APA BEDANYA ILMU PENGETAHUAN DAN MAKRIFAT ?
Ilmu mengenalkan hamba tentang Allah, Sedangkan Makrifat mengantarkan hamba wusul, sadar, dekat dan akrab dengan Allah.
Syarat untuk mencapai makrifat billah itu bukan pandai atau luas pengetahuannya, karena kalau itu sebagai syarat maka semakin pandai seseorang maka semakin dia bermakrifat kepada Allah, kenyataan semakin pandai manusia semakin dia bingung dengan keberadaan Tuhan.
Ilmu diperoleh dari panca indera sedangkan makrifat kepada Tuhan diperoleh lewat Qalbu (hati).
Makrifat kepada Tuhan tidak diperoleh dengan membaca dan mendengar, itulah sebabnya walaupun belajar banyak dari buku-buku tasawuf atau mengambil jurusan master tasawuf sekalipun di universitas tidak akan menjamin untuk mencapai tahap makrifat kepada Tuhan.
Pengetahuan tasawuf yang membahas tentang makrifat kepada Tuhan yang merupakan pengalaman dari Para Guru mursyid hanya bisa menjelaskan kita tentang apa itu makrifat tapi tidak akan pernah bisa membawa kita kepada pengalaman bermakrifat kepada Allah.
Makrifat adalah kondisi ruhani dimana seorang hamba sadar, dekat dan akrab dengan Tuhan-Nya tanpa keraguan sedikitpun yang sedang disembah dan sedang dipuja tersebut adalah Allah bukan yang lainnya, bukan sajadah atau dinding mesjid bukan pula ka’bah dan nafsunya.
Bahkan Imam Junaidi Al-Baghdadi ketika ditanya, apakah Beliau melihat Tuhan yang disembah dalam ibadah ?
Beliau menjawab, “Kami tidak menyembah Tuhan yang tidak kami lihat”.
Pengalaman-pengalaman ruhani para Mursyid yg kamil hanya bisa dicapai lewat mujahadah, berperang melawan diri sendiri hawa nafsunya, melawan setan yang bersemayam dalam dada setiap manusia tanpa kecuali.
Mujahadah berupa dzikir, bershalawat, puasa dan berbagai kegiatan riyadhoh yang bersifat ubudiyah kepada Allah dengan bimbingan guru mursyidnya Al Ghouts itulah yang mengantarkan hamba kepada Allah dan Allah berkenan memberikan karunia berupa kasyaf, musyahadah, Makrifat billah yaitu mengenal Dzat Allah yang Maha Tinggi, Maha Agung dan Maha Segala Maha.
Al Faatihah ...
Mujahadah ...
Sumber referensi postingan di FB bapak Ahmad Dimyati Wahidiyah Bogor