ROBITHOH
Robithoh artinya bertali, berkait atau berhubungan. Sedangkan dalam pengertian istilah thareqat, rabithah adalah menghubungkan ruhaniah murid dengan ruhaniah gurunya (Lilghouts Bilghouts) dengan cara menghadirkan rupa / wajah guru mursyid Al Ghouts atau syaikhnya ke hati sanubari murid ketika berdzikir/ bermujahadah atau beramal guna mendapatkan wasilah dalam rangka perjalanan murid menuju wushul kpd Allah wa Rosuulihi Saw atau terkabulnya do’a ... ( Lillah Billah, Lirrosul Birrosul, Lilghouts Bilghouts )
Hal ini dilakukan karena pada ruhaniah Syekh Mursyid Al Ghouts itu terdapat Arwahul Muqaddasah Rasulullah Saw atau Nur Muhammad.
Syaikh Mursyid Al Ghouts adalah Khalifah Allah dan Khalifah Rasulullah Saw. Mereka adalah wasilah atau pengantar menuju wushul kpd Allah. Jadi tujuan merobithoh adalah memperoleh wasilah.
Istihdhor, menghadirkan Wajah Rasulullah SAW (Bagi ummat yang hidup sezaman dengan Nabi Saw/ yg pernah berjumpa Nabi Saw manaman au yaqodhotan atau “ISTIHDHOR” merasa seolah-olah seperti benar-benar berada dihadapan Rosululloh SAW.
Dengan adab lahir batin sebaik-baiknya, ta’dhim (menghormat/memulyakan) dan mahabbah (mencintai) setulus hati).
Robithoh, membayangkan dengan menghadirkan wajah Guru Mursyid Al Ghouts sebagai ulama pewaris Nabi SAW (Bagi ummat yang hidup sesudah Nabi) di dalam dzikir/bermujahadah dan ibadahnya berfungsi untuk menemukan WASILAH yang ada dalam diri Nabi SAW/Guru Mursyid kamil mukammil (Al-Ghouts) sehingga menemukan frekwensi dan gelombang Allah, dengan demikian rohani seluruh ummat Nabi Muhammad SAW akan berhubungan dengan Allah SWT.
Dasar-dasar utamanya adalah penunjukan yang dilakukan oleh Tuhan lewat guru mursyid Al Ghouts atau ilham dari Allah Swt karena itu tidak semua orang bisa menjadi guru mursyid.
Seorang mursyid Al Ghouts adalah seorang yang ruhaninya sudah bertemu Allah dan berpangkat waliyan mursyida/ Sulthonul Auliya'/Ghotsu Zaman, yakni kekasih Allah yang layak menunjuki umat sesuai dengan hidayah Allah yang diterimanya.
Hal ini seperti dijelaskan dalam
Surat al Kahfi ayat 17.
Yang artinya :
"Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri sedang mereka berada dalam tempat yang Luas dalam gua itu. itu adalah sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Allah. Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, Maka Dialah yang mendapat petunjuk; dan Barang siapa yang disesatkan-Nya, Maka kamu tidak akan mendapatkan seorang pemimpin pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya". (QS. al Kahfi : 17)
---------------
"HENING ING CIPTO"
ياسّدي يارسول اللّٰه..
ياسّدي ياايهاالغوث...
DAWUH BELIAU HADROTUL MUKARROM KANJENG ROMO KH. ABDUL LATIF MADJID QS WA RA :
"Maka siapapun yg MENANGI MBAH YAHI semasa hidupnya, pasti tahu Beliau tdk pernah MELARANG, Tidak pernah MENYURUH, HANYA DIAM SAJA, tapi HENING ING CIPTO, semua alam tunduk dan memenuhi hajat saya, (kata Mbah Yahi)".
DOANYA:
"اللهمّ سخّرلي جميع خلْقك على قضا حوائج بفضلك "
"ALLOOHUMMA SAKH-KHOR LII JAMII'A KHOLQIKA 'ALAA QODHOO HAWAA IJI BIFADHZLIKA".
"YAA ALLOH... TUNDUKKANLAH SEMUA MAKHLUK DAN PENUHI HAJAT KEBUTUHANKU DENGAN FADHOL-MU".
"Semua makhluk tunduk melaksanakan perintah saya (kata Mbah Yahi).
Dengan fadhol-Nya Alloh Swt.
Maka Mbah Yahi diam saja, semua terjadi dgn kehendak-Nya.
Hadirin-Hadirot yg saya hormati....
Mari kita harus mengikuti Mbah Yahi qs wa ra ...
Walau sekecil apapun, terutama dlm hal BATINIYAH...
Sebab ternyata,bagaimanapun kita usaha mati-matian...
meski dgn manajemen modern, dgn peralatan modern, ini hasilnya kecil dibandingkan dgn manajemen Mbah Yahi yg mengandalkan manajemen BATINIYAH HADIRIN-HADIROT...
Mari kita sadari sekali lagi...
Bahwa dgn pengetahuan dan manajemen kita...
Dgn pengetahuan kepemimpinan kita...
Tidak ada apa-apanya dibanding dgn kemampuan manajemen MBAH YAHI, meskipun Beliau hanya TAMPAK DIAM, tapi semuanya berjalan bahkan sekalipun tanpa BIAYA...
Hingga penyiaran WAHIDIYAH saat itu sangat PESAT dimana-mana...
MBAH YAHI HENING ING CIPTO, JIWANYALAH YANG DATANG KEMANA-MANA...
Maka tidak sedikit orang saat itu merasa didatangi Mbah Yahi dengan PENYIARAN & PEMBINAANNYA...
Padahal beliau hanya DIAM HENING ING CIPTO ...
JIWANYALAH YANG MEMANCAR KESELURUH ALAM. SEPERTI KITA MELIHAT MATAHARI ATAU REMBULAN...
SETIAP MANUSIA MELIHAT MATAHARI SAMA...
DISINI...
DI AMERIKA...
DI MEKKAH....
SEMUA SAMA MELIHAT MATAHARINYA...
MBAH YAHI JUGA BEGITU...
KALAU ORANG SUDAH DIBERI NADHROH OLEH ALLOH SWT, SEPERTI MATAHARI, DILIHAT DARI ARAH MANAPUN SAMA.JAUH DEKAT TIDAK ADA BEDANYA...
TIDAK DIBATASI RUANG DAN WAKTU HADIRIN HADIROT....
الفاتحة...
ياايهاالغوث سلام اللّٰه # عليك ربّني بإذن اللّٰه #
وانظر إليّ سيّدي بنظرة #موصلةٍ لّلحضرة العليّة #
ياسّدي ياايهاالغوث...
ياسّدي ياايهاالغوث...
ياسّدي ياايهاالغوث...
الفاتحة....!!
(Fatwa Amanat Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo K.H.Abdul Latif Madjid RA pada mujahadah kubro gelombang ibu-ibu, 25 Juli 2008).
Ditulis ulang dalam sebuah artikel blogger oleh :
Kanti Suci Project
Semoga bermanfaat dan berkah