Tafsir Li Yaddabbaru Ayatih - QS.Huud (11) : 6
Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari’ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1 ). Setiap makhluq sudah ditentukan rezekinya, dan mereka harus mendapatkannya :
{ وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا }
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya” ; bahkan apa yang ia makan dari sesuatu yang haram pun masuk dalam kategori rezeki ini! sebagaimana orang-orang kafir mendapatkan rezeki mereka dan terkadang apa yang mereka dapat karena perantara yang haram namun mereka diberikan rezeki yang baik, adapun orang-orang bertaqwa Allah beri mereka rezeki dari arah yang mereka tidak sangka, namun jatah yang mereka terima bukan dari arah yang haram dan tidak pula dari sumber yang kotor.
2 ). Jika ada rasa takut yang terlintas dalam benakmu akan kemiskinan, ketahuilah bahwasanya itu hanya bisikan yang tidak berharga, dan bantahlah rasa takut itu dengan rezeki yang telah dituliskan oleh al-qur’an :
{ وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا }
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya” , dan jika syaithon menakut-nakutimu dengan kematian dan pembunuhan, lawanlah ia dengan ketentuan ajal yang dituliskan oleh al-qur’an :
{ وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۖ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ }
“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya” [ Al-A’raf : 34 ].
Barokallahu fiikum.
Koleksi artikel Kanti Suci Project