Tawakal (Pasrah Kepada Allah SWT)
Tawakal dalam bahasa Arab disebut sebagai tawakkul (توكُل) yang berarti berserah atau bersabar. Sementara dari definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, tawakal adalah berpasrah diri kepada kehendak Allah SWT serta percaya dengan sepenuh hati kepada Allah SWT (dalam penderitaan dan sebagainya).
Usaha dan doa merupakan dua hal yang wajib dilakukan seorang muslim. Namun, semua itu akan semakin lengkap dengan tawakal, atau berpasrah diri kepada Allah SWT.
Pasrah kepada Allah bukan berarti kita melepaskan semuanya tanpa adanya usaha badan untuk mencapainya. Sikap berserah diri kepada Allah juga harus disertai dengan usaha.
Islam tidak mengajarkan kepasrahan yang tidak didahului oleh usaha. Juga bukan kepasrahan yang dalam penantiannya berhenti dari berdoa.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗ اِنَّ اللّٰهَ بَا لِغُ اَمْرِهٖ ۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Artinya :
“Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.” (QS. At-Talaq 65: Ayat 3).
Yang membedakan orang yang berserah pasrah kepada Allah dengan yang tidak adalah terletak pada cara memandang, merasakan dan menyikapi apa saja yang menimpa dirinya.
Seorang yang telah berpasrah diri kepada Allah, maka ia akan selalu menjadikan Allah sebagai sumber ketenangan hatinya dalam menghadapi himpitan jiwa.
Berserah diri kepada Allah bukan berarti kita sepenuhnya pasrah dan tidak mau melakukan suatu hal yang mampu mengubah.
Pasrah, tawakal, berarti kita menerima semua keputusan terbaik dari Allah SWT untuk kita. Meskipun menurut kita tidak baik, tapi menurut Allah itulah yang terbaik untuk kehidupan kita.
Semoga kita hanya berserah diri kepada Allah dan terus bertawakal berusaha istiqomah dalam menghadapi semua permasalahan kehidupan di dunia ini.
Dikutip dari buku Tawakkal Kunci Sukses Membuka Pintu Rezeki karya DR. Yusul al-Qaradhawi, terdapat banyak definisi dari tawakal dari beberapa ahli. Beberapa definisi mengenai tawakal adalah sebagai berikut.
Imam Ahmad yang dikutip oleh Al-Qusyairi mengatakan, "Tawakal merupakan perbuatan yang dilakukan hati, artinya hanya di dalam hati dan tidak diucapkan lisan maupun dilakukan perbuatan menggunakan anggota badan. Tawakal juga tidak termasuk pula dalam kategori pembahasan ilmu dan pengetahuan."
Kemudian, beberapa ahli mendefinisikan tawakal sebagai menghilangkan ketergantungan hati kepada selain Allah SWT. Tawakal juga disebut dengan hilangnya rasa kegundahan dan bersambungnya hakikat sesuatu.
Dengan tawakal, kita menempatkan diri pada ibadah dan menjauhkannya dari sikap yang berlebihan dalam ibadah. Serta menyandingkannya dengan menjalankan perintah, berlepas diri dari segala kekuatan, daya dan kesaksiannya, bahkan semua diserahkan kepada Allah SWT yang Esa.
Para ahli juga ada yang mengatakan bahwa tawakal adalah sikap menyerahkan diri kepada urusan dan ketentuan Allah SWT. Di antara yang lain mengatakan bahwa tawakal adalah menyerahkan segala urusan kepada Allah dalam semua kondisi.
Keterangan mengenai tawakal ini disebutkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya di Al Qur'an surah Al Maidah ayat 23,
قَالَ رَجُلَانِ مِنَ الَّذِيْنَ يَخَافُوْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمَا ادْخُلُوْا عَلَيْهِمُ الْبَابَۚ فَاِذَا دَخَلْتُمُوْهُ فَاِنَّكُمْ غٰلِبُوْنَ ەۙ وَعَلَى اللّٰهِ فَتَوَكَّلُوْٓا اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ٢٣
Artinya :
"Berkatalah dua orang laki-laki (itu) di antara mereka yang bertakwa, yang keduanya telah diberi nikmat oleh Allah, "Masukilah pintu gerbang negeri itu untuk (menyerang) mereka (penduduk Baitulmaqdis). Jika kamu memasukinya, kamu pasti akan menang. Bertawakallah hanya kepada Allah, jika kamu orang-orang mukmin."
Sikap tawakal tidak bisa kita lakukan sebatas berserah diri saja. Sebagai muslim yang beriman, kita memerlukan ikhtiar atau usaha yang juga memengaruhi ridho Allah SWT.
Kanti Suci Project