Reinkarnasi Pandangan Islam
Reinkarnasi adalah kepercayaan bahwa jiwa atau roh akan memulai kehidupan baru di tubuh yang berbeda setelah kematian biologis. Reinkarnasi juga dapat diartikan sebagai kelahiran kembali atau tumimbal lahir.
Reinkarnasi merupakan kepercayaan religius dan filosofis yang berkembang di dunia timur dan barat. Dalam agama Hindu dan Buddha, reinkarnasi merupakan bagian dari lingkaran kehidupan yang dialami manusia. Dalam agama Hindu, reinkarnasi dipengaruhi oleh hukum karma, yaitu noda yang didapat jiwatman selama hidupnya. Dalam agama Buddha, reinkarnasi disebut punarbawa dan merupakan salah satu ajaran dasar Buddhisme.
Reinkarnasi memiliki beberapa ciri, yaitu :
- Jiwa atau roh akan berpindah ke tubuh baru setelah kematian
- Tubuh baru yang ditempati jiwa bisa berupa manusia, hewan, tumbuhan, atau makhluk lain
- Putaran kehidupan kembali disebut Samsara, yang dianggap sebagai penderitaan
- Manusia berusaha melepaskan diri dari hukum karma untuk mencapai Moksa
Kaum Sufi tidak menentang reinkarnasi atau ajaran tertentu.
Reinkarnasi adalah kepercayaan bahwa seseorang akan mati dan dilahirkan kembali di kehidupan lain. Kata reinkarnasi berasal dari kata Latin re+in+carnis, yang berarti masuknya jiwa ke dalam tubuh yang baru.
Dalam Islam, umat Islam percaya bahwa adanya reinkarnasi kehidupan baru di akhirat, bukan di dunia. Manusia akan dibangkitkan untuk menerima balasan dari Tuhan atas apa yang dilakukan selama ini.
Sementara itu, dalam agama Hindu dan Buddha, reinkarnasi merupakan salah satu kepercayaan pokok. Dalam agama Hindu, reinkarnasi disebut dengan Punarbhawa, yang berasal dari kata punar yang berarti kembali dan bhawa yang berarti menjelma atau lahir.
Dalam pandangan tasawuf, fitrah berarti kembali ke jati diri yang paling asli (original soul). Jika seseorang betul-betul bersih dan penyucian dirinya diterima Allah SWT, yang bersangkutan bisa membuka berbagai tabir yang selama ini menghijab dirinya berupa dosa dan maksiat.
Penjelasan Surat Al-Baqarah.
Surat Al-Baqarah ayat 28 berbunyi, "Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia mematikan kamu lalu Dia menghidupkan kamu kembali. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan".
Ayat ini ditafsirkan sebagai pertanyaan kepada orang-orang yang masih mempersekutukan Allah SWT. Ayat ini juga mengandung pesan dan peringatan kepada umat Islam, di antaranya :
- Allah Mahakuasa menghidupkan dan mematikan, kemudian membangkitkan kembali setelah mati.
- Hidup di dunia adalah untuk mempersiapkan hidup yang lebih baik di akhirat.
- Allah menentukan ukuran dan batas waktu kehidupan makhluk.
- Ayat ini juga mengandung ketakjuban pada keingkaran orang-orang musyrik setelah bukti dan argumentasi yang jelas.
Al-Baqarah · Ayat 28
كَيْفَ تَكْفُرُوْنَ بِاللّٰهِ وَكُنْتُمْ اَمْوَاتًا فَاَحْيَاكُمْۚ ثُمَّ يُمِيْتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيْكُمْ ثُمَّ اِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ٢٨
kaifa takfurûna billâhi wa kuntum amwâtan fa aḫyâkum, tsumma yumîtukum tsumma yuḫyîkum tsumma ilaihi turja‘ûn
Artinya :
Bagaimana kamu ingkar kepada Allah, padahal kamu (tadinya) mati, lalu Dia menghidupkan kamu, kemudian Dia akan mematikan kamu, Dia akan menghidupkan kamu kembali, dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan ?
Tafsir Wajiz / Tafsir Tahlili
Sungguh mengherankan perbuatan kamu itu, wahai orang-orang musyrik! Bagaimana kamu ingkar kepada Allah Yang Maha Esa dengan mempersekutukan-Nya, padahal bukti keesaan-Nya ada dalam diri kamu, yaitu kamu yang tadinya mati dan belum berupa apa-apa, lalu Dia menghidupkan kamu dari tiada, kemudian Dia mematikan kamu setelah tiba ajal yang ditetapkan untukmu, lalu Dia menghidupkan kamu kembali pada hari Kebangkitan. Kemudian hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan untuk dimintai pertanggungjawaban dan mendapat balasan atas segala amal perbuatan.
Koleksi artikel Kanti Suci