Kenalilah Orang Bodoh ?
Orang bodoh dalam bahasa Indonesia mengacu pada seseorang yang kurang cerdas, tidak memiliki pengetahuan, atau tidak bijaksana. Istilah ini bisa merujuk pada berbagai tingkatan ketidakpahaman, mulai dari ketidaktahuan sederhana hingga ketidakmampuan memahami konsep yang kompleks. Dalam konteks yang lebih luas, bodoh juga bisa merujuk pada sikap atau perilaku yang tidak bijaksana, tidak rasional, atau kurang pertimbangan.
Berikut adalah beberapa ciri yang sering dikaitkan dengan orang bodoh :
1. Merasa paling benar.
Cenderung menganggap pendapat atau pemikiran mereka sendiri adalah yang paling benar, tanpa mempertimbangkan sudut pandang orang lain.
2. Menyepelekan orang lain.
Meremehkan kemampuan atau pengetahuan orang lain, seringkali tanpa alasan yang jelas.
3. Tidak mau belajar.
Enggan menerima informasi baru atau belajar dari pengalaman, termasuk kesalahan yang pernah dilakukan.
4. Berbicara tanpa berpikir.
Sering berbicara tanpa pertimbangan, tanpa memikirkan dampak atau kebenaran dari perkataan mereka.
5. Sulit memahami orang lain.
Tidak mampu memahami atau menghargai perspektif orang lain, seringkali karena kurangnya empati.
6. Mengulang kesalahan yang sama.
Tidak belajar dari kesalahan masa lalu, sehingga terus melakukan tindakan yang sama berulang kali.
7. Mudah percaya pada informasi yang salah.
Kurang kritis dalam menerima informasi, mudah terpengaruh oleh berita palsu atau klaim yang tidak terbukti.
8. Marah tanpa alasan yang jelas.
Mudah tersulut emosi, bahkan tanpa penyebab yang jelas atau proporsional.
Penting untuk diingat bahwa istilah bodoh bisa jadi merendahkan dan menyakitkan. Lebih baik menggunakan bahasa yang lebih netral dan fokus pada perilaku atau sikap spesifik yang ingin dikritik. Misalnya, daripada mengatakan orang itu bodoh, lebih baik mengatakan dia membuat keputusan yang tidak bijaksana atau dia kurang memahami situasi ini.
قال الإمام الشافعي: مَا جَادَلْتُ عَالِمًا إِلَّا غَلَبْتُهُ وَلَا جَادَلْتُ جَاهِلًا إِلَّا غَلَبَنِي
Artinya, “Setiap kali berdebat dengan kelompok intelektual, aku selalu menang. Tetapi anehnya, kalau berdebat dengan orang bodoh, aku kalah tanpa daya.”
BACA DISINI :
Berdebat Dengan Orang Bodoh
https://kantisuci.blogspot.com/2025/06/berdebat-dengan-orang-bodoh.html
Ucapan Imam Syafi’i ini dikutip dari Mafahim Yajibu an Tushahhah karya Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki, Surabaya, Haiatus Shafwah Al-Malikiyyah, tanpa catatan tahun, halaman 340. Kutipan ini diangkat oleh Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki ketika membahas masalah maulid di tengah segelintir orang yang ngotot membid’ahkan peringatan maulid karena gagal paham.
Gagal paham macam ini yang membuat diskusi sering kali tidak sambung. Satu bicara apa. Siapa bicara apa. Gagal paham ini tidak jarang membuat lelah teman diskusi.
Menurut buku Nilai-Nilai dan Praktik Moderasi Beragama Berbasis Kearifan Lokal di Sumatera Utara, Dr. H. Sumper Mulia Harahap, M.Ag, dkk, (2022: 79), orang bodoh adalah seseorang yang tidak memiliki ilmu tentang sesuatu hal. Hal ini merupakan sifat yang paling buruk, sehingga tidak seorangpun mau diberi sifat bodoh.
Kebodohan juga termasuk musibah yang paling besar di antara musibah yang lain. Pemicu kebodohan antara lain karena seseorang berpaling dari ilmu-ilmu yang bermanfaat dan tidak dapat mengendalikan hawa nafsunya.
Orang bodoh dapat diidentifikasi melalui kepribadiannya. Agar lebih jelasnya, di bawah ini merupakan ciri-ciri orang bodoh :
1. Menyepelekan Kemampuan Orang Lain.
Orang bodoh kerap menyepelekan kemampuan orang lain. Hal ini disebabkan dirinya merasa paling unggul dari yang lainnya. Padahal boleh jadi seseorang yang dianggap remeh memiliki keterampilan maupun keahlian di atasnya.
2. Tidak Mau Belajar dari Kesalahan.
Sifat bodoh dapat dimiliki oleh seseorang yang seringkali mengulangi kesalahan yang sama. Sebab, tipe ini tidak mau belajar dari tindakan yang pernah dilakukannya.
Meskipun telah berjanji untuk tidak mengulanginya lagi, orang bodoh tidak akan terlalu mengindahkan pernyataannya tersebut. Faktor superior, kurangnya kesadaran diri, dan tidak acuh menjadikannya masa bodoh terhadap suatu persoalan.
3. Merasa Paling Pintar.
Orang bodoh akan merasa paling pintar. Adanya anggapan bahwa tidak ada yang lebih pintar dari dirinya merupakan awal dari sifat buruk lainnya, seperti halnya sombong dan angkuh.
Pada realitanya, orang bodoh hanya ingin terlihat pintar. Padahal sebetulnya dirinya belum tentu memahami sepenuhnya tentang suatu bidang ilmu. Rasa tidak ingin dikalahkan menjadi pendorong kuat bagi orang bodoh untuk bertindak demikian.
Enam Ciri Orang Bodoh.
Rasanya tidak ada satupun manusia di muka bumi ini yang ingin menjadi bodoh. Tujuan datangnya agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah ﷺ sejatinya dalam rangka untuk meluruskan tradisi-tradisi menyimpang yang dilakukan oleh orang-orang jahiliyah. Artinya, Islam tidak pernah menghendaki manusia menjadi bodoh.
Namun meskipun begitu, Islam memiliki pandangan sendiri tentang siapa yang disebut dengan orang bodoh. Orang bodoh bukanlah orang yang tidak memiliki prestasi akademik sama sekali ataupun yang memiliki IQ di bawah rata-rata. Lalu, bagaimana ciri-ciri orang bodoh menurut Islam?
Syekh Nasr bin Muhammad bin Ibrahim as-Samarkandy menerangkan bahwa ada enam ciri-ciri orang bodoh:
(قال حكيم من الحكماء) ست خصال يعرف بهن الجاهل أحدها الغضب في غير شيئ الجهل والثاني الكلام في غير نفع والثالث العطية في غير موضع والرابع إفشاء السر عند كل أحد والخامس الثقة بكل إنسان والسادس أن لا يعرف صديقه من عدوه
Artinya: "Orang bijak berkata, ada enam ciri-ciri orang bodoh. Pertama marah tanpa sebab, kedua berbicara tanpa ada manfaatnya, ketiga memberikan sesuatu tidak pada tempatnya, keempat mengumbar rahasia kepada siapapun, kelima mudah percaya kepada siapapun, dan keenam tidak mampu membedakan mana teman dan mana musuh" (Syekh Nasr bin Muhammad bin Ibrahim as-Samarkandy, Tanbihul Ghafilin, [Dar al-Ilm] Hlm. 77)
Pertama, marah tanpa alasan yang jelas. Mukmin yang cerdas tidak akan mudah marah. Mukmin yang cerdas adalah mukmin yang bijaksana, yang mampu mengendalikan amarah.
Lebih lanjut lagi, Rasulullah ﷺ pernah bersabda :
ليس الشديد بالصرعة ولكن الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب
Artinya: "Orang yang kuat itu tidak ditunjukkan dengan pertarungan, orang yang kuat adalah orang yang mampu menguasai dirinya saat marah" (HR Ahmad)
Kedua, berbicara yang tidak bermanfaat. Mukmin yang cerdas tidak akan berbicara yang tidak ada faedahnya. Ia selalu berusaha untuk berbicara selama ada manfaatnya, baik manfaat di dunia maupun akhirat. Ia juga tahu kapan ia harus berbicara dan kapan harus diam.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdullah, Rasulullah ﷺ bersabda :
إن من أحبكم إلى الله وأقربكم مني يوم القيامة أحاسنكم أخلاقا، وإن أبغضكم إلى الله وأبعدكم مني الثَّرثَارُون والمُتَشَدّقُون وَالْمُتَفَيْهِقُوْنَ
Artinya: "Sesungguhnya yang paling mencintai Allah dan yang paling dekat denganku di hari kiamat adalah yang terbaik akhlaknya di antara kalian. Dan yang paling dibenci Allah dan yang paling jauh dariku adalah yang banyak berceloteh (berkata-kata yang keluar dari kebenaran), yang banyak berkata hal-hal yang tidak penting, dan yang banyak mengisi mulut dengan hal-hal yang tidak benar" (HR Tirmidzi)
Ketiga, Ciri orang bodoh yang ketiga adalah memberikan sesuatu, dalam hal ini adalah harta, tidak pada tempatnya. Orang yang cerdas akan bijak memberikan hartanya hanya kepada yang berhak saja. Umar bin Khattab pernah mengatakan bahwa kebaikan dari suatu harta ada tiga, yakni memberikan kepada kebenaran, mendapatkannya dengan cara yang benar, dan mencegahnya dari kebatilan.
Keempat, mudah mengumbar rahasia kepada siapapun. Ini adalah ciri orang yang khianat. Imam Ghazali mengatakan bahwa haram membuka rahasia teman kepada orang lain karena itu adalah bentuk pengkhianatan. Lebih lanjut lagi, beliau mengatakan bahwa batasan keharaman di sini ialah selama rahasia tersebut merupakan sesuatu yang darurat atau membahayakan.
Kelima, mudah percaya dengan siapapun. Orang yang cerdas tidak akan mudah percaya dengan sembarang orang. Orang cerdas mempunyai pertimbangan dan telaah sendiri terhadap siapapun dan apapun. Apalagi kepada seseorang yang belum dikenalnya dengan baik. Termasuk dari ciri orang bodoh adalah mudah percaya dengan suatu informasi yang belum tentu kebenarannya tanpa melakukan tabayun terlebih dahulu.
Keenam, yang menjadi ciri orang bodoh adalah tidak mampu membedakan mana teman dan mana musuh. Mukmin cerdas harus tau mana teman yang pantas untuk kita ikuti, dan tau mana musuh yang harus kita jauhi. Lebih lanjut lagi, musuh yang pertama yang perlu kita jauhi adalah Syaitan. Dalam hal memilih teman, Rasulullah ﷺ pernah bersabda :
المرء على دين خليله، فلينظر أحدكم من يخالط
Artinya: "Seseorang itu tergantung pada agama dan teman dekatnya. Maka, lihatlah dengan siapa ia bergaul" (HR Ahmad)
Kita berdoa dan memohon sebagai seorang mukmin, sudah seyogyanya kita berusaha untuk menjadi mukmin yang cerdas dan bijaksana dengan menjauhi ciri-ciri kebodohan yang disebutkan di atas.
Kanti Suci Project