Budi Pekerti
Budi
pekerti adalah kesadaran perbuatan atau perilaku seseorang. Dari segi etimologi
kata, istilah budi pekerti adalah gabungan dari dua 2 kata yaitu budi dan
pekerti.
Arti
kata budi sendiri adalah sadar, nalar, pikiran atau watak. Sedangkan arti kata
pekerti adalah perilaku, perbuatan, perangai, tabiat, watak. Yang jika
disimpulkan bahwa budi pekerti merupakan sesuatu yang berkaitan sangat erat
mengenai karakter manusia baik dalam sifat maupun perbuatan, yang dilakukan
dengan kesadaran.
Sedangkan
pengertian budi pekerti menurut KBBI adalah tingkah laku, akhlak, perangai atau
watak. Dalam bahasa Arab, istilah budi pekerti sendiri disebut dengan akhlak
dan dalam bahasa Inggris disebut dengan ethic, yang artinya adalah etika.
Budi
pekerti merupakan suatu tata nilai akhlak yang membentuk perilaku kita untuk
menciptakan hidup yang lebih bahagia. Dengan budi pekerti, kita hidup jujur,
yang berujung pada rasa percaya dan persahabatan dengan orang-orang di sekitar
kita. Budi pekerti adalah kunci kebahagiaan.
Manusia
merupakan makhluk bermasyarakat: kita butuh bantuan orang lain bahkan untuk
sekadar bertahan hidup saja. Bukan hanya ketika kita masih jadi bayi tak
berdaya atau sudah lansia renta di panti jompo saja, tapi di sepanjang hidup
kita ini kita butuh bantuan dan kepedulian orang lain. Akan tetapi, dukungan
perasaan yang kita peroleh dari persahabatan penuh kasih itu malah lebih
penting lagi. Rasa budi pekerti yang kuat memampukan kita untuk menciptakan
hubungan dekat dengan setiap orang yang kita jumpai.
Sebagian
orang berpikir bahwa hidup yang berhasil itu adalah hidup bergelimang harta
benda dan kuasa. Sekalipun kita memperoleh semua itu, kita tidak pernah puas
dan selalu bergidik takut kehilangan semua kepunyaan. Semakin banyak yang kita
miliki, khususnya bila kita peroleh lewat cara yang merugikan orang lain,
semakin banyak musuh yang kita ciptakan sendiri. Tak ada orang yang bilang
bahwa hidup berhasil itu adalah hidup di atas ketidaksukaan orang lain terhadap
kita. Hidup yang berhasil adalah hidup dimana kita punya banyak teman dan orang
lain senang dengan kehadiran kita. Maka tidak peduli berapa banyak uang atau
kuasa yang kita punya; kita akan memiliki dukungan perasaan yang memberi kita
kekuatan untuk menghadapi segala hal yang dapat terjadi.
Panduan
budi pekerti menunjukkan jenis-jenis perilaku yang berujung pada kebahagiaan,
dan jenis-jenis yang mencipta permasalahan. Bila kita jujur dan ingin
mendatangkan kebahagiaan bagi orang lain, orang percaya bahwa kita tidak akan
mencurangi, merisak, atau memanfaatkan mereka saja. Rasa percaya ini berlaku
sebagai landasan kokoh bagi persahabatan kita dengan setiap orang yang kita
temui.
Dalam
ajaran Buddha, budi pekerti berdasar pada kesadaran pembeda: kita menggunakan
kecerdasan kita untuk membedakan mana yang mendatangkan kebahagiaan yang
langgeng dan mana yang menciptakan masalah yang berulang-ulang terjadi. Ini
bukan soal patuh buta pada sedaftar peraturan, tapi soal yakin bahwa mengikuti
panduan budi pekerti itu memang masuk akal.
Kalau
kita sungguh peduli pada diri kita, maka masuk akallah bila kita membuat
keputusan cerdas tentang cara kita berperilaku. Setiap orang ingin dan pantas
bahagia, termasuk diri kita juga. Harga-diri yang rendah berujung pada sikap
ketidakacuhan akhlak, sementara harga-diri yang baik berujung pada sikap
bermartabat. Dengan sikap bermartabat, kita punya rasa hormat yang mendalam
bagi diri kita sendiri, bahwa kita tidak akan pernah tunduk pada sikap tidak
berbudi: rasanya salah saja.
Sikap
"terserahlah" hanya berujung pada rasa terkucil, kesepian, dan
ketertekanan. Dengan rasa berbudi pekerti, kita mengatasi sikap semacam itu.
Kita membina persahabatan yang penuh rasa percaya dan kokoh, yang menjadi
landasan bagi hidup yang bahagia dan berhasil.
Manfaat Budi Pekerti
Penerapan
budi pekerti dalam kehidupan sehari memberi pengaruh positif bagi lingkungan.
Ketika setiap individu menunjukkan perilaku baik maka orang lain juga akan
menilai orang tersebut sebagai orang yang baik.
Perilaku
yang baik ini bisa ditunjukkan melalui kebiasaan yang sederhana, misalnya
dengan bersikap sopan, membiasakan diri dengan senyum dan sapa atau sering
menggunakan kata tolong, maaf dan terimakasi.
Dengan
kebiasaan yang baik, pastinya dalam sebuah lingkungan akan merasakan dampak
yang baik pula. Adapun contoh lain dari penerapan budi pekerti antara lain :
Menanamkan
nilai moral sejak dini kepada kaum muda.
Meningkatkan
sumber daya manusia dengan watak yang mulia.
Meningkatkan
kesadaran remaja mengenai pembentukan karakter yang positif.
Dibawah
ini adalah manfaat budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya :
1.
Dalam keluarga. Keluarga adalah tempat dimana
pembentukan karakter seseorang dimulai, mulai dari kasih sayang sesama anggota
keluarga, rasa hormat kepada yang lebih tua, hingga norma dan moral. Perhatian
yang cukup kepada anak-anak akan menjadikan anak memiliki karakter yang baik
dikemudian hari. Ikatan ini akan membuat sesama anggota keluarga menjadi kuat
dan harmonis. Begitu juga ketika anak berbudi pekerti menjadi dewasa dan akan
memulai sebuah keluarga, bisa dipastikan bahwa keluarga yang dibangun juga
adalah keluarga berbudi pekerti dan berkarakter mulia.
2.
Dalam masyarakat. Orang berbudi pekerti memiliki
tempat dalam hati masyarakat, sebab orang dengan sikap dan tindakan yang baik
pastinya diterima dengan mudah. Orang yang demikian dipercaya bisa memberi
dampak positif bagi masyarakat, masyarakat akan lebih dekat satu sama lain,
lebih terbuka, memiliki kekompakan hingga dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab
di masyarakat.
3.
Dalam Berbangsa dan Bernegara. Secara tidak langsung
sikap budi pekerti manusia bisa membangkitkan rasa persatuan dan persatuan di
Indonesia. Ketika nilai-nilai kebaikan sudah ditanam kepada manusia sejak dini,
maka generasi penerus dipastikan akan memiliki karakter yang mulia dan akan
jadi orang berpengaruh bagi bangsa dan negara dikemudian hari.
Ciri Ciri Orang Dengan Budi Pekerti
1.
Beriman. Orang yang memiliki budi pekerti pada umumnya
menunjukkan sebuah bukti ketaatannya terhadap ajaran dari yang Maha Esa.
Ketaatan dan keyakinan tersebut akan menjadi sebuah pilar yang menguatkan
kepatuhan seseorang terhadap aturan yang ada. Baik aturan yang berlaku dalam
lingkungan masyarakat maupun aturan dari agama, seperti melaksanakan perintah
dan menjauhi larangan-Nya. Hal tersebut dimanifestasikan dengan taat beribadah
dan berperilaku sesuai dengan norma agama.
2.
Berpikir Matang. Orang yang memiliki budi pekerti pada
umumnya menunjukkan kemampuan untuk berpikir dan menilai secara objektif, dan
bersedia apabila dikritik atau dikoreksi. Kedewasaan dalam berfikir dan
bertindak inilah yang akhirnya membentuk karakter seseorang untuk memiliki
kemampuan mengatur emosi dengan lebih baik.
3.
Bertanggungjawab. Orang yang memiliki budi pekerti
akan berani mempertanggungjawabkan semua konsekuensi dari keputusan atau
tindakan yang mereka ambil.
4.
Jujur. Orang yang memiliki budi pekerti tidak menyukai
kebohongan atau berbohong, orang-orang seperti ini biasanya akan mengatakan apa
adanya dan berani mengakui kesalahan.
5.
Pemaaf. Orang yang memiliki budi pekerti memiliki
sikap pemaaf dan mampu mengampuni kesalahan orang lain. Orang-orang berbudi pekerti
juga tidak keberatan menyampaikan permintaan maaf ketika melakukan kesalahan
kepada orang lain.
6.
Rendah Hati. Orang yang memiliki budi pekerti tidak
bersikap egois, tidak bermegah diri dan cenderung menunjukkan sikap dan
perilaku rendah hati, sekalipun mereka memang lebih baik dari yang lain.
7.
Adil. Orang yang memiliki budi pekerti akan bersikap
adil, tegas dan tidak memihak ketika membuat keputusan. Tidak standar ganda dan
objektif demi kebaikan semua pihak.
Tujuan Pendidikan Budi Pekerti
Pentingnya
Pendidikan Etika dan Budi Pekerti
Ada
banyak sekali tujuan dari pendidikan budi pekerti, dan jika mengacu pada
penjelasan diatas maka disimpulan bahwa tujuan pendidikan budi pekerti adalah
untuk memiliki beberapa karakter mulia, berikut adalah beberapa karakter mulia
tersebut beserta penjelasannya :
1.
Jujur. Memiliki watak jujur adalah sebuah kelebihan
yang membedakan seseorang dengan yang lain. Memiliki watak jujur juga membuat
seseorang lebih mudah diterima dan dipercaya oleh orang lain. Tidak sedikit
juga orang yang terbentuk menjadi pribadi yang jujur karena semua orang di
lingkungannya adalah orang yang jujur. Hal terberat menjadi orang jujur adalah
harus bersikap jujur ditengah-tengah lingkungan yang tidak jujur.
2.
Amanat. Orang yang memiliki karakter amanat adalah
orang yang paling disukai siapa saja. Dalam amanat ada kejujuran, ada
tanggungjawab dan jiwa luhur. Dan orang yang amanat dipastikan memiliki
reputasi yang baik, dan memiliki kesempatan suskes lebih tinggi dari orang
lain.
3.
Ikhlas. Seseorang yang memiliki sifat rela dan
menerima keadaan adalah orang yang mampu berdamai dengan dirinya sendiri. Dan
orang seperti ini juga biasanya dapat membawa kedamaian bagi orang-orang di
sekitarnya.
4.
Mawas diri. Orang
yang mawas diri mampu menilai dirinya dan kekurangannya, orang seperti ini mau
mengintrospeksi diri demi kebaikan dirinya maupun orang lain. Inilah yang
membuat seorang mampu berpikir secara bijak, untuk melakukan hal yang perlu
dilakukan, dan tidak melakukan hal yang tidak perlu dilakukan.
Demikian
pembahasan tentang pengertian budi pekerti, ciri-ciri, manfaat dan tujuan
pendidikan budi pekerti sejak dini bagi manusia. Semoga artikel ini bermanfaat
dan memberikan informasi yang dibutuhkan pembaca, terlebih mengenai istilah
budi pekerti.