SELALU BERBUAT BAIK
Kebiasaan berbuat baik telah diajarkan dari orang tua ke kita sejak kecil. Perbuatan baik pada dasarnya merupakan suatu bentuk kasih sayang serta kepedulian kepada sesama dan lingkungan. Jika hal tersebut dilakukan secara berkala, maka Anda dapat merasakan berbagai manfaat yang baik untuk kenyamanan tubuh, jiwa dan batin.
Namun tidak dapat dipungkiri dari perbuatan baik yang kita lakukan tidak semua orang menilainya baik. Bahkan justru ada yang salah menilai perbuatan baik kita.
Akan tetapi meskipun mendapatkan kritik atau cibiran yang kurang menyenangkan jangan sampai membuat kita berhenti dalam berbuat baik. Sesungguhnya saat inilah kita sedang diuji niat dalam berbuat baik, jika dapat melaluinya insya Allah akan diberikan tempat yang terbaik disisi Allah.
Ada beberapa alasan untuk kamu terus berbuat baik :
1. Amal yang kamu lakukan adalah untuk dirimu sendiri.
Sesungguhnya setiap amal itu akan Kembali kepada yang melakukan. Kebaikan akan berbalas kebaikan dan keburukan akan berbalas keburukan. Jadi jangan bersedih ketika kebaikan yang dilakukan dibalas keburukan oleh orang lain.
Hal ini disebutkan di surat Al-Isra’ ayat 7 yang berbunyi, “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.”
2. Perkataan orang di belakangmu bisa menjadi sarana untuk menjadi lebih baik.
Orang-orang hebat memanfaatkan perkataan baik yang ditujukan untuk mereka untuk menjadi lebih baik, membuktikan dirinya lebih baik dari orang yang berbicara keburukan tersebut. Perkataan buruk menjadi sarana untuk bermuhasabah (evaluasi) karena biasanya yang bisa melihat kesalahan secara detail adalah musuh/orang yang tidak menyukai.
Imam Syafi’I berkata, “Biarlah mereka bersikap bodoh dan menghina dan tetaplah kita bersikap santun. Gaharu akan semakin wangi ketika disulut api”.
3. Pembicaraan buruk tentang dirimu bisa menjadi penggugur dosa bagimu
Kebaikan yang dilakukan secara ikhlas akan mendapatkan kebaikan tidak hanya didunia tetapi juga di akhirat. Tetapi tidak hanya sekedar dari amalan baik yang telah dilakukan akan dapat menghantarkan kepada syurga dan ridho Allah. Karena belum tentu amalan yang kita lakukan diterima oleh Allah Subhanahu wata’ala. Perkataan yang buruk kepada kitab isa menjadi bonus pahala tidak terduga jika disikapi dengan baik.
Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah mereka yang datang pada Hari Kiamat dengan banyak pahala shalat, puasa, zakat, dan haji.
Tapi di sisi lain, ia juga mencaci orang, menyakiti orang, memakan harta orang (secara bathil), menumpahkan darah, dan memukul orang lain. Ia kemudian diadili dengan cara membagi-bagikan pahalanya kepada orang yang pernah dizaliminya. Ketika telah habis pahalanya, sementara masih ada yang menuntutnya maka dosa orang yang menuntutnya diberikan kepadanya. Akhirnya, ia pun dilemparkan ke dalam neraka.” (HR Muslim, Tirmidzi, dan Ahmad).
4. Semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Perbuatan yang baik akan mendekatkan kepada sang Maha Baik. Akhlak yang baik merupakan salah satu ciri orang yang bertaqwa. Allah Subhanahu wata’ala akan memberikan banyak kebaikan kepadanya walaupun tanpa harus diminta.
Sebagaimana dalam firman Allah Surah Az-Zumar [39] : ayat 34
“Mereka memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Demikianlah balasan orang-orang yang berbuat baik,”
Ini beberapa alasan yang dapat membuatmu tegar dalam melakukan kebaikan. Bahkan sangat merugilah bagi orang yang tidak melaksanakan kebaikan. Masih banyak alasan yang lain untuk selalu berbuat baik.
BERBUAT BAIK / IHSAN
Dari Sahabat Abu Ya’la Syaddad bin Aus, dari Rasullah SAW. Beliau bersabda :
عَنْ أَبِي يَعْلَى شَدَّاد ابْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ اللهَ كَتَبَ اْلإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ . [رواه مسلم]
Terjemah hadits / ترحمة الحديث :
Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus radhiallahuanhu dari Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas segala sesuatu . Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya. (Riwayat Muslim).
Penjelasan :
Hadits ini merupakan hadits agung yang mengumpulkan pokok-pokok agama secara umum. Berlaku baik dalam perbuatan itu adalah yang sesuai dengan syariat dan akal. Dan ini berkaitan dengan kehidupan si pelaku di dunia dan akhiratnya. Yang pertama adalah kebijakan terhadap dirinya, badannya, keluarganya, saudaranya, miliknya dan orang-orang. Yang kedua adalah iman, yaitu amal kalbu, dan Islam, yaitu amal anggota badan.
Adapun sebab dikeluarkannya hadits ini adalah untuk mengoreksi perbuatan kaum Jahiliyah yang biasanya berlaku kejam dalam membunuh, yaitu dengan memotong hidung, tangan dan kaki, dan yang serupa dengan itu. Dan mereka dahulu kalau menyembelih menggunakan pisau tumpul, atau tulang, atau bambu, dan yang serupa dengan itu, yang dapat menyakiti hewan sembelihan tersebut. Karena itulah, Rasulullah SAW lalu memerintahkan supaya bersikap lembut dalam segala sesuatu.
Pelajaran yang terdapat dalam hadits / الفوائد من الحديث:
1. Syariat Islam menuntut perbuatan ihsan kepada setiap makhluk termasuk diantaranyaadalah hewan.
2.Tidak boleh menyiksa dan merusak tubuh sebagai sasaran dan tujuan, juga tidak boleh menyayat-nyayat orang yang dihukum qishash.
3. Termasuk ihsan juga berbuat baik terhadap hewan ternak dan belas kasih terhadapnya. Tidak boleh membebaninya diluar kemampuannya serta tidak menyiksanya saat menyembelihnya.