Tiada Yang Mustahil Bagi Allah
Tiada Yang Mustahil Bagi Allah :
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman, "Jika Dia menghendaki sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya, 'Jadilah!' Maka jadilah sesuatu itu” (QS. Yasin: 82).
Sebesar apa pun tantangan yang kita hadapi atau seberat apa pun masalah yang terlihat, bagi Allah, semuanya mudah. Bahkan yang tampaknya mustahil bagi kita hanyalah soal kehendak Allah. Keajaiban dan kemudahan yang tak terpikirkan bisa datang jika Allah berkehendak. Sebagai hamba-Nya, kita hanya perlu berusaha, berdoa, dan bertawakal, karena Allah memiliki kekuasaan tak terbatas untuk mengubah keadaan dan menolong kita dari arah yang tak disangka-sangka.
Ketika kita menyadari bahwa tiada yang mustahil bagi Allah, hati kita menjadi tenang, penuh harapan, dan bersemangat untuk terus berjuang serta berdoa kepada-Nya.
Sebagai seorang muslim, kita harus yakin bahwasannya tidak ada yang tidak mungkin. Ketika Allah sudah berkehendak, maka semuanya bisa terjadi.
Menurut Al-Qur'an, segala sesuatu mungkin bagi Allah karena kekuasaan-Nya yang mutlak dan absolut, yang digambarkan melalui frasa "Kun Fayakun" (Jadilah, maka jadilah itu). Ketika Allah menghendaki sesuatu, Dia hanya perlu mengatakan "Jadilah!", dan hal tersebut akan terwujud tanpa perlu proses atau upaya.
Penjelasan Konsep Kun Fayakun.
1. Makna : Frasa "Kun Fayakun" secara harfiah berarti "Jadilah! Maka terjadilah!".
2. Kekuasaan Absolut : Ungkapan ini menunjukkan kekuasaan Allah yang paling sempurna atas segala sesuatu, yang tak terbatas oleh logika atau nalar manusia.
3. Dalil dalam Al-Qur'an : Konsep ini terdapat dalam beberapa ayat
Penjabaran di Al-Qur'an, antara lain :
- Surah Yasin ayat 82: "Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: 'Jadilah!' maka terjadilah ia".
- Surah An-Nahl ayat 40: "Sesungguhnya firman Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya, 'Jadilah!' Maka jadilah sesuatu itu".
- Surah Al-Baqarah ayat 117: "...dan bila Dia hendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: 'Jadilah!' Lalu jadilah ia".
Implikasi Konsep Ini
1. Ketiadaan Kemustahilan.
Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah, jika Dia berkehendak, maka terjadilah, tanpa ada batas atau halangan.
2. Sumber Kekuasaan.
Penciptaan dan pengaturan segala urusan adalah kuasa Allah, dan semua berada di bawah kekuasaan-Nya.
3. Perintah Bertawakal.
Manusia harus menyadari bahwa segala sesuatu datang dari Allah dan melakukan segala perbuatan atas nama-Nya, karena hanya Allah yang Maha merajai.
Kun fayakun" (كُن فَيَكُونُ) adalah ungkapan bahasa Arab yang berarti "Jadilah, maka jadilah" atau "Jadilah, maka itu pun terjadi". Frasa ini merujuk pada perintah Allah SWT untuk menciptakan segala sesuatu, menunjukkan kekuasaan-Nya yang mutlak dan mudah dalam mewujudkan kehendak-Nya. Ungkapan ini terdapat dalam beberapa ayat Al-Qur'an, seperti pada Surah Al-Baqarah ayat 117 dan Surah Yasin ayat 82.
Makna dan Konteks
1. Kekuasaan Penciptaan Allah.
"Kun fayakun" menegaskan bahwa Allah menciptakan alam semesta dan segala isinya dengan perintah-Nya, tanpa memerlukan perantara atau usaha.
2. Kehendak yang Tak Terbatas.
Kehendak Allah untuk mewujudkan sesuatu adalah sama dengan terwujudnya hal tersebut, menunjukkan sifat-Nya yang Maha Berkuasa dan mandiri.
3. Penyederhanaan Proses.
Frasa ini juga menyiratkan bahwa tidak ada jeda atau waktu yang diperlukan antara perintah "Jadilah!" dan terjadinya sesuatu.
Firman dalam Al-Qur'an :
- Surah Al-Baqarah ayat 117:
"Dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: 'Jadilah', maka jadilah ia."
- Surah Yasin ayat 82:
"Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: 'Jadilah!' maka terjadilah ia."
Kun fa yakun…Jadilah ! Maka jadilah sesuatu itu.
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضَ بِا لْحَـقِّ ۗ وَيَوْمَ يَقُوْلُ كُنْ فَيَكُوْنُ ۗ قَوْلُهُ الْحَـقُّ ۗ وَلَهُ الْمُلْكُ يَوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ ۗ عٰلِمُ الْغَيْبِ وَ الشَّهَا دَةِ ۗ وَهُوَ الْحَكِيْمُ الْخَبِيْرُ
“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan hak (benar), ketika Dia berkata, Jadilah! Maka jadilah sesuatu itu. Firman-Nya adalah benar dan milik-Nyalah segala kekuasaan pada waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang gaib dan yang nyata. Dialah Yang Maha Bijaksana, Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’am 6: Ayat 73)
Kun fa yakun…Jadilah ! Maka jadilah sesuatu itu :
Kun fayakun menggambarkan kebesaran Allah SWT.
إِنَّمَآ أَمْرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيْـًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia.”(QS :Yasin:82)
Secara literal, kun fayakun bermakna “‘Jadilah!’ Maka terjadilah,”, dengan kata lain lafal tersebut hendak menjelaskan begitu mudahnya Allah menciptakan segala sesuatu.
Kun fa yakun menunjukkan gambaran mengenai begitu mudahnya bagi Allah Swt. menciptakan segala sesuatu.
Akan tetapi, hal yang juga perlu dipahami adalah bahwa dalam menciptakan sesuatu Allah Swt. juga melakukan proses.
Oleh karenanya, tidak tepat jika kun fayakun dimaknai dengan mengesampingkan proses.
إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِندَ ٱللَّهِ كَمَثَلِ ءَادَمَ ۖ خَلَقَهُۥ مِن تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
(Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah kemudian berfirman kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.”(QS Ali Imran ayat 59)
Ibunda Maryam mengandung, pergi ke tempat terpencil, disuruh menggerakkan pohon.
Menurut Quraish Shihab, kun fayakun dimasukkan dalam Al-Qur’an oleh Allah sebagai penggambaran agar mudah diterima oleh akal manusia.
Allah menciptakan segala sesuatu melalui proses, namun bagi Allah proses tersebut sangatlah mudah dilakukan.
“Kalau kita berkata ‘jadilah’ perlu waktu, tapi bagi Allah SWT tidak perlu waktu. Itulah penggambaran tentang cepatnya dan berkuasanya Allah dalam menciptakan sesuatu.
Kun fa yakun ada di beberapa ayat al Quran ;
Surat Al-Mu’min ayat 68:
هُوَ ٱلَّذِى يُحْىِۦ وَيُمِيتُ ۖ فَإِذَا قَضَىٰٓ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
“Dialah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia.”
Surat An-Nahl ayat 40:
إِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَىْءٍ إِذَآ أَرَدْنَٰهُ أَن نَّقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
“Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya:”kun(jadilah)”, maka jadilah ia.”
Surat Al-Baqarah ayat 117:
بَدِيعُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۖ وَإِذَا قَضَىٰٓ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
“Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia.”
Surat Al-Imran ayat 59:
إِنَّ مَثَلَ عِيسَىٰ عِندَ ٱللَّهِ كَمَثَلِ ءَادَمَ ۖ خَلَقَهُۥ مِن تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
“Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah kemudian berfirman kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.”
Surat Maryam ayat 35:
مَا كَانَ لِلَّهِ أَن يَتَّخِذَ مِن وَلَدٍ ۖ سُبْحَٰنَهُۥٓ ۚ إِذَا قَضَىٰٓ أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُولُ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ
“Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya:”Jadilah”, maka terjadilah ia.”
Allah Swt ketika menciptakan segala sesuatu tidak ada kesulitan bagi-Nya. Sehingga dengan keyakinan itu, insyaallah doa yang kita panjatkan akan segera dikabulkan Allah Swt.
Semoga Allah SWT kabulkan doa kita dan yakinlah tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah…Kun faya kun, Jadilah maka jadilah
Yasin · Ayat 82
اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔاۖ اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ ٨٢
innamâ amruhû idzâ arâda syai'an ay yaqûla lahû kun fa yakûn
Artinya :
Sesungguhnya ketetapan-Nya, jika Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah (sesuatu) itu.
Tafsir Wajiz / Tafsir Tahlili :
Sesungguhnya urusan-Nya menciptakan segala sesuatu sangatlah mudah bagi-Nya. Apabila Dia menghendaki untuk menciptakan sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka dengan serta-merta jadilah sesuatu yang dikehendaki-Nya itu.
Artikel Kanti Suci Project