KEMULIAAN ORANG BERILMU
Islam merupakan agama yang mengedepankan pentingnya menuntut ilmu dan menghormati orang berilmu, sehingga sangat jelas betapa istimewanya orang yang berilmu. Dalam Al-Quran surat Ali Imran, 18 disebutkan :
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana
Dari potongan ayat tersebut, bisa diambil pemahaman bahwa orang yang memiliki ilmu adalah orang yang dimuliakan. Kenapa sebab? Lihatlah bagaimana Allah SWT. memposisikan urutan kepada para ahli ilmu di dalam ayat tersebut, dari Allah sendiri yang menempati pertama kemudian Malaikat baru Ulul Ilmi.
Rasulullah pernah bersabda kepada sahabat Abdullah yang dikenal Ibnu Mas’ud :
Wahai Ibnu Mas’ud, dudukmu sebentar di majelis ilmu, sementara kamu tidak mencatat satu hurufpun, itu lebih baik daripada kamu memerdekakan budak. Dan memandangmu terhadap wajah orang alim, itu lebih baik dari engkau bersedekah seribu kuda di jalan Allah. Dan salammu kepada orang alim itu lebih baik daripada engkau ibadah sunnah selama seribu tahun.
Hadis tersebut disebutkan oleh Al-hafidz Al-Mundziri di kitab al-Dzurrah al-Yatimah. Benang merah di dalam Hadis tersebut adalah Rasulullah memberi gambaran terhadap Ibnu Mas’ud bahwa betapa mulia dan istimewanya ilmu dan orang yang berilmu.
Di dalam hadis yang diriwayatkan oleh Harits bin Abi Usamah dari Abi Said al-Khudri Rasulullah saw bersabda : فضل العالم على العابد كفضلي على أمتي.
Dengan demikian orang yang memiliki ilmu derajatnya pasti diangkat. Sehingga barakah dan manfaatnya bisa dirasakan oleh orang lain. Kenapa tidak! Umar bin Khattab pernah berkata:
Sejatinya orang yang berilmu (alim) pasti akan mengamalkan ilmunya. Dan orang yang mengamalkan ilmu pastinya akan lebih berhati-hati, misalnya dengan meninggalkan barang yang syubhat lebih-lebih dengan yang haram. Seseorang kalau sudah mengamalkan ilmunya maka ia lebih ditakuti oleh syetan daripada orang yang taat ibadah tapi bodoh. Rasulullah bersabda:
Satu orang yang menguasai ilmu syariat yang wara’ maka ia lebih ditakuti oleh syetan dari pada orang yang ahli ibadah tapi bodoh.
Al-Azizi menukil dari al-Thayyibi bahwasanya orang yang memiliki pemahaman agama lalu diamalkan maka dia akan dapan menghancurkan pintu-pintu nafsu dan syahwat yang di buka oleh syetan. Sementara orang yang sibuk dalam ibadah ia kadang terjerat dalam tipu daya syetan, dan ia tidak menyadarinya.
Pada kesempatan lain Nabi Muhammad menerangkan kelebihan orang yang mengamalkan ilmunya yang diriwayatkan oleh Abu Naim dari Muadz bin Jabal bahwa: keutamaan orang Alim yang mengamalkan ilmunya samahalnya dengan bulan purnama beserta planet-planetnya. Menurut syekh Muhammad Nawawi al-Jawi, yang dimaksud dengan keutamaan di situ adalah banyaknya pahala yang diberikan Allah kepada para hambanya di akhirat yang sederajat dengan kelezatan di syurga, baik itu dari makanan, minum, sampai pernikahannya.
Rasulullah saw bersabda : “Barang siapa yang memuliakan orang alim, maka dia sungguh telah memuliakanku karena ia adalah kekasihku, dan barang siapa yang memuliakanku maka ia sungguh memulikan Allah SWT, dan barang siapa yang memuliakan Allah maka tanahnya nanti adalah syurga.
Sudah tidak heran lagi kenapa orang alim itu begitu diistimewakan. Yang pasti karena di dalam diri orang alim terdapat sesuatu yang sangat istimewa (ilmu). Rasulullah bersabda:
Barang siapa yang belajar satu bab ilmu baik itu nanti diamalkan ataupun tidak maka dia lebih utama dari orang yang shalat sunnah sebanyak seribu rakaat.
Hadis ini menunjukkan bahwasanya ilmu itu lebih mulia semulia permata daripada ibadah sunnah yang lain. Maka dari itu seharusnya seorang hamba ketika melaksanakan ibadah seharusnya disertai dengan ilmu agar ilmunya tidak sama dengan debu yang kocar kacir (sia-sia).
KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU DALAM ISLAM
Ilmu pengetahuan memiliki peran besar dalam kehidupan seseorang, karena dengan ilmu pengetahuan maka manusia dapat bermanfaat untuk keluarga dan sekitarnya. Ilmu pengetahuan juga menjadi jalan pedoman untuk menuntun kita ke arah benar dan dapat mengantarkan kita pada kehidupan bahagia di dunia maupun akhirat dan menjadi cahaya yang menyinari kehidupan manusia sehingga mereka tidak kehilangan arah.
Manusia dapat membedakan antara benar dan salah melalui ilmu pengetahuan, sehingga bisa memahami kewajibannya sebagai manusia yang bertaqwa menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Maka Allah SWT akan mengangkat derajat manusia di dunia dan di akhirat nanti.
Ilmu pengetahuan berperan penting bagi manusia. Manusia tidak akan hidup lebih baik tanpa memiliki ilmu. Oleh karena itu, mari kita gunakan waktu sebaik-baiknya untuk menuntut ilmu yang bermanfaat. Kewajiban mencari ilmu telah dijelaskan di dalam Al-Quran dan Hadits. Belajar adalah kewajiban bagi setiap manusia, karena berguna untuk meningkatkan potensi diri. Manusia dapat mengetahui wawasan yang sebelumnya tidak dimengerti. Sehingga kita sebagai umat muslim sebaiknya memperhatikan dalam hal belajar, karena telah diketahui keutamaan para penuntut ilmu di dalam Islam.
Allah mewajibkan setiap muslim untuk menuntut ilmu yang tertuang dalam Al-Quran Surah Al-Mujadalah ayat 11:
“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Bunyi ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT akan mengangkat derajat orang orang yang menuntut ilmu beberapa kali lebih tinggi dari orang orang yang tidak menuntut ilmu. Keterangan ini menjadi tanda bahwa ilmu yang membuat manusia lebih mulia, tidak melalui harta atau nasabnya. Begitupun dalam sebuah Hadits disebutkan juga keutamaan mempelajari ilmu pengetahuan. Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” Hadist ini diriwayatkan oleh Muslim.
Dalil tersebut menjadi bukti bahwa umat Islam wajib menuntut ilmu, karena Allah telah berjanji di dalam Al-Qur’an bahwa orang yang pergi untuk menuntut ilmu maka akan diangkat derajatnya, dan Nabi Muhammad juga menjelaskan bahwa belajar atau berjalan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan untuknya jalan masuk surga.
Di dalam kata-kata berbahasa arab juga dijelaskan perintah menuntut ilmu :
“Tuntutlah ilmu dari buaian (bayi) hingga liang lahat.”
Kewajiban menuntut ilmu itu sepanjang hidup mulai dari lahir sampai mati. Kewajiban ini akan selalu ada dan tidak lepas sampai maut kita. Semoga kita menjadi muslim dan muslimah yang dimuliakan Allah karena ilmu kita.
Kegiatan sehari-hari menjadi bermakna apabila didasarkan ilmu. Kita akan mendapatkan ganjaran yang sebanding dari Allah atas apa yang kita perbuat. Sehingga peranan ilmu memang penting dalam kehidupan manusia. Kita sebaiknya selalu belajar dan menjadi pendengar ilmu dari orang ahli ilmu.
Nabi Muhammad SAW bersabda
Berikut ini merupakan keutamaan menuntut ilmu yang dikutip dari beberapa hadist Nabi Muhammad SAW :
1. Dimudahkan Jalan ke Surga
“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699).
2. Ditinggikan Derajatnya
Hadis mencari ilmu lain juga menunjukan tingginya derajat orang berilmu apabila dibandingkan dengan manusia lainnya.
Nabi Muhammad SAW bersabda: ٍ
3. Dicintai oleh Nabi Muhammad SAW
Rasulullah mendoakan para pencari ilmu :
4. Orang yang Paling Utama
5. Dimintakan Ampun Seisi Bumi dan Langit
Keutamaan lain orang berilmu yakni:
6. Bahagia Dunia dan Akhirat
Rasulullah SAW bersabda:
Ilmu merupakan kunci dan pusat segala kebaikan. Ilmu adalah sarana untuk menunaikan apa yang Allah wajibkan atas kita. Keimanan dan amal seseorang dianggap tidak sempurna kecuali dia memiliki ilmu. Apabila manusia memiliki ilmu, maka Allah akan disembah, dengan ilmu maka hak Allah pasti ditunaikan, dan dengannya pula agama Islam tersebar.
Kebutuhan manusia akan ilmu lebih besar jika disbanding dengan kebutuhannya pada makanan dan minuman, hal demikian karena keberlanjutan urusan agama dan duniawi berdasarkan pada ilmu. Hal ini ditambahkan oleh Imam Ahmad yang mengatakan bahwa manusia lebih memerlukan ilmu daripada makanan dan minuman. Karena makanan dan minuman dalam satu hari hanya dibutuhkan dua sampai tiga kali, sedangkan ilmu pengetahuan diperlukan sepanjang waktu.
Akhir kata, semoga Allah memberikan pertolongan, taufiq dan hidayah kepada kita sehingga bisa menuntut ilmu dan mengamalkannya sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW. Aamiin.
Sumber referensi :
https://jatim.nu.or.id/keislaman/mengapa-orang-berilmu-mendapatkan-kemuliaan-9nube
https://www.gontor.ac.id/berita/kewajiban-menuntut-ilmu-dalil-dari-al-quran-dan-hadits
https://www.inews.id/lifestyle/muslim/keutamaan-menuntut-ilmu
https://muslimah.or.id/10472-keutamaan-menuntut-ilmu-agama.html
Koleksi artikel :
Kanti Suci Project