada saat itu juga malaikat malam meninggalkan seseorang. Saat sore,
malaikat siang pergi sedangkan malaikat malam mulai datang. Menurut sebagian
ulama, malaikat yang silih berganti ini bernama malaikat hafadzah.
Ayat
11 pada surat Ar-Rad juga menjelaskan bahwa semua orang itu dalam kebaikan dan
kenikmatan. Allah SWT tidak akan mengubah kenikmatan-kenikmatan seseorang
kecuali mereka mengubah kenikmatan menjadi keburukan sebab perilakunya sendiri
dengan bersikap zalim dan saling bermusuhan kepada saudaranya sendiri.
Kanti
Suci Project