Narcissistic Personality Disorder / NPD
(Gangguan Kepribadian Narsistik)
NPD adalah singkatan dari Narcissistic Personality Disorder atau gangguan kepribadian narsistik. Seseorang dianggap mengalami NPD jika selalu mementingkan dirinya sendiri dan memiliki kebutuhan yang berlebihan untuk dikagumi, selalu delusi akan status mereka dan sulit banget untuk berempati dengan perasaan orang lain.
NPD bisa berdiri sendiri, tapi bisa juga disertai dengan gangguan mental lainnya yang menyertai, seperti gangguan psikososial. Di balik rasa percaya diri yang ekstrem ini, sebenarnya seseorang dengan NPD merasa nggak yakin dengan diri mereka dan gampang banget kecewa dengan kritik, sekecil apa pun kritik tersebut.
NPD bisa sangat mengganggu berbagai aspek kehidupan, mulai dari hubungan pertemanan, percintaan, pekerjaan, sekolah, hingga masalah finansial. Orang dengan NPD mungkin akan selalu nggak puas dengan hidup mereka kalau nggak dipuja-puja. Termasuk dalam kehidupannya dengan pasangan masing-masing, meski sebenarnya baik-baik saja.
Menurut penelitian, NPD lebih banyak dialami laki-laki daripada perempuan, sering kali dimulai saat usia remaja atau dewasa muda. Anak-anak mungkin saja menunjukkan gejala narsisme, tapi ini bukan berarti mereka benar-benar mengalaminya dan akan tumbuh besar sebagai pribadi yang narsis.
Gangguan kepibradian berupa merasa diri sangat penting.
Gangguan kepribadian narsistik lebih sering ditemukan pada pria. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi kemungkinan merupakan kombinasi faktor genetik dan lingkungan.
Gangguan kepribadian narsistik atau narcissistic personality disorder (NPD) adalah kondisi mental di mana seseorang memiliki perasaan yang berpusat pada kepentingan dirinya sendiri.
Orang yang memiliki gangguan kepribadian tersebut juga biasanya memiliki kebutuhan yang dalam untuk diperhatikan dan dikagumi, serta kurang bisa berempati terhadap orang lain.
Namun, dibalik rasa percaya diri yang berlebihan, orang dengan NPD sebenarnya memiliki perasaan yang rapuh yang rentan terhadap kritik sekecil apapun.
Ciri-ciri NPD
Untuk mengetahui apakah kita mengalami NPD atau nggak, disarankan untuk menemui profesional seperti psikolog atau psikiatri. Jangan sampai melakukan self diagnosis, karena kemungkinan besar akan keliru dan nggak bisa menanganinya dengan baik.
Berikut ini beberapa ciri-ciri orang yang memiliki gangguan NPD :
1. Merasa diri sendiri paling penting dan selalu membutuhkan perhatian yang konstan
2. Merasa diri berhak mendapat perlakuan spesial
3. Berharap diakui superior padahal nggak punya pencapaian
4. Membuat kemampuan dan pencapaian yang biasa-biasa saja seolah jadi luar biasa
5. Selalu sibuk dengan fantasi akan kesuksesan, kekuatan, kepintaran, kecantikan dan pasangan yang ideal
6. Hanya mau bercengkerama dengan orang-orang yang dianggapnya superior, karena merasa setara dengan mereka
7. Menganggap rendah orang lain yang dianggap nggak penting
8. Berharap orang lain menuruti apa yang mereka mau, tanpa dipertanyakan alasannya
9. Memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan apa yang diinginkan
10. Sangat kesulitan atau sekedar enggan memahami perasaan orang lain
11. Selalu iri dengan orang lain dan merasa orang lain iri akan segala hal yang dimilikinya
12. Bersikap arogan setiap saat dan sering pamer
13. Selalu ingin dapat yang terbaik atas apa pun, misalnya ingin dapat ruangan terbaik di tempat kerja.
Penyebab NPD
NPD bisa disebabkan karena berbagai hal, karena itu perlu didiagnosis oleh ahlinya, nggak bisa diatasi sendiri. Pada umumnya, penyebab NPD itu kompleks. Para ahli percaya bahwa NPD adalah perpaduan dari pengaruh lingkungan, genetik dan bagaimana otak seseorang mempengaruhi perilaku serta cara berpikir mereka.
Penyebab genetik adalah karakter yang diwariskan dari orang tua. Sedangkan pengaruh lingkungan berasal dari orang-orang di sekitarnya. Misalnya selalu dipuji berlebihan sejak kecil dan diperbolehkan melakukan apa saja meski mereka salah.
Berikut ini beberapa penyebab NPD yang mungkin dialami seseorang :
1. Terlahir dengan Temperamen Over Sensitif
Sifat seseorang terkadang ada yang dibawa dari lahir, termasuk sifat over sensitif. Terkadang orang tua nggak tahu bagaimana harus mengatasinya, sehingga anak tersebut tumbuh tetap dengan temperamen yang berlebihan di berbagai kondisi. Akhirnya saat di usia remaja atau dewasa muda, akan terbentuk menjadi NPD.
Mau tahu lebih banyak soal NPD? Kamu bisa baca buku Mengapa Kita Memilih Narsisis dan Sosiopat dan Bagaimana Cara Kita Berhenti Melakukannya Lagi! Buku karangan penulis dan ahli terapi terkemuka, Bill Eddy, ini tebalnya 320 halaman. Lewat pengalaman psikoterapinya, ia membahas tuntas tentang kecenderungan sifat narsis dan pengaruhnya dalam kehidupan kita.
2. Mempelajari dari Orang Tua
Ini dia contoh pengaruh yang disebabkan dari lingkungan. Seseorang yang memiliki orang tua NPD, bisa memiliki gangguan yang sama, karena mereka sudah terbiasa melihat orang tuanya berlaku seperti itu dan sudah dianggap wajar.
Misalnya anak yang sejak kecil melihat orang tuanya merendahkan orang lain dan menganggap diri sendiri paling penting, akan tumbuh seperti itu juga. Saking terbiasanya, akhirnya NPD pun melekat dalam diri mereka.
3. Terlalu Dipuji atau Terlalu Dikritik
Saat seseorang berhasil melakukan pencapaian, memang harus dipuji, tapi pada porsinya saja. Nggak perlu memuji secara berlebihan, karena ini akan berakibat mereka merasa diri sendiri super hebat melebihi semua orang.
Sebaliknya, seseorang yang melakukan kesalahan memang butuh dikritik, tapi nggak perlu berlebihan sampai mereka merasa tertekan. Ini mungkin memicu mereka membangun mekanisme pertahanan diri dengan cara merasa terlalu percaya diri untuk menutupi rasa nggak nyaman yang sebenarnya dirasakan.
4. Selalu Dipenuhi Keinginannya
Orang tua sulit menolak apa yang diinginkan buah hati mereka, terutama kalau mereka mampu. Padahal selalu memberikan apa yang diinginkan anak itu nggak baik, karena anak-anak akan merasa selalu bisa mendapatkan semuanya. Begitu keinginannya nggak tercapai sekali saja, mereka akan merasa kecewa yang berlebihan.
5. Selalu Dilindungi Meski Salah
Anak-anak sering kali nggak tahu apa yang mereka lakukan itu salah dan nggak tahu apa konsekuensi dari perbuatan salah mereka. Di awal, hal ini harus diberi tahu oleh orang tua, nggak harus langsung dimarahi. Tapi kalau sudah dilakukan berulang kali, tentu perlu dimarahi, kalau perlu dihukum sewajarnya.
Seseorang yang selalu dilindungi setelah berbuat salah nggak akan pernah belajar dari kesalahan mereka. Sering kali saat dewasa mereka tahu kalau perbuatan itu salah, tapi karena selalu dilindungi, ia merasa sudah seharusnya ia mendapat perlakuan seperti itu selamanya.
6. Ekspektasi yang Terlalu Berlebihan Sejak Kecil
Setiap orang biasanya punya ekspektasi terhadap anak mereka. Akan tumbuh menjadi orang seperti apa mereka, apa prestasinya, apa nanti profesinya di masa depan, dan lain sebagainya. Memiliki ekspektasi itu normal, tapi kalau berlebihan ternyata nggak baik karena bisa memicu NPD saat anak mencapai usia remaja atau dewasa.
Sayangnya, tidak semua pengidap menyadari gangguan kepribadian tersebut.
Berikut ini gejala gangguan kepribadian narsistik yang seringkali tidak disadari :
1. Sangat Reaktif Terhadap Kritik
Orang dengan gangguan kepribadian narsistik cenderung sangat reaktif terhadap kritik atau apapun yang ia anggap atau tafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap kepribadian atau kinerja mereka.
Inilah mengapa ketika orang NPD diajukan pertanyaan yang mungkin mengharuskan ia untuk mengakui kekurangan atau kesalahannya, ia akan cenderung berbohong, dengan cepat mengganti subjek pembicaraan atau memberi jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaannya.
2. Memiliki Tingkat Keamanan Diri yang Rendah
Kondisi mental orang dengan gangguan kepribadian narsistik memang sedikit rumit. Dari luar, harga diri mereka tampak lebih tinggi dan lebih terjamin daripada orang lain.
Selain itu, mengingat sifat mereka yang cukup ambisius, tidak jarang orang dengan NPD mendapatkan posisi kekuasaan yang cukup tinggi, serta kekayaan yang berlimpah.
Namun, bila diamati lebih dalam lagi, di balik permukaan status sosial, politik, atau ekonomi yang tinggi tersebut, orang dengan NPD sebenarnya memiliki tingkat rasa tidak aman yang sangat tinggi.
Dengan berbagai cara, pengidap gangguan kepribadian narsistik terus-menerus didorong untuk membuktikan diri mereka sendiri, baik kepada orang lain maupun kepada batin mereka yang tidak begitu percaya diri.
Itulah mengapa untuk menutupi rasa tidak aman mereka, para pengidap NPD cenderung mencari pujian dan gemar untuk menyombongkan diri atau membual tentang prestasinya (yang seringkali berlebihan).
3. Mau Menang Sendiri dan Defensif
Dibutuhkan upaya yang besar untuk melindungi ego yang tinggi, tetapi sebenarnya rapuh tersebut, sehingga sistem pertahanan orang-orang dengan NPD dapat dengan mudah keluar.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, orang dengan NPD sangat reaktif terhadap kritik, tetapi pada kenyataannya, perkataan atau tindakan apapun dari orang lain yang mereka anggap mempertanyakan kompetensinya, dapat mengaktifkan sistem perlindungan diri mereka yang kuat.
Itulah mengapa, dalam situasi yang menantang, orang-orang dengan NPD seringkali tidak mau kalah dan sangat sulit untuk mengucapkan “maaf” untuk pelanggaran yang mereka buat.
4. Mudah Marah atau Meledak Bila Menghadapi Sudut Pandang yang Berbeda
Faktanya, karakteristik ini sangat umum pada orang dengan gangguan kepribadian narsistik dan gangguan kepribadian ambang.
Kedua gangguan kepribadian tersebut biasanya bereaksi dengan emosi yang memanas ketika orang lain membawa rasa tidak aman terdalam mereka terlalu dekat ke permukaan.
Alasan mengapa mereka marah biasanya karena pada saat itu ia mengeluarkan emosi kecemasan atau rasa malu yang jauh lebih menyakitkan yang mereka simpan di dalam.
Jadi, mereka mengalihkan perasaan malu atau beberapa luka atau trauma masa lalunya dengan amarah.
5. Merendahkan Orang Lain
Karena orang-orang dengan NPD terdorong dari dalam diri mereka untuk menyembunyikan kekurangan atau kelemahan dalam citra dirinya, mereka biasanya cenderung mengarahkan penilaian negatif tersebut ke orang lain.
Jadi, salah satu cara yang paling dapat diandalkan bagi orang-orang yang memiliki gangguan kepribadian narsistik untuk merasa baik tentang diri mereka sendiri dan aman, adalah dengan merendahkan orang lain.
Mereka akan fokus pada kelemahan orang lain (entah benar-benar ada atau tidak) daripada mengakui dan menerima kata sepakat.
Kanti Suci Project