Insan Yang Bermanfaat Menurut Al Qur'an Hadits
Terkadang sebagian kita ada yang merasa belum memberikan manfaat, ada yang merasa tidak mampu memberikan manfaat, atau merasa masih sedikit memberi manfaat dan seterusnya. Semua kembali kepada pribadi masing-masing dalam menilai hal tersebut.
Sederhana sebenarnya saat mencoba menjadi insan bermanfaat, rumus yang sering disampaikan oleh Rasulullah:
ابدأ بنفسك ثم بمن تعول
Artinya: “Mulailah dari dirimu, kemudian kepada orang yang d ibawah tanggung jawabmu“ (HR. Ahmad dan Muslim )
Mulailah dari diri kita sendiri untuk menjadi manfaat, sebelum kemudian memberi manfaat untuk yang ada di bawah tanggung jawabmu. Menjadikan diri kita rajin melaksanakan shalat adalah manfaat untuk diri sendiri, terlebih ketika kita mengajak dan mendakwahi orang lain untuk melksanakan shalat, maka sudah belajar menjadi manfaat kepada orang lain. Mencontohkan sering bersedekah adalah manfaat untuk diri sendiri karena pahala kebiakannya akan dikembalikan untuk diri kita. QS Al-Baqarah Ayat 261:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
‘’Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.’’
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
“Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR Muslim)
Hal berikutnya yang bisa menjadi motivasi dalam berbuat baik dan bermanfaat adalah mulailah dengan yang kecil terlebih dahulu. Nabi Muhammad SAW bersabda , Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ta’ala ‘anhu,:
بَلِّغُوا عَنِّى وَلَوْ آيَةً
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat.” (HR Bukhari)
Hadits tersebut merupakan metode pembiasaan yang sangat bagus dan melatih kotinyuitas dalam menjadikan seseorang bermafaat. Sampaikan atau contohkan satu kebaikan dulu, kemudian konsisten dalam melaksanakannya, maka akan menjadi energi positif untuk kemudian menambah manfaat lainya.
Rumus ketiga dalam belajar menjadi insan yang manfaat adalah, mulailah saat Ini juga. Musuh yang nyata buat seseorang untuk memulai menjadi manfaat dan menebar manfaat yang baik adalah malas, takut memulai, dan tidak percaya diri. Ditambah lagi dengan godaan setan yang terkutuk yang selalu membisikkan keraguan dalam hati manusia, menjadi salah satu penghalang untuk berbuat manfaat. Allah berfirman, “Katakanlah, aku berlindung dengan Rabb manusia. Penguasa manusia. Sembahan manusia. Dari waswas (bisikan) setan yang bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. (Yang berasal) dari jin dan manusia.” (QS an-Naas: 1-6)
Maka untuk mengalahkan rasa waswas, malas, dan takut, mulailah dengan mengucapkan bismillahirrohmaanirrohim, lalu mulailah berbuat yang manfaat saat ini juga, dimulai dari diri sendiri, dari hal yang kecil. Jangan menunda kebaikan karena gangguan akan datang dari depan, belakang, kanan, dan kiri. Jika sudah kita melangkah, maka Allah akan menjaga dan memberikan jalan kebaikan.
Nabi Muhammad SAW bersabda, ketika ditanya oleh seorang Arab Badui:
يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ خَيْرُ النَّاسِ قَالَ : مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ
“Wahai Rasulullah, siapakah sebaik-baik manusia?” Beliau menjawab: “Orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.” (HR: Tirmidzi)
Rasulullah dalam haditsnya yang diriwayatkan dari Jabir bersabda:
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (lainnya).’’
Jadi, orang-orang yang mau dan mampu memberikan manfaat, sesungguhnya tidak dimonopoli oleh satu kelompok saja, tetapi terbuka lebar bagi siapa saja, terutama untuk diri sendri yang akan menebar kebermanfaatnnya untuk orang lain dan alam, melalui rumus yang telah diajarkan oleh agama kita. Mulailah dari diri sendiri, dari hal yang kecil, dan mulailah saat ini juga.
Al-Isra' · Ayat 7
اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْۗ وَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗۤـُٔوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا ٧
in aḫsantum aḫsantum li'anfusikum, wa in asa'tum fa lahâ, fa idzâ jâ'a wa‘dul-âkhirati liyasû'û wujûhakum wa liyadkhulul-masjida kamâ dakhalûhu awwala marratiw wa liyutabbirû mâ ‘alau tatbîrâ
Artinya : Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali kepada dirimu sendiri. Apabila datang saat (kerusakan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu, untuk memasuki masjid (Baitulmaqdis) sebagaimana memasukinya ketika pertama kali, dan untuk membinasakan apa saja yang mereka kuasai.
Tafsir Wajiz / Tafsir Tahlili
Jika kamu berbuat baik dengan menaati perintah Allah dan Rasul-Nya serta melakukan kebijakan kepada sesamanya, berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri, karena balasan yang kamu peroleh dari kebaikan itu. Dan jika kamu berbuat jahat, maka kerugian kejahatan itu juga untuk dirimu sendiri, karena akibat dari kejahatan akan menimpamu.” Selanjutnya dinyatakan kejahatan yang kedua yang diperbuat oleh kaum Bani Israil dan azab Allah yang ditimpakan atas mereka dinyatakan dalam firmanNya, “Dan apabila datang saat hukuman kejahatan yang kedua, yang telah Kami tetapkan di dalam Kitab itu, Kami datangkan orang-orang lain untuk menyiksamu sehingga menyuramkan wajah-wajahmu, akibat kesedihan dan penderitaan yang kamu alami, dan mereka, yakni musuh-musuhmu masuk ke dalam masjid, yakni Masjidil Aqsa, guna menyiksa dan membunuhmu sebagaimana mereka memasukinya pada kali pertama guna menyiksa dan membunuhmu akibat kejahatan kamu yang pertama, dan mereka memasukinya dengan tujuan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai.
Setiap Muslim diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain.
- Memberikan manfaat kepada orang lain, maka manfaatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri. Allah SWT berfirman: “Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7).
- Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda : “Barangsiapa membantu keperluan saudaranya, maka Allah akan membantu keperluannya.” (Muttafaq ‘alaih).
Menurut Al-Qur'an, manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah dan bermanfaat bagi sesama.
Beribadah kepada Allah
- Manusia diciptakan sebagai hamba Allah (abdullah) dan khalifah Allah (khalifatullah)
- Memperbanyak dzikir, doa, dan ibadah akan memberikan energi spiritual untuk terus produktif
Bermanfaat bagi sesama
- Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”
- Allah menganggap seseorang itu hidup jika mampu memberikan manfaat terhadap orang yang ada di sekelilingnya
- Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim
- Membebaskan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat
Cara menjadi manusia yang bermanfaat
- Memiliki sesuatu yang bermanfaat
- Memberikan sesuatu kepada orang lain
- Belajar dan mengajarkan ilmu
- Berkolaborasi dengan sesama
- Membaca dan meneliti Al-Qur'an dan alam sekitar
- Menuliskan temuan sehingga dapat dibaca oleh orang lain dan generasi berikutnya
Menurut Al-Qur'an, manusia berguna bagi sesama tercermin dalam ajaran tolong-menolong dan berbuat baik.
Ayat Al-Qur'an tentang tolong-menolong
- Dalam surah Al-Maidah ayat 2, Allah berfirman, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan ketakwaan. Dan janganlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”.
- Dalam surah Al-Isrâ ayat 7, Allah berfirman, “Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri”.
Hadits tentang kebaikan kepada sesama
- “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (H.R. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni).
- “Barangsiapa membebaskan seorang mukmin dari suatu kesulitan dunia, maka Allah akan membebaskannya dari suatu kesulitan pada hari kiamat”.
Cara menjadi bermanfaat bagi sesama
- Berbuat baik kepada tetangga, seperti membantu hajatan, menjenguk tetangga sakit, atau berbagi makanan.
- Membantu pasangan mengurus pekerjaan rumah, merawat anak-anak, dan memberikan hiburan.
- Memberikan manfaat kepada orang lain melalui harta, ilmu, dan tenaga.
- Menjenguk tetangga yang sedang sakit.
- Menjaga kebersihan lingkungan.
Semoga bermanfaat dan berkah
Artikel Kanti Suci Project