MURSYID TUNGGAL DZIKRUL GHOFILIN
(WALIYULLOH GUS MIEK - Wafat 1993)
YA ALLOH.... YA ALLOH.... YA ALLOH ....
ALHAMDULILLAH ALHAMDULILLAH ALHAMDULILLAH
MENUNGSO URIP IKI JAN JANE ORA USAH NEKO NEKO CUKUP NJALUK
MUGI KITO SEDOYO PINARINGAN UMUR KANG MANFAAT BEJO NDUNYO BEJO AKHIROTE
SELAMAT NDUNYO
SELAMET AKHIROTE
AAMIIN AL FATEHAH
Lafadz Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin
Lafadz alhamdulillahi rabbil 'alamin adalah salah satu bacaan yang mungkin tidak asing didengar maupun diamalkan sehari-hari. Kalimat tersebut disebut juga dengan bacaan tahmid atau hamdalah.
Dikutip dari buku Tafsir Al-Amin-Bedah Surah Al-Fatihah: Edisi Revisi tulisan Muhammad Amin Suma, kalimat tahmid ini merupakan bagian dari dzikir untuk mengingat Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang mau bersyukur.
Bacaan tahmid juga termaktub Al-Qur'an. Beberapa di antaranya dapat ditemukan pada surah Al-Fatihah ayat kedua, surah Al-An'am, surah Al-Kahfi, surah Saba', dan surah Fathir.
Lafadz Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin dalam Tulisan Arab
Lafadz alhamdulillah hirabbil 'alamin dalam tulisan Arab tertulis sebagaimana berikut:
اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ.
Arab latin: Alhamdulillahi rabbil 'aalamiin
Artinya : Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.
Keutamaan Lafadz Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin
Membaca lafadz alhamdulillahi rabbil 'alamin mengandung sejumlah keutamaan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, menurut Buku Induk Doa dan Zikir yang ditulis oleh Kasimun, kalimat ini merupakan lafadz yang diucapkan ketika hendak berterima kasih dan bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan-Nya.
Hal ini sebagaimana pernah disebutkan dalam hadits yang berbunyi,
كُلُّ كَلَامِ. وَفِي بَعْضِ الرِّوَايَاتِ: كُلُّ أَمْرٍ لَا يُبْدَأُ فِيْهِ بِالْحَمْدِ لِلَّهِ فَهُوَ أَجْدَمُ. وَرُوِيَ : أَقْطَعُ
Artinya: "Setiap perkataan menurut riwayat yang lain setiap perkara - yang tidak dimulai dengan bacaan hamdalah, maka hal itu sedikit berkahnya - menurut riwayat yang lain terputus dari keberkahannya." (HR Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Nasa'i)
Terdapat beberapa keutamaan untuk mengucapkan hamdalah atau tahmid setiap hari. Imam Syafi'i dalam Al Adzkar bahkan menganjurkan seseorang untuk membaca hamdalah, memuji Allah SWT, serta membaca sholawat nabi sesaat sebelum berkhutbah dan sebelum melakukan suatu pekerjaan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Nasa'i, yang dikutip dari Al-Ma'surat, membaca tahmid seratus kali pada waktu pagi dan sore sama seperti memberi nafkah seratus kuda di jalan Allah SWT atau seperti orang yang bertempur seratus kali.
Kapan Ucap Lafadz Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin?
Rasulullah SAW sudah menganjurkan kepada muslim kapan saja waktu yang tepat untuk mengucapkan lafadz alhamdulillahi rabbil 'alamin. Dirangkum dari beberapa sumber dan buku, berikut merupakan waktu yang tepat dibacanya kalimat tahmid,
1. Memulai Setiap Pekerjaan dan Perkara Penting.
Masih mengutip sumber sebelumnya, disunnahkan mengucapkan lafadz alhamdulillahi rabbil 'alamin sebelum memulai suatu pekerjaan. Begitupun Imam Syafi'i yang mengatakan bahwa dirinya menyukai orang yang membaca hamdalah dan shalawat Rasulullah SAW sebelum khotbah serta sebelum melakukan suatu pekerjaan.
قال العلماء : فيستحب البداءة بالحمد لله لكل مصنف ، ودارس ، ومدرس ، وخطيب ، وخاطب ، وبين يدي سائر الأمور المهمة
Artinya: "Disunnahkan memulai dengan 'alhamdulillah' untuk setiap muallif, orang yang belajar, orang yang mengajar, orang yang diceramahi dan orang yang berceramah, serta dalam perkara-perkara penting yang lain." (al-Adzkâr an-Nâwâwî)
2. Memulai Khutbah Jumat dan Lainnya.
Lafadz alhamdulillahi rabbil 'alamin atau hamdalah merupakan rukun dari khutbah Jumat dan khutbah-khutbah lainnya. Apabila dalam khutbah tidak memakai hamdalah, maka tidaklah sah hukumnya khutbah tersebut. Lafadz ini hendaknya diamalkan pada khutbah pertama dan kedua.
3. Setelah Terhindar dari Musibah atau Bencana.
Rasulullah SAW telah menganjurkan umatnya untuk mengucapkan pujian kepada Allah SWT setelah memperoleh sebuah nikmat atau terhindarnya dari perkara yang tidak disukainya. Entah itu pada diri sendiri, orang lain, ataupun umat muslim seluruhnya.
4. Membuka dan Menutup Doa.
Dalam memulai sebuah doa juga disunahkan untuk mengucapkan lafadz alhamdulillahi rabbil 'alamin. Begitupun setelah mengakhiri sebuah doa kepada Allah SWT. Allah SWT telah berfirman dalam surah Yunus ayat 10,
وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ
Artinya: Dan penutup doa mereka ialah, "Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam."
5. Hendak Melamar.
Ketika sudah menemukan orang yang tepat untuk dijadikan pendamping hidup, maka akan dilanjutkan dengan meminangnya. Ketika meminang seseorang dapat dimulai dengan membaca hamdalah atas pemberian Allah SWT dan dilanjutkan dengan membaca sholawat atas Rasulullah SAW dan keluarganya.
Di samping itu, menurut Ibnu Qayyim yang dikutip dari buku Berdzikir Cara Nabi: Merengkuh Keutamaan Zikir Tahmid, Tasbih, Tahlil, dan Hauqala, Nabi SAW memuji Allah SWT melalui lafadz alhamdulillahi rabbil 'alamin pada waktu-waktu tertentu, seperti setelah makan dan minum, berpakaian, keluar dari kamar mandi, dan setelah melihat hal yang menyenangkan.
Kanti Suci Project