Feminisme
Feminisme (tokohnya disebut Feminis) adalah sebuah gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria.
Feminisme merupakan gerakan dan keyakinan atau ideologi akan pentingnya mencapai kesetaraan dalam aspek sosial, ekonomi, dan politik di antara kedua jenis kelamin terutama pada perempuan.
Pada umumnya, banyak orang awam yang mengaitkan feminisme dengan kesetaraan gender serta perempuan. Beberapa yang lain memahaminyaa sebagai suatu istilah yang mengacu pada ketidakadilan terhadap perempuan untuk memiliki kesempatan yang sama di masyarakat yang cenderung dikendalikan oleh para pria atau dikenal pula dengan patriarki.
Menurut Cambridge Dictionaries, feminisme dapat dilihat sebagai keyakinan bahwa perempuan harus diberikan hak, kekuasaan, dan peluang yang sama dengan pria dan diperlakukan dengan cara yang sama, atau rangkaian aktivitas yang dimaksudkan untuk mencapai kondisi ini.
Menurut Meridian-Webster Dictionary, feminisme mengacu pada teori kesetaraan politik, ekonomi, dan sosial antara jenis kelamin. Sedangkan menurut Encyclopedia Britannica, feminisme adalah keyakinan dalam kesetaraan sosial, ekonomi, dan politik dari kedua jenis kelamin.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa feminisme merupakan sekelompok gerakan dan ideologi yang bertujuan untuk merumuskan, membentuk, dan mempertahankan hak politik, ekonomi, dan sosial yang setara bagi perempuan.
Meskipun tidak ada definisi pasti mengenai feminisme, tetapi feminisme bertujuan untuk mengakhiri diskriminasi gender dan mewujudkan kesetaraan gender.
Sejarah Feminisme
Selama berabad-abad, perempuan telah berjuang untuk mencapai kesetaraan dan melawan berbagai bentuk penindasan dan diskriminasi dalam berbagai aspek kehidupan.
Dilansir dari laman History Channel, sejarah feminisme dimulai dengan pemikiran Plato tentang kesetaraan gender di Yunani Kuno.
Sejumlah tokoh dan penulis seperti Christine de Pizan, Margaret Cavendish, dan Mary Wollstonecraft mengangkat isu-isu kesetaraan perempuan selama berbagai periode sejarah.
Abigail Adams, istri Presiden John Adams, menekankan pentingnya akses perempuan terhadap pendidikan, properti, dan hak pilih.
Gerakan feminisme benar-benar mengambil alih pada Konvensi Seneca Falls tahun 1848, ketika tokoh seperti Elizabeth Cady Stanton dan Lucretia Mott mengeluarkan Deklarasi Sentimen yang mengajukan hak pilih perempuan.
Gerakan hak suara perempuan mulai berkembang, dan pada tahun 1920, Amandemen Ke-19 memberikan hak suara kepada perempuan di Amerika Serikat.
Perempuan juga mulai berperan lebih aktif dalam dunia kerja, terutama selama dan setelah Perang Dunia II, yang membuka jalan bagi peningkatan partisipasi perempuan dalam ekonomi dan permintaan untuk upah yang setara.
Gerakan feminisme gelombang kedua ditandai oleh karya-karya seperti "The Feminine Mystique" oleh Betty Friedan dan upaya seperti Amendment Hak Sama dan Roe v. Wade.
Namun, kritik menyatakan bahwa gerakan feminisme, terutama gelombang kedua, tidak selalu memperhatikan perempuan dari beragam latar belakang, seperti perempuan berkulit warna, lesbian, imigran, dan minoritas agama.
Pada tahun 2010-an, gerakan #MeToo muncul sebagai respons terhadap pelecehan seksual dan "budaya pemerkosaan," yang menegaskan bahwa perjuangan feminis masih relevan.
Pada tahun 2017, Women's March menjadi protes massal yang menyoroti isu-isu hak perempuan, hak sipil, dan hak asasi manusia pada awal kepresidenan Donald Trump.
Demonstrasi ini melibatkan jutaan orang di berbagai kota di seluruh dunia, memberikan suara kuat bagi hak perempuan di seluruh dunia.
Gelombang Feminisme
Dikutip dari laman Human Right Careers, terdapat banyak jenis feminisme yang dibagi menjadi "gelombang." Gelombang ini membentuk sebuah alur sejarah yang diuraikan menjadi empat gelombang.
1. Gelombang Pertama
Gelombang pertama feminisme pada akhir abad ke-19 merupakan gerakan politik awal di dunia Barat yang memainkan peran penting dalam perjuangan hak-hak perempuan.
Setelah bertahun-tahun melakukan aktivisme, Kongres Amerika Serikat akhirnya mengesahkan Amandemen Ke-19 pada tahun 1920, yang memberikan hak pilih kepada perempuan
Tujuan utama dari gelombang pertama feminisme yaitu mendorong masyarakat untuk mengakui bahwa perempuan adalah manusia, bukan properti. Akan tetapi, fokus gelombang ini hanya tertuju pada hak perempuan kulit putih saja.
2. Gelombang Kedua
Gelombang kedua terjadi pada tahun 1960-an dan 1970-an, membangun landasan dari gelombang pertama dan menggugat peran perempuan dalam masyarakat.
Aktivis dalam gelombang ini mulai mempertanyakan peran gender dan peran keluarga yang tradisional.
Gelombang ini melahirkan tiga jenis utama feminisme yaitu feminisme mainstream/liberal, feminisme radikal, dan feminisme budaya.
Ketiga jenis feminisme tersebut berfokus pada reformasi institusi, perubahan mendasar dalam struktur sosial, dan penekanan pada esensi perempuan yang berbeda dari laki-laki.
3. Gelombang Ketiga
Gelombang ketiga feminisme muncul pada tahun 1990-an, setelah kesuksesan institusional gelombang kedua. Gerakannya mencakup elemen-elemen seperti "The Vagina Monologues," Guerilla Girls, dan punk rock riot grrls.
Gelombang ini mencakup gagasan tentang kebebasan individu, penerimaan berbagai identitas, dan memberikan perhatian pada isu-isu seperti seksualitas.
Gelombang ini juga lebih sadar akan isu-isu rasial dalam feminisme, dan konsep "intersectionality" menjadi penting. Internet memungkinkan pertukaran ide dari feminis di seluruh dunia, memperluas gerakan feminisme.
4. Gelombang Keempat
Gelombang keempat feminisme masih dalam perdebatan, dengan beberapa berpendapat bahwa kita masih berada dalam gelombang ketiga yang terus berkembang.
Namun, dengan munculnya Gerakan #MeToo dan peningkatan serangan terhadap hak-hak perempuan, banyak yang percaya bahwa kita sedang mengalami gelombang baru.
Gelombang ini sangat terpengaruh oleh aktivisme media sosial dan terus mengejar inklusivitas dan pertanyaan sulit tentang arti pemberdayaan, kesetaraan, dan kebebasan.
Gelombang keempat semakin memperhatikan isu-isu seperti hak-hak transgender dan intersectionality.
Demikian penjelasan mengenai feminisme. Meskipun tidak ada definisi pasti mengenai feminisme, tetapi dapat disimpulkan bahwa feminisme adalah gerakan yang berkomitmen untuk mencapai kesetaraan gender dan mengakhiri diskriminasi terhadap perempuan.
Kanti Suci Project