Cakrabyuha & Islam
Produsen isu radikalisme dalam konteks intoleransi sedang menggunakan strategi perang Cakrabyuha. Artinya senjata cakra yang berputar. Strategi ini dipergunakan Kurawa dalam perang Baratayudha. Abimanyu masuk ke dalam lingkaran tentara musuh yang sangat kuat, keras dan kejam. Meskipun memiliki kesaktian dahsyat, akhirnya Abimanyu kehabisan stamina. Abimanyu gugur dengan luka arang keranjang (sekujur tubuhnya terluka).
Intoleransi adalah sikap tidak mau menerima dan menghargai perbedaan, baik dalam hal keyakinan, pendapat, budaya, atau cara hidup orang lain. Intoleransi bisa berdampak negatif pada kehidupan sosial, seperti timbulnya konflik dan perpecahan.
Intoleransi adalah kebalikan dari toleransi, yaitu sikap yang tidak dapat menghargai dan menerima perbedaan. Seseorang yang intoleran mungkin sulit untuk menerima pendapat atau keyakinan yang berbeda dari dirinya.
Salah satu tujuan strategi Cakrabyuha itu agar umat Islam tidak sempat mempelajari AlQur’an. Sebab, umat Islam akan tidak akan bisa dikalahkan, apalagi dihancurkan jika berpegang teguh kepada AlQur’an. Umat Islam tidak akan tersesat selama berpedoman pada AlQur’an. Bahkan membaca saja, meski tidak tahu maknanya, sudah mendapat rahmat, berkah dan obat dari Qur’an.
“Dan orang-orang kafir berkata, janganlah kamu mendengarkan AlQur’an ini, dan buatlah kegaduhan terhadapnya agar kamu dapat mengalahkan mereka.”(Fussilat 26).
Dari ayat ini bisa diambil pesan, jika umat Islam masuk dalam pusaran kegaduhan terus menerus, sibuk menangkal tanpa henti, akhirnya tidak sempat menyampaikan pesan rahmatan lil alamin dari Qur’an. Tidak sempat mempelajari isi Qur’an. Tidak berpikir lagi untuk mencari referensi dan petunjuk dari Qur’an. Padahal umat Islam tanpa Qur’an itu seperti tubuh tanpa tulang.
Untuk itu, dalam menghadapi arus fitnah radikalisme umat Islam harus berpedoman pada Qur’an. Karena fitnah semacam itu terjadi sejak Islam lahir. Dan sepanjang sejarah Islam, namanya fitnah tidak akan hilang.
Menghadapi arus fitnah radikalisme :
Pertama, beri penjelasan secara jernih, rasional kepada mereka yaitu produsen fitnah maupun jajaran begundalnya seperti pasukan humazah atau buzzer, al jassasah atau agen-agen, baladupak (orang yang ikut-ikutan) bahwa tuduhan itu hanya fitnah. Beri mereka nasehat. Beri mereka peringatan.
Kedua, tidak perlu berdebat atau berpolemik dengan mereka karena justru umat Islam akan menari di bahwa tabuhan musik mereka. Istilahnya percuma bicara rasional dengan pihak yang tidak rasional dan tidak mau rasionalitas. Apa mungkin bisa meminta orong-orong untuk berhenti mengerik di comberan? Apa mungkin menyuruh burung gagak berhenti berkoar di angkasa ?
Jika sampai berpolemik dengan mereka, apalagi perang terbuka di ruang publik, sama saja seperti Abimanyu yang masuk strategi Cakrabyuha. Berdasar kalkulasi rasional, umat Islam sulit menang. Mereka memiliki modal yang tak terhitung besarnya. Mereka memiliki jaringan media yang luas. Didukung pasukan humazah, pasukan jassasah, sampai buladupak dan bisa mempengaruhi bahkan mendikte mereka yang punya power.
Ummul Mukminin Aisyah.
Jika mereka tidak mengindahkan nasihat. Tetap menghembus-hembuskan fitnah radikalisme. Nyinyir. Pasrahkan kepada Allah. Hal itu sesuai petunjuk Allah bahwa tugas Nabi Muhammad hanya memberi peringatan, selebihnya urusan Allah. Menjadi urusan Allah mau memberi hidayah sehingga mereka sadar akan kesalahannya, atau menghukumnya.
Bisa mengikuti cara Ummul Mukminin Aisyah ra ketika menghadapi fitnah telah berzina. Fitnah begitu viral. Massif. Bukan hanya hendak menghancurkan karakter Aisyah dan keluarganya, tapi nyaris merobek-robek karakter Islam.
“Misalnya saya bilang ya, padahal saya tidak melakukan zina. Tapi kalau saya bilang tidak, toh tidak akan dipercaya karena fitnah sudah begitu luas dan kuat. Saya pasrahkan kepada Allah yang Maha Tahu dan Maha Benar,” kata Aisyah. Peristiwa fitnah Aisyah itu diabadikan di AlQur’an Surah Annur 1-18.
“Maka serahkanlah kepada-Ku (urusannya) dan orang-orang yang mendustakan perkataan ini (AlQur’an). Kelak akan Kami hukum mereka berangsur-angsur dari arah yang tidak mereka ketahui. (Alqalam 44).
“Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, maka Allah pun membalas dengan tipu daya. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.”(Ali Imran 54).
Umat Islam harus yakin, fitnah semacam itu tidak akan mematikan Islam. Bahkan semakin memperkuat. Kurang besar apa fitnah yang diproduksi kaum Yahudi dan musyrikin Madinah ? Nyatanya malah Madinah jadi poros perkembangan Islam ke seluruh dunia.
Islam di Indonesia juga pernah diterpa fitnah yang sangat besar. Bahkan agen-agen, distributor, sales dan buladupak fitnah itu orang Islam sendiri. Mulai fitnah komando jihad, larangan pakai jilbab di sekolah, tuduhan ekstrem kanan, keterpengaruhan atau istilah sekarang terpapar ekstremisme dan sebagainya.
Apa Islam menjadi habis di Indonesia ? Tidak. Islam itu ibarat berlian. Semakin digosok-gosok semakin cemerlang. Ketika cemerlang, semakin banyak yang tertarik memiliki.
Nyatanya justru secara kualitatif meningkat. Di mana-mana ada gerakan hafal AlQur’an. Para wanita mengenakan hijab untuk meng-counter feminisme sekuler. Kesadaran infak dan sodaqah kian besar, dan sebagainya.
Untuk itu, setiap insan Muslim bisa berjuang menanggulangi fitnah radikalisme ini dengan doa. Perlu dipertimbangkan juga baca qunut nazilah. Sangat bagus juga dimasyarakatkan baca Shalawat Asygil.
Allahu a’lam bis-shawab.
Kesimpulan :
Cakrabyuha adalah formasi militer melingkar yang disebutkan dalam kitab Mahabarata, bukan bagian dari ajaran atau tradisi Islam. Cakrabyuha adalah strategi perang kuno dari India, bukan terkait dengan agama Islam.
Keterkaitan dengan Cakrabyuha dan Islam :
Cakrabyuha tidak memiliki keterkaitan dengan Islam. Cakrabyuha adalah bagian dari cerita dan tradisi Hindu yang tertulis dalam Mahabarata. Islam tidak mengenal atau mengadopsi formasi perang ini dalam ajaran atau praktik keagamaannya.
Cakrabyuha Islam hanyalah kelompok retorika politik belaka dengan tujuan mengislamkan di seluruh dunia seperti cara-cara politik kelompok yang pengaku nasab Nabi Muhammad SAW untuk tujuan politik menyesatkan, seperti politiknya orang-orang kafir.
Pembahasan yang disebut orang-orang yang kafir diluar Islam perlu rangkaian bukti.
Kata "kafir" berasal dari kata "kufar" yang berarti menutup, menutupi, atau menyembunyikan. Harusnya mawas diri kedalam Islam lebih mendalam dan lebih luas. Jangan sampai Islam digeroti dari dalam oleh umatnya sendiri, seperti realita di jaman Nabi Muhammad SAW, Islam dimusuhi oleh pamannya Nabi Muhammad SAW yakni pimpinan Abu Lahab dan Abu Jahal. Paman dan kelompoknya adalah orang-orang terdekat Islam.
Dalam perspektif Islam, musuh dapat ditafsirkan dalam beberapa konteks. Secara umum, musuh Islam meliputi setan, orang-orang kafir, Yahudi dan Nasrani, serta orang munafik. Selain itu, musuh juga dapat didefinisikan sebagai siapapun yang memusuhi Allah, rasul-Nya, dan malaikat-Nya.
Setan
Setan, dalam perspektif Islam, adalah musuh yang nyata bagi manusia dan umat Islam, karena senantiasa berusaha menyesatkan dan menjerumuskan manusia ke dalam dosa.
Munafik
Munafik adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada orang yang berpura-pura beriman, tetapi sebenarnya tidak beriman atau tidak mengikuti ajaran agama Islam dengan sepenuh hati. Secara bahasa, munafik berarti berpura-pura atau tidak sesuai antara apa yang ditunjukkan dengan apa yang sebenarnya.
Berikut adalah beberapa hal penting tentang munafik :
1. Kepura-puraan
Munafik adalah sifat yang ditunjukkan oleh orang yang berpura-pura dalam keimanan atau kebenaran, tetapi hatinya tidak sesuai dengan apa yang ia tunjukkan.
2. Ketidaksesuaian
Munafik menunjukkan ketidaksesuaian antara apa yang diucapkan atau diperbuat dengan apa yang sebenarnya di dalam hati.
3. Penipuan
Munafik juga dapat diartikan sebagai bentuk penipuan, baik kepada diri sendiri maupun orang lain.
4. Tanda-tanda
Beberapa ciri-ciri orang munafik antara lain :
- Suka berdusta
- Ingkar janji
- Berkhianat
5. Bahaya
Munafik adalah sifat yang dibenci oleh Allah dan dapat menyebabkan azab yang pedih di akhirat.
6. Penyakit hati
Munafik dianggap sebagai penyakit hati yang harus dihindari dan disembuhkan.
Islam dan agama lain adalah topik yang kompleks dengan berbagai dimensi. Secara umum, Islam mengakui keberadaan agama lain dan memberikan kebebasan beragama, tetapi juga memiliki pandangan khusus terhadap agama-agama lain berdasarkan ajaran Islam.
Toleransi dan Kebebasan Beragama :
Islam mengajarkan toleransi dan kebebasan beragama, di mana umat Islam dilarang memaksa orang lain untuk memeluk agama Islam. Al-Qur'an menyatakan "Tidak ada paksaan dalam agama".
Pandangan terhadap Agama Lain :
- Ahl al-Kitab : Islam memberikan status khusus kepada penganut agama-agama kitab suci (Yahudi dan Kristen), yang disebut "Ahl al-Kitab." Mereka dianggap memiliki kebenaran dan menerima perlindungan dari negara Islam, dengan kewajiban membayar jizyah (pajak perlindungan).
- Agama Lain : Islam juga mengakui eksistensi dan peran agama-agama lain yang pernah ada, seperti Hindu, Buddha, dan lain-lain.
Hubungan dengan Pemeluk Agama Lain :
- Kebebasan Beribadah : Islam menjamin kebebasan beribadah dan mendirikan rumah ibadah bagi pemeluk agama lain, namun dengan mempertimbangkan kebutuhan dan peraturan yang berlaku.
- Persaudaraan : Islam menekankan persaudaraan dan kerukunan antar umat beragama, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam hubungan antar negara.
Peran Islam dalam Sejarah dan Budaya :
Islam telah memberikan kontribusi signifikan dalam perkembangan ilmu pengetahuan, seni, dan arsitektur, serta telah berinteraksi dan berinteraksi dengan agama-agama lain dalam berbagai aspek kehidupan.
Contoh Kasus di Indonesia :
Indonesia, sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, secara resmi mengakui enam agama :
- Islam,
- Katolik,
- Protestan,
- Hindu,
- Buddha,
- Konghucu dan,
- Penghayat.
Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia terhadap toleransi dan kebebasan beragama.
Hubungan antara Islam dan agama lain adalah dinamis dan kompleks, dengan berbagai aspek yang perlu dipahami, termasuk toleransi, kebebasan beragama, pandangan khusus terhadap agama-agama lain, serta peran Islam dalam sejarah dan budaya.
Kanti Suci Project